Darwan Ali
Dr. (H.C.) H. Darwan Ali (20 Oktober 1955 – 19 November 2019) adalah Bupati Seruyan yang menjabat selama dua periode, yaitu pada masa jabatan 2003 sampai 2008 dan 2008 sampai 2013. Dia adalah Bupati Seruyan pertama, yang sebelumnya bekerja sebagai aktivis.[1]
Darwan Ali | |
---|---|
Bupati Seruyan ke-1 | |
Masa jabatan 2003–2013 | |
Gubernur | Asmawi Agani Agustin Teras Narang |
Wakil | Rasyidi Harun (2003–2008) Tarwidi Tamasaputra (2008–2013) |
Pendahulu Loper H. Anggus (pj.) | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Danau Sembuluh, Kalimantan (sekarang Kalimantan Tengah) | 20 Oktober 1955
Meninggal | 19 November 2019 Jakarta | (umur 64)
Partai politik | PAN |
Afiliasi politik lainnya | PDI-P |
Suami/istri | Nina Rosita |
Anak | 6, termasuk Iswanti dan Muhammad Rudini |
Pekerjaan | Politikus Aktivis |
Sunting kotak info • L • B |
Selama masa pemerintahannya, Darwan disalahkan atas tindak korupsi dan skema perusahaan sawit yang ia rencanakan, meskipun ia juga turut dipuji karena telah melakukan pembangunan pertama untuk Kabupaten Seruyan. Darwan meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta.[2] Ia dimakamkan pada hari yang sama di tanah kelahirannya di Danau Sembuluh, Seruyan.[3]
Kehidupan awal
suntingDarwan Ali dilahirkan di Danau Sembuluh, Provinsi Kalimantan. Tanggal pasti kelahirannya masih diperdebatkan, meskipun tanggal lahir yang diakui adalah 20 Oktober 1955.[4] Diketahui, Darwan memiliki kakak bernama Darlen, dan adik laki-laki yang bernama Darwis.[5] Sumber lain menyebutkan bahwa saudara-saudara Darwan bernama Dardi, Darlen, Darhod dan Darwis.[6]
Pada 1990-an, Darwan tinggal di Sampit dan sempat bekerja sebagai pengusaha kontraktor bangunan, kemudian sebagai pelobi sektor industri.[4] Diketahui bahwa Darwan sebelumnya juga menjabat sebagai aktivis, dan memprotes larangan bagi beberapa perusahaan untuk mengikuti proses tender kontrak-kontrak pemerintah karena dugaan keterlibatan suap dan korupsi. Dia juga memprotes pajak yang diterapkan bagi sektor kehutanan, yang dijalankan pemerintah untuk mengurangi penebangan liar.[7]
Keluarga
suntingKeluarga, kerabat, serta kolega Darwan sebagian besar memiliki otoritas yang signifikan di Seruyan.[8] Istri Darwan, Nina Rosita, adalah pemegang saham di salah satu perusahaan. Putrinya, Iswanti, menjabat di tiga perusahaan sebagai direktur atau pemegang saham, sekaligus menjabat sebagai Wakil Bupati Seruyan.[9][10] Putrinya yang lain, Rohana, juga menjabat direktur. Putra tertuanya, Achmad Ruswandi, memegang peran yang lebih penting, yaitu sebagai direktur di beberapa perusahaan dan pemegang saham setidaknya di satu perusahaan. Muhammad Rudini, putranya yang lain, adalah seorang politikus Kotawaringin Timur yang berpengaruh, dan menjadi salah satu calon potensial pada Pemilihan umum Bupati Kotawaringin Timur pada tahun 2015 dan 2020,[11] meskipun kemudian ia tetap tidak terpilih sebagai bupati.[12] Kakak laki-lakinya, Darlen, memiliki dua perusahaan, dan adik laki-lakinya, Darwis, memiliki satu perusahaan. Kebiasaan ini menyebar hingga keluarga besarnya, sampai dengan keponakan laki-laki dan suami keponakan perempuannya.[5] Secara keseluruhan, ada delapan belas perusahaan telah diidentifikasi terhubung dengan Darwan dan keluarganya, baik secara langsung maupun tidak langsung.[13][14]
Bupati Seruyan (2003–2013)
suntingPada tahun 2003, pemilihan umum pertama diselenggarakan untuk memilih bupati Seruyan pertama. Dalam pemilihan ini, Darwan bersama pendampingnya, Rasyidi Harun,[15] berhasil memenangkan pemilihan umum dan dilantik menjadi bupati pertama pada 2003, menggantikan Loper H. Anggus, yang sebelumnya menjabat sebagai penjabat bupati.[16] Kebangkitan Darwan mengejutkan beberapa pengamat, yang memandangnya sebagai pemain baru di dunia politik. Gerry van Klinken, profesor Universitas Amsterdam yang mengamati perkembangan politik Kalimantan mengatakan kesan pertamanya terhadap Darwan,[4]
“Kesan keseluruhan tentangnya adalah pebisnis tipikal daerah frontier Kalimantan yang menghasilkan banyak uang dari ekonomi gelap bayangan.”
Darwan membangun beberapa gedung dan jalan, serta yang paling penting, Jembatan Ir. Soekarno yang dikenal secara luas di Seruyan, yang diresmikan pada periode keduanya.[17] Mantan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Muhammad Taufiq Mukri, mendeskripsikan Darwan sebagai "orang yang sangat berjasa terhadap pembangunan di Seruyan."[18]
Selama masa pemerintahannya, Darwan diketahui telah merencanakan pembentukan perusahaan-perusahaan industri minyak sawit dalam skala luas yang sebagian besar melibatkan keluarganya, kolega, dan orang-orang kepercayaannya.[10] Orang-orang kepercayaan Darwan dan keluarga besarnya diberikan otoritas atas perusahaan-perusahaan sawit di Seruyan. Darwan memberikan masing-masing perusahaan itu izin lahan ribuan hektar, dan kerabat dan kroninya menjual ke beberapa konglomerat. Mereka yang terlibat dalam skema perusahaan sawit tersebut dapat meraup keuntungan ratusan ribu hingga jutaan dolar.[4][19]
Darwan Ali memulai kembali periode keduanya pada 2008 hingga 2013 dengan didampingi oleh Tarwidi Tamasaputra.[20] Kemudian, pada 2013, Darwan digantikan oleh Sudarsono setelah salah satu putranya, Achmad Ruswandi dikalahkan secara Independen pada Pemilihan umum Bupati Seruyan 2013.[21][22]
Afiliasi politik
suntingDarwan Ali merupakan pejabat terkemuka dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dan diusung oleh partai tersebut dalam Pemilihan umum 2003 dan 2008.[23][24] Tidak diketahui kapan pastinya, namun Darwan telah beralih ke Partai Amanat Nasional (PAN) setelah ia tidak lagi menjabat sebagai bupati,[25][26] terbukti dengan pengangkatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN pada 2016.[27][28]
Kematian
suntingPada Oktober 2019, Darwan Ali diklaim oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK) sebagai tersangka korupsi Pelabuhan Segintung.[29] Namun, tidak lama setelah klaim itu, Darwan Ali meninggal dunia pada 19 November 2019 dalam usia 64 tahun di sebuah rumah sakit di Jakarta. Dia lalu dibawa ke Sampit untuk dimakamkan di Danau Sembuluh.[3][30]
Pandangan
suntingDarwan Ali terkadang digambarkan sebagai koruptor yang telah melakukan penggelapan uang terhadap proyek Pelabuhan Laut Teluk Segintung.[31][32] Darwan dikatakan telah memerintahkan agar pembangunan pelabuhan diserahkan kepada PT. Swa Karya Jaya (SKJ), di mana direktur perusahaan tersebut adalah teman dekat Darwan yang diduga telah memberikan dukungan kepadanya pada pemilihan umum 2003.[33] Pada tahun 2009, KPK menduga bahwa Darwan telah menerima sejumlah uang dengan cara beberapa kali transfer dari PT SKJ sejumlah 687.500.000 Rupiah. Hal ini menyebabkan keuangan negara dirugikan sekitar 20,84 miliar Rupiah.[34]
Darwan dikatakan sangat tertarik dengan industri minyak sawit, dan secara perlahan membuat skema pendirian sejumlah perusahaan sawit yang didaftarkan atas nama keluarga dan teman-teman dekatnya, yang dengan izin Darwan, akan membuka lahan kelapa sawit yang luas di seluruh Seruyan. Nordin Abah, aktivis asal Seruyan, mengatakan bahwa Darwan telah menggunakan nama sejumlah bawahannya untuk kepentingannya sendiri, para bawahan itu bahkan tidak memiliki peranan langsung di perusahaan-perusahaan sawit tersebut.[35] Ambrin M. Yusuf, mitra politik Darwan menyatakan bahwa tindakan seorang bupati memberikan izin kepada kerabatnya adalah hal yang "biasa," meskipun ia menyangkal keterlibatannya dengan skema perusahaan sawit Darwan.[36] Menurut Nordin Abah dan Marianto, aktivis Seruyan lainnya, nama lain yang terlibat skema ini adalah Khaeruddin Hamdat, orang kepercayaan Darwan, yang berperan sebagai "tangan kanan Darwan," dan mencegah Darwan untuk menandatangi kontrak perusahaan secara langsung.[37]
Menurut Marianto, Darwan patut disalahkan atas segala permasalahan yang terjadi. Sebagai bupati, Darwan memiliki wewenang untuk mencabut izin, sama seperti wewenang untuk menerbitkan izin tersebut. Marianto menegaskan bahwa apabila Darwan ingin melakukannya, dia dapat memaksa perusahaan-perusahaan itu memenuhi janji terhadap masyarakat Seruyan. Marianto menyatakan bahwa para petani kehilangan lahan pertanian mereka sendiri, kerusakan hutan membuat mereka kekurangan makanan dan sumber hutan lain, dan mereka kesulitan mencari ikan di sungai karena sungai-sungai terkena polusi.[38]
Meskipun begitu, oleh masyarakat setempat, Darwan Ali digambarkan sebagai "sosok yang berjasa" dalam pembangungan Kabupaten Seruyan.[39][15] Bupati ke-3 Seruyan, Yulhaidir terkenal mengatakan,[40]
[Darwan Ali] adalah pelopor pembangunan di Seruyan, karena fondasi pertama pembangunan [Kabupaten], ialah yang meletakkannya. Sehingga saat ini, kabupaten pemekaran Kotim tersebut semakin baik pembangunannya, kami merasa kehilangan setelah ia meninggal dunia.
Selain itu, Darwan juga dipuji karena dinilai telah memperhitungkan lokasi Pelabuhan Segintung dengan matang dan strategis, sehingga lalu lintas kapal-kapal tidak terganggu oleh pasang surut air laut, meskipun Darwan sendiri telah melakukan korupsi atas pendanaan pelabuhan tersebut.[41]
Referensi
sunting- ^ Kasriadi/Norjani (19 November 2019). Lestari, Dewanti, ed. "Mantan Bupati Seruyan Darwan Ali tutup usia". ANTARA News. Diakses tanggal 1 Mei 2020.
- ^ "Sebelum Menutup Mata, Darwan Ali Sempat Menghadiri Rapat dan Jalan-Jalan". sampit.prokal.co. Diakses tanggal 1 Mei 2020.
- ^ a b "Jenazah Mantan Bupati Seruyan Darwan Ali Akan Dimakamkan di Danau Sembuluh". borneonews.co.id. Diakses tanggal 1 Mei 2020.
- ^ a b c d The Gecko Project (2017)
- ^ a b Saturi 2017.
- ^ The Gecko Project (2017) "...dari orangtua penjahit dan petani, dan memberi nama anak-anaknya yang lain Dardi, Darlen, Darhod dan Darwis."
- ^ The Gecko Project (2017) "Sosok Darwan seperti digambarkan dalam media setempat saat itu, adalah sosok pelobi tangguh yang siap melawan berbagai peraturan yang membatasi lingkup usaha mereka. Dia protes ... perusahaan dilarang mengikuti proses tender kontrak-kontrak pemerintah karena dugaan keterlibatan suap dan korupsi .... Dia juga mengeluhkan .. pajak yang diterapkan bagi sektor kehutanan..."
- ^ Saturi (2017) "Tokoh-tokoh yang memainkan peran itu terdiri dari anggota keluarga Darwan, kolega ..., para anggota tim suksesnya, dan setidaknya satu orang yang mengakui namanya digunakan sebagai samaran."
- ^ Home; Terkini; News, Top; Terpopuler; Nusantara; Nasional; Daerah, Kabar; Internasional; Bisnis. "Wabup Seruyan: Gali potensi desa dengan pengembangan inovasi baru". Antara News Kalteng. Diakses tanggal 2023-02-04.
- ^ a b Saturi (2017)
- ^ "PAN Usung Rudini Maju di Pilbup Kotim". Kalteng Ekspres (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-19.
- ^ "M Rudini Darwan Ali Legawa: Selamat Kepada Calon Terpilih, Semoga Kotim Lebih Maju Lagi". www.borneonews.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-19.
- ^ Saturi (2017) "Secara keseluruhan, kami mengidentifikasi 18 perusahaan yang terhubung dengan Darwan. Tiga perusahaan dibentuk beberapa tahun sebelum dia menduduki jabatan sebagai bupati."
- ^ The Gecko Project (2017) "Gambaran yang dihasilkan adalah suatu skema terperinci dan terkoordinasi untuk mendirikan perusahaan-perusahaan cangkang yang didaftarkan atas nama kerabat dan kroni Darwan ... memberikan masing-masing perusahaan itu izin lahan ribuan hektar, dan kerabat dan kroninya menjual ke beberapa konglomerat terkaya ... 18 Perusahaan terhubung ke Darwan."
- ^ a b Ekpres 2019, hlm. 128.
- ^ "Profil Kabupaten Seruyan". kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-12. Diakses tanggal 12 November 2016.
- ^ Reno (19 November 2019). "HM Darwan Ali Dikenal Sebagai Bapak Pembangunan di Seruyan". borneonews.co.id. Diakses tanggal 2023-08-05.
- ^ Hamim, Muhammad (9 November 2019). "Wakil Bupati Kotim: H Darwan Ali Berjasa terhadap Pembangunan Seruyan". Borneonews. Diakses tanggal 2023-11-14.
- ^ Saturi (2017) "Mereka yang terlibat bisa meraup keuntungan ... ratusan ribu, bahkan jutaan dolar. Jika rencana itu dijalankan sampai selesai, ia akan mengubah hampir seluruh wilayah selatan Seruyan, .... jadi perkebunan sawit raksasa. Jika itu terjadi, kita bakal bisa berkendaraan sejauh 75 kilometer dari timur ke barat dan 220 kilometer dari selatan ke utara melewati bentangan lautan sawit."
- ^ Ekpres 2019, hlm. 129.
- ^ Firdaus, Fahmi (2014-04-07). "Bupati dari Jalur Independen Ini Diganjar Rekor MURI". Okezone.com. Diakses tanggal 2022-09-23.
- ^ Fathurahman. "Pasangan Cabup Independen Seruyan Diprediksi Menang". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2022-10-05.
- ^ The Gecko Project (2017) "selain juga sebagai pejabat setempat yang cukup terkemuka dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)."
- ^ Ekpres 2019, hlm. 128–129.
- ^ Home; Terkini; News, Top; Terpopuler; Nusantara; Nasional; Daerah, Kabar; Internasional; Bisnis (2016-07-25). "PDIP Kalteng Tak Permasalahkan Achmad Diran Dan Darwan Ali Bergabung Ke PAN". Antara News Kalteng. Diakses tanggal 2023-10-20.
- ^ Ronny; Terkini; News, Top; Terpopuler; Nusantara; Nasional; Daerah, Kabar; Internasional; Bisnis. "Darwan Ali Minta Kader PAN Kalteng Harus Tingkatkan Kepekaan Sosial". ANTARA News. Diakses tanggal 2022-10-05.
- ^ "Pengurus DPW PAN Kalimantan Tengah Dipimpin Darwan Ali Dilantik". www.borneonews.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-20.
- ^ "Darwan Ali: Anggota DPRD dari PAN Kerja Jangan Seperti PNS". www.borneonews.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-20.
- ^ publica-news.com. "KPK Cegah Mantan Bupati Seruyan Darwin Ali Keluar Negeri". www.publica-news.com. Diakses tanggal 2022-09-23.
- ^ Yani, Akhmad (2019-11-19). "Mantan Bupati Seruyan Darwan Ali Berpulang ke Rahmatullah". Seruyannews.com. Diakses tanggal 2022-09-23.
- ^ Bernie, Mohammad. "KPK Eks Bupati Seruyan Darwan Ali Jadi Tersangka Korupsi Pelabuhan". Tirto.id. Diakses tanggal 2022-09-23.
- ^ adminbrp (2019-10-14). "KPK Tetapkan Mantan Bupati Seruyan 2 Periode Tersangka Korupsi Sigintung". Barito Raya Post. Diakses tanggal 2022-09-23.
- ^ "Korupsi Proyek Pelabuhan, Eks Bupati Seruyan Tilap Uang Rp 20.84 Miliar". suara.com. 2019-10-14. Diakses tanggal 2023-09-14.
- ^ Indonesia, C. N. N. "Kasus Pelabuhan, KPK Cegah Eks Bupati Seruyan ke Luar Negeri". nasional. Diakses tanggal 2023-09-14.
- ^ The Gecko Project (2017) "Saat menemukan nama Vino, Nordin langsung menanyakan hal ini kepadanya ... menjawab bahwa Darwan hanya menggunakan namanya. Dia sendiri tak memiliki peran langsung di perusahaan-perusahaan itu."
- ^ The Gecko Project (2017) "Meskipun demikian, dia mengakui merupakan hal “biasa” bagi seorang bupati membagikan izin bagi anggota keluarga."
- ^ The Gecko Project (2017) "Nordin menggambarkan sosok Khaeruddin sebagai “bos di Jakarta” dan penjaga gerbang bagi Darwan, yang melakukan rapat dengan para eksekutif sawit di hotel mewah di Jakarta .... "
- ^ The Gecko Project (2017) "Darwan patut disalahkan atas segala permasalahan yang terjadi. Sebagai bupati, dia memiliki kewenangan mencabut izin ... Jika dia ingin melakukannya, tentu saja dia dapat memaksa perusahaan-perusahaan itu memenuhi janji terhadap masyarakat Seruyan. Bocoran data yang didapat menegaskan bahwa dia memiliki motivasi berbeda."
- ^ Home; Terkini; News, Top; Terpopuler; Nusantara; Nasional; Daerah, Kabar; Internasional; Bisnis (2019-11-19). "Darwan Ali sosok berjasa terhadap pembangunan di Seruyan". Antara News Kalteng. Diakses tanggal 2023-09-14.
- ^ "Yulhaidir: Darwan Ali Pelopor Pembangunan di Kabupaten Seruyan". Tribunkalteng.com. Diakses tanggal 2023-09-14.
- ^ "Dibangun Saat Darwan Ali Jabat Bupati Seruyan, Pelabuhan Laut Segintung Tak Tergantung Pasang Surut". Tribunkalteng.com. Diakses tanggal 2023-09-14.
Bibliografi
sunting- Saturi, Sapariah (2017-10-11). "Menguak Aksi Kerajaan Kecil Sawit di Kalimantan". Mongabay.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-31.
- The Gecko Project (2017). "Kerajaan kecil sawit". thegeckoproject.org. Diakses tanggal 2023-10-17.
- Ekpres, Palangka (2019). Pertempuran Tumbang Manjul: Menelusuri jejak Kapten Mulyono di Tanah Dayak. Idea Press Yogyakarta. ISBN 978-6237085058.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Loper H. Anggus (pj.) |
Bupati Seruyan 2003–2008 2008–2013 |
Diteruskan oleh: Sudarsono |