Diprotodon

genus mamalia

Diprotodon adalah marsupial terbesar yang pernah ada. Diprotodon disebut sebagai megafauna Australia, keberadaannya sekitar 1.6 juta tahun yang lalu sampai 40.000 tahun yang lalu. Genusnya sekarang dianggap monotipik, mengandung hanya Diprotodon optatum, marsupialia terbesar yang pernah diketahui.[1] Kata diprotodon dirancang dari kata dalam bahasa Yunani Kuno untuk 'dua gigi depan'.[2] Diprotodon sudah ada dari sekitar 1.6 juta tahun yang lalu sampai kepunahannya sekitar 44,000 tahun yang lalu.[3]

Diprotodon Edit nilai pada Wikidata
Periode Pleistosen, 1.6–0.044 jtyl
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoDiprotodontia
FamiliDiprotodontidae
GenusDiprotodon Edit nilai pada Wikidata
Owen, 1838
Tipe taksonomiDiprotodon optatum
Owen, 1838
Tata nama
Sinonim takson
  • D. australis Owen, 1844
  • D. annextans McCoy, 1861
  • D. bennettii Krefft, 1873
  • D. loderi Krefft, 1873
  • D. longiceps McCoy, 1865
  • D. minor Huxley, 1862

Fosil Diprotodon spp. telah ditemui di berbagai tempat di Australia.[a] Lebih dari satu tulang betina telah ditemukan dengan bayi berada di kantungnya.

Ukuran

Diprotodon adalah binatang berkantung terbesar di Bumi. Panjangnya bisa mencapai 3 meter dengan berat maksimal sekitar 900 kilogram dan panjang tengkorak mencapai 50 cm. Diprotodon sangat besar dan kemungkinan hidup dalam kawanan, namun masih menjadi mangsa bagi karnivora perkasa seperti Megalania atau Thylacoleo.

Kepunahan

Sebagai bagian dari peristiwa kepunahan pada periode Kuarter, diprotodon menjadi bagian dari sekumpulan binatang di darat yang menjadi punah. Penyebab dan waktu terjadinya tidak terlalu jelas karena sulitnya meemperkirakan usia dari fosil yang ditemukan. Biasanya kepunahan ini diperkirakan karena perubahan iklim maupun perburuan berlebihan oleh manusia pendatang, dalam hal ini Suku Aborigin pertama.

Tahun 2001, palaentologis Richard Roberts dan rekan-rekannya menentukan umur dari 28 fosil utama yang ditemukan di sepanjang Australia, sehingga bisa sedikit memperjelas penyebab kepunahan mereka. Kebanyakan kepunahan terjadi 80 ribu tahun lalu, kecuali diprotodon, wombat raksasa, Thylacoleo, dan kangguru muka pendek Procoptodon, Protemnodon, dan Simosthenurus yang ditentukan berasal dari 47 hingga 46 ribu tahun lalu. Sehingga bisa diperkirakan peristiwa kepunahan massal ini terjadi antara 50 hingga 41 ribu tahun lalu.

Penggambaran di dinding gua

Suku Aborigin memiliki kebiasaan menggambar di dinding gua, namun seringkali subjek yang digambar tidak terlalu jelas bentuknya. Tahun 1907, antropologis Herbert Basedow menemukan peninggalan petroglif jejak kaki di Yunta Springs dan Wilkindinna, Australia Selatan, yang ia percayai merupakan jejak Diprotodon. Tahun 1988, sejarahwan Australia Percy Trezise mempresentasikan apa yang ia anggap merupakan penggambaran Quinkan dari Diprotodon di Kongres Pertama Australian Rock Art Research Association. Keduanya klaim ini memiliki kelemahanan, yaitu inkonsistensi dengan anggota tubuh Diptorodon yang banyak dikenal. Tidak seperti karya seni di Eropa yang lebih realistis, karya seni Suku Aborigin lebih abstrak dan sulit diinterpretasi. Apa yang digambarkan bisa jadi pengalaman mistis di dalam mimpi ketimbang apa yang dilihat di dunia nyata.

Referensi

  1. ^ Price, G.J. (June 2008). "Taxonomy and palaeobiology of the largest-ever marsupial, Diprotodon Owen, 1838 (Diprotodontidae, Marsupialia)". Zoological Journal of the Linnean Society. 153 (2): 369–397. doi:10.1111/j.1096-3642.2008.00387.x . 
  2. ^ "Diprotodon". BBC Nature. Science & Nature: Animals. British Broadcasting Corporation. July 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-08. Diakses tanggal 24 February 2011. 
  3. ^ Roberts, R.G.; Flannery, T.F.; Ayliffe, L.K.; Yoshida, H.; Olley, J.M.; Prideaux, G.J.; et al. (8 June 2001). "New ages for the last Australian megafauna: Continent-wide extinction about 46,000 years ago" (PDF). Science. 292 (5523): 1888–1892. Bibcode:2001Sci...292.1888R. doi:10.1126/science.1060264. PMID 11397939. Diakses tanggal 26 August 2011. 
  4. ^ Fedorowytsch, T. (2017-07-23). "Fossil footprints reveal Kangaroo Island's diverse ancient wildlife". ABC Net News. Australian Broadcasting Corporation. Diakses tanggal July 24, 2017. 

Pranala luar


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan