Togo Heihachiro

Laksamana Jepang
Revisi sejak 10 Oktober 2009 17.29 oleh SieBot (bicara | kontrib) (bot Mengubah: pt:Tōgō Heihachirō)

Tōgō Heihachirō (東郷 平八郎 Tōgō Heihachirō, 22 Desember 1847 - 5 Mei 1934) adalah seorang laksamana Jepang dan salah satu pahlawan angkatan laut terbesar Jepang. Ia terlahir sebagai anak dari seorang samurai klan Kagoshima, yang mewarisi darah pejuang.

Biografi

Pendidikan militer

Sesaat setelah Jepang melakukan restorasi besar-besaran dalam Restorasi Meiji, Togo berangkat ke Britania Raya untuk belajar di Pusat Pendidikan AL Inggris. Selama tujuh tahun, mulai 1871 hingga 1879, ia mempelajari taktik perang laut modern. Agaknya selama itu pula ia menyelidiki keberadaan dan kemampuan Angkatan Laut negara-negara Eropa.

Perang yang dilakukan

Perang Perancis-Tiongkok (1884-1885)

Setelah kembali ke Dai-Nippon Teikoku Kaigun, Togo menerima beberapa tugas, pertama sebagai kapten Daini Teibo dan kemudian Amagi. Selama Perang Perancis-Tiongkok (1884-1885), Togo, di atas Amagi, mengamati dari dekat aksi armada Perancis di bawah Laksamana Courbert.

Togo juga mengamati pertempuran darat antara pasukan Perancis dan Tiongkok di Formosa (Taiwan), di bawah bimbingan Joffre, yang merupakan "Commander-in-Chief" pasukan Perancis di masa datang selama Perang Dunia I.

Perang Sino-Jepang (1894-1895)

Pada 1894, pada awal Perang Tiongkok-Jepang, Togo, sebagai kapten kapal cruiser Naniwa, menenggelamkan Kowshing, sebuah kapal transportasi Britania yang bekerja untuk angkatan laut China. Sebuah laporan mengenai insiden tersebut dikirim oleh Suematsu Kencho kepada Mutsu Munemitsu.

Peristiwa tersebut hampir menimbulkan konflik diplomatik antara Jepang dan Britania, namun akhirnya dianggap juri-juri Britania sebagai sesuai dengan Hukum Internasional, membuat Togo terkenal dalam sekejap karena kepandaiannya menghadapi masalah yang mencemaskan melibatkan negara asing dan peraturannya.

Perang Rusia-Jepang (1904-1905)

Pada 1903, Menteri Angkatan Laut Yamamoto Gonnohyoe menugaskan dia sebagai laksamana kepala Armada Gabungan dari Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Ini mengagetkan banyak orang termasuk Kaisar Meiji yang menanyakan Yamamoto mengapa menugaskan Togo. Yamamoto menjawab, "karena Togo adalah seorang yang beruntung."

Dalam Perang Rusia-Jepang Togo mengalahkan armada Rusia di Port Arthur pada 1904 dan menghancurkan Armada Baltik Rusia pada 1905 di Perang Tsushima. Pertempuran bersejarah ini mematahkan kekuatan Rusia di Asia Timur.

Lihat pula

Referensi

  • 'The Silent Admiral: Togo Heihachiro (1848-1934) and Britain' oleh Kiyoshi Ikeda, Bab 9, Britain & Japan: Biographical Portraits, diedit oleh Ian Nish (Jilid I, Japan Library, 1994) ISBN 1-873410-27-1