Suradadi, Tegal

kecamatan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah
Revisi sejak 11 Juni 2024 11.46 oleh MITGATVM (bicara | kontrib) (Membatalkan 1 suntingan by 114.10.125.2 (bicara): Suntingan uji coba. (Patroli Siskamling 👮‍♂️))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Suradadi (bahasa Jawa: ꦱꦸꦫꦢꦢꦶ) merupakan salah satu dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Desa Suradadi. Suradadi terletak lebih kurang 15 km di sebelah timur Kota Tegal, Jawa Tengah atau lebih kurang 10 km di sebelah barat Pemalang, Jawa Tengah dan berjarak lebih kurang 30 km dari ibu kota Kabupaten Tegal, Kecamatan Slawi.

Suradadi
Peta lokasi Kecamatan Suradadi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenTegal
Pemerintahan
 • CamatKomsari, S.IP.
Kode pos
52182
Kode Kemendagri33.28.16 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3328170 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan11
Peta
PetaKoordinat: 6°54′41″S 109°15′28″E / 6.91139°S 109.25778°E / -6.91139; 109.25778

Geografi

sunting

Kecamatan Suradadi yang terletak di pantai utara (Pantura) Pulau Jawa ini merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian 0-50 meter di atas permukaan laut dpl. Daerah terendah berada di wilayah pinggir pantai Laut Jawa di desa Bojongsana, Suradadi, dan Sidaharja, dan daerah tertinggi berada di wilayah selatan. Pemanfaatan tanah di wilayah Kecamatan Suradadi sebagian besar untuk lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman. Suradadi dialiri oleh beberapa sungai kecil, antara lain: Kali Cenang, Kali Cacaban, dan Kali Pekijingan, yang bermuara di Laut Jawa.

Perbatasan

sunting
Utara Laut Jawa
Timur Kecamatan Warureja
Selatan Kecamatan Kedungbanteng
Barat Kecamatan Kramat dan Tarub

Pembagian Administratif

sunting

Kecamatan Suradadi dibagi menjadi 11 Desa yaitu:

  1. Bojongsana
  2. Gembongdadi
  3. Harjasari
  4. Jatibogor
  5. Jatimulya
  6. Karangmulya
  7. Karangwuluh
  8. Kertasari
  9. Purwahamba
  10. Sidoharjo
  11. Suradadi

Daftar Camat Suradadi

sunting
  1. H. Tjiptono Setyawan, S.IP. (...-2007)
  2. Moh. Soleh, S.Sos., M.Si. (2007-...)
  3. Komsari, S.IP. (...-Sekarang)

Penduduk

sunting

Penyebaran penduduk Kecamatan Suradadi terpusat di wilayah utara dan tengah. Sebagian besar penduduk Kecamatan Suradadi memeluk agama Islam, dan sebagian kecil memeluk agama Katolik dan Kristen Protestan.

Perekonomian

sunting

Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, wiraswasta, dan pedagang, dan sebagian lagi berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI atau Polri, dan karyawan swasta. Ada sebagian penduduk yang merantau ke kota-kota besar di Indonesia bahkan ke luar negeri dan bekerja di berbagai sektor industri dan sektor informal. Sebagian penduduk juga ada yang bekerja sebagai crew pada kapal-kapal penangkap ikan di negara Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Spanyol, dan lain-lain.

Transportasi

sunting

Wilayah Kecamatan Suradadi dilalui oleh jalur pantai utara (pantura) Kota Tegal - Pemalang dan merupakan jalur alternatif dari jalur pantura menuju ke arah selatan ke Kecamatan Kedungbanteng, Pangkah dan Slawi. Jalur kereta api lintas utara Jakarta - Semarang - Surabaya juga melalui wilayah Kecamatan Suradadi yang dilengkapi dengan fasilitas stasiun kereta api di Desa Suradadi. Untuk mempermudah mobilitas penduduk dan pengangkutan barang, di Kecamatan Suradadi saat ini telah dioperasikan sarana angkutan pedesaaan (angkudes), yang melayani berbagai rute dan menghubungkan antar desa di wilayah ini. Selain sarana transportasi modern, di Kecamatan Suradadi juga tersedia sarana transportasi tradisional yang digunakan oleh masyarakat, yaitu becak dan dokar.

Pariwisata

sunting

Pantai Purwahamba Indah

Di Kecamatan Suradadi terdapat objek wisata terkenal yaitu Pantai Purwahamba Indah atau yang dikenal dengan nama pantai Purin. Di Purin kita bisa menemukan Kolam Renang, Waterboom, Sepeda Air, Kereta Mini, Kebun Binatang Mini, Taman Ria, Dermaga, Gazebo, Shelter, Ruang Pertemuan, Café , dan lain-lain

Bahasa

sunting

Dalam kehidupan sehari hari masyarakat Suradadi tidak beda jauh dengan masyarakat Tegal pada umumnya yaitu menggunakan Bahasa Jawa Banyumasan logat/ dialek Tegal, biasanya dikenal dengan dialek 'nyong' yang artinya aku.

Pranala luar

sunting