Kepercayaan tradisional Tionghoa

artikel daftar Wikimedia
Revisi sejak 14 Juni 2024 19.09 oleh Taylorbot (bicara | kontrib) (perbaikan panggilan -- templat salah: "Cat main" -> "Main" | t=338 su=34 in=35 at=34 -- only 49 edits left of totally 84 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kepercayaan tradisional Tionghoa ialah tradisi kepercayaan rakyat yang dipercayai oleh kebanyakan bangsa Tionghoa dari suku Han. Kepercayaan ini tidak mempunyai kitab suci resmi dan sering merupakan sinkretisme antara beberapa kepercayaan atau filsafat seperti Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme. Kepercayaan tradisional Tionghoa ini juga mengutamakan lokalisme seperti dapat dilihat pada penghormatan pada datuk di kalangan Tionghoa di Sumatra sebagai pengaruh dari kebudayaan Melayu.

Penghormatan

sunting

Secara umum, kepercayaan tradisional Tionghoa mementingkan ritual penghormatan yaitu:

Penghormatan leluhur

sunting

Penghormatan leluhur adalah penghormatan kepada nenek moyang yang merupakan intisari dalam kepercayaan tradisional Tionghoa. Ini dikarenakan pengaruh ajaran Konfusianisme yang mengutamakan bakti kepada orang tua termasuk leluhur jauh.

Penghormatan dewa-dewi

sunting

Penghormatan dewa-dewi dalam kepercayaan tradisional Tionghoa tak terhitung jumlahnya, ini tergantung kepada popularitas sang dewa atau dewi. Mayoritas dewa atau dewi yang populer adalah dewa-dewi yang merupakan tokoh sejarah, kemudian dikultuskan sepeninggal mereka karena jasa yang besar bagi masyarakat Tionghoa pada zaman mereka hidup.

Galeri

sunting

Pranala luar

sunting