Pulau Auckland
Pulau Auckland (Māori: Mauka Huka) adalah pulau utama dari kepulauan tak berpenghuni eponymous di Samudra Pasifik. Pulau ini adalah bagian dari wilayah subantartika Selandia Baru yang mana tertulis dalam daftar Warisan Dunia UNESCO bersama dengan kepulauan subantartika Selandia Baru lainnya di wilayah tersebut.
Mauka Huka | |
---|---|
Geografi | |
Koordinat | 50°41′S 166°05′E / 50.69°S 166.08°E |
Kepulauan | Kepulauan Auckland |
Luas | 442.5 km2 |
Panjang | 42 km |
Lebar | 26 km |
Titik tertinggi | Cavern Peak (659 m) |
Pemerintahan | |
Negara | Selandia Baru |
Geografi
suntingPulau ini memiliki luas daratan sekitar 442,5 km2 (170,9 sq mi),[1] dan panjang 42 kilometer (26 mi). Pulau ini terbentuk 25 hingga 10 juta tahun yang lalu dari tumpukan vulkanik besar yang membentuk dua kubah – satu berpusat di sekitar Pelabuhan Carnley di selatan dan lainnya (Kubah Ross) di sekitar Pulau Disappointment di barat. Pulau ini terbuat dari scoria vulkanik, diselimuti lebih dari 2m gambut.[2] Pulau ini terkenal karena tebing curam dan medannya yang terjal yang menjulang hingga lebih dari 600 m (1.969 kaki). Puncak yang menonjol diantaranya Cavern Peak dengan ketinggian 659 m atau 2.162 kaki; Gunung Raynal (635 m atau 2.083 kaki); Gunung D'Urville (630 m atau 2.067 kaki); Gunung Easton (610 m atau 2.001 kaki); dan Menara Babel (550 m atau 1.804 kaki).[3]
Ujung selatan pulau melebar hingga 26 kilometer (16 mil), meliputi Pelabuhan Carnley. Di sisi barat terdapat saluran yang sangat sempit yang dikenal sebagai Victoria Passage yang memisahkan pulau utama dari Pulau Adams yang lebih kecil.[4]
Flora
suntingAda 233 spesies tumbuhan vaskular di Kepulauan Auckland. 163 diantaranya adalah tumbuhan asli dan 23 eksotis serta 8 kelompok tersebut merupakan spesies endemik.[5] Terdapat banyak pohon Metrosideros umbellata di sekitar pantai selain dari sisi barat, yang tingginya ditentukan oleh aspek dan derajat kemiringan.[6] Sebagian besar tempat menyatu menjadi semak belukar rendah dan rapat yang didominasi oleh Dracophyllum longifolium, Ozothamnus vauvilliersii dan Myrsine divaricata. Kawasan ini hampir tidak bisa ditembus dan di beberapa tempat cukup padat untuk dilewati.
Sebuah laporan ekspedisi dari tahun 1907 menggambarkan semak belukar tersebut sebagai berikut:
Scrub subalpine atau semak membuat perjalanan kami sangat melelahkan. Lebatnya semak tersebut sehingga harus dipotong sebelum melanjutkan perjalanan. Selama kami tinggal di pulau, semak belukar ini adalah salah satu kesulitan terburuk yang harus kami temui. Samak ini memiliki ukuran dari empat hingga enam kaki tingginya yang cukup sulit dilewati sehingga membutuhkan tenaga ekstra. Dan kita pun tidak dapat merangkak di bawahnya. Menginjak dan berjalan di atas semak hanya dapat dilakukan oleh orang yang sangat ringan. Seseorang dapat melewatinya jika semak di dorong ke samping dengan kekuatan penuh.[7]
Semak belukar ini membentang sehingga membentuk padang rumput luas hingga mencapai kawasan bervegetasi jarang di daerah alpine yang paling terbuka.[5] Tumbuhan spesies Megaherbs Anisotome antipoda, Anisotome latifolia, Bulbinella rossii, Pleurophyllum criniferum, Pleurophyllum hookeri, Pleurophyllum speciosum, dan Stilbocarpa polaris secara historis dapat ditemukan dari pantai ke alpine.[5] Namun distribusi dan populasi spesies ini telah sangat terpengaruh oleh keberadaan babi.[8]
Mamalia laut
suntingPort Ross di ujung utara Pulau Auckland adalah satu-satunya tempat berkembang biak bagi populasi Paus Sikat Selatan tohorā Eubalaena australis Selandia Baru. Paus ini dapat ditemukan hingga 400 ekor di pelabuhan selama bulan-bulan musim dingin. Secara teratur, paus ini disurvei oleh Universitas Otago.[9]
Di pulau ini juga dapat ditemukan perkembang biakan Singa laut Selandia Baru. 80% dari total populasi hidup dan berkembang biak di kepulauan. Sejak tahun 1994, Departemen Konservasi Selandia Baru melakukan survei tahunan terhadap populasi di pulau-pulau tersebut.[10]
Area Burung Penting
suntingPulau ini merupakan bagian dari Area Burung Penting (IBA) yang diidentifikasi oleh BirdLife International. Pulau ini penting sebagai tempat berkembang biak bagi beberapa spesies burung laut.[11]
Albatros Gibson (Diomedea antipodensis gibsoni), Auckland shag (Leucocarbo colensoi), Auckland teal (Anas aucklandica), Auckland rail (Lewinia muelleri) dan Auckland snipe (Coenocorypha aucklandica) merupakan burung endemik Pulau Auckland.[12] Dari jumlah tersebut, hanya shags yang saat ini berkembang biak di Pulau Auckland utama, daerah di mana kucing dan babi tidak dapat mengakses sarang mereka.
Merganser Pulau Auckland (Mergus australis) punah pada tahun 1902. Populasi terakhir diperkirakan berjumlah 20-30 pasangan sebelum dimangsa oleh babi dan kucing yang ada. Spesimen terakhir dikumpulkan dan dimuseumkan pada Januari 1902.[13] Daftar spesies burung di Pulau Auckland:[12][14][15][16][17][18] !Bahasa Indonesia !Bahasa Māori !Nama ilmiah !Status Ancaman Selandia Baru !Perkiraan jumlah pasangan berkembang biak di grup Kepulauan Auckland !Persentase populasi dunia di grup Kepulauan Auckland !Status di Pulau Auckland utama
- Albatros gibson
- Albatros raja-selatan
- Albatros raja-utara
- Albatros topi-putih
- Albatros abu-abu
- Petrel-raksasa utara
- Pinguin mata-kuning
- Pinguin rockhopper timur
- Pinguin jambul tegak
- Petrel tanjung
- Petrel dagu-putih
- Petrel berkepala putih
- Penciduk jelaga
- Petrel menyelam
- Petrel badai perut hitam
- Petrel badai berwajah putih
- Petrel badai punggung abu-abu
- Prion fulmar
- Prion Antarctic
- Auckland shag
- Antarctic tern
- Terna berwajah putih
- Camar paruh merah
- Camar rumput laut
- Skua coklat subantartika
- Auckland teal
- Elang Selandia Baru
- Burung Cerek pita ganda
- Auckland rail
- Burung Pengicau Auckland
- Burung Kedidi Batu
- Tomtit
- Burung apung
- Parkit mahkota merah
- Parkit bermahkota kuning
- Tui
- Bellbird
- Silvereye
Referensi
sunting- ^ "Auckland – including Dundas, Ewing, Rose". Islands.unep.ch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-19. Diakses tanggal 1 August 2010.
- ^ Adams, CJ (1983). "Age of the volcanoes and granite basement of the Auckland Islands, Southwest Pacific". New Zealand Journal of Geology and Geophysics. 26 (3): 227–237. doi:10.1080/00288306.1983.10422237.
- ^ "Map of the Auckland Islands". Department of Conservation. Diakses tanggal 17 October 2017.
- ^ "DOC maps: Discover the outdoors". doc.govt.nz. Diakses tanggal 5 October 2019.
- ^ a b c Rance, Chris; Rance, Brian; Barkla, J (2015). New Zealand's subantarctic islands. New Zealand: Department of Conservation. hlm. 6, 10–13, 20–67. ISBN 978-0-478-14470-3.
- ^ Rudge, DJ; Campbell, MR (1984). "Vegetation changes induced over ten years by goats and pigs at Port Ross, Auckland Islands (Subantarctic)" (PDF). New Zealand Journal of Ecology. 7: 103–118.
- ^ Godley, E. J. (May 1979). "The 1907 Expedition to the Auckland and Campbell Islands, and an unpublished report by B. C. Aston." Tuatara. 23 (3): 133–157 – via New Zealand Electronic Text Collection.
- ^ Chimera, C (1995). "Diet of feral goats and feral pigs, Auckland Island, New Zealand". New Zealand Journal of Ecology. 19 (2): 203–207. JSTOR 24054437.
- ^ "Southern right whales returning to mainland New Zealand". RNZ. 10 July 2018. Diakses tanggal 5 October 2019.
- ^ "Sea lion monitoring on the Auckland Islands". doc.govt.nz. Diakses tanggal 5 October 2019.
- ^ BirdLife International. (2012). Important Bird Areas factsheet: Auckland Islands. Downloaded from "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2007. Diakses tanggal 29 March 2014. on 23 January 2012.
- ^ a b "Location search | New Zealand Birds Online". nzbirdsonline.org.nz. Diakses tanggal 9 February 2019.
- ^ "Auckland Island merganser | New Zealand Birds Online". nzbirdsonline.org.nz. Diakses tanggal 9 February 2019.
- ^ "Māori Dictionary". maoridictionary.co.nz. Diakses tanggal 5 October 2019.
- ^ Roberston, HA (2017). "Conservation status of New Zealand birds 2016" (PDF). Department of Conservation. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ Taylor, G (2000). "Action plan for seabird conservation in New Zealand. Part A: Threatened Species" (PDF). Department of Conservation. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ Taylor, G (2000). "Action plan for seabird conservation in New Zealand. Part B: Non-Threatened Species" (PDF). Department of Conservation. Diakses tanggal 11 February 2019.
- ^ Heather, B; Robertson, H (2015). The Field Guide to the Birds of New Zealand. New Zealand: Penguin. ISBN 9780143570929.