Kabupaten Manggarai Barat

kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia


Kabupaten Manggarai Barat adalah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kabupaten Manggarai Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manggarai berdasarkan Undang Undang No. 8 Tahun 2003. Luas wilayah Kabupaten Manggarai Barat adalah 9.450 km² yang terdiri dari wilayah daratan seluas 2.947,50 km² dan wilayah lautan 7.052,97 km², pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk Manggarai Barat sebanyak 275.903 jiwa.[1][4]

Kabupaten Manggarai Barat
Pulau Padar, Taman Nasional Pulau Komodo
Lambang resmi Kabupaten Manggarai Barat
Peta
Peta
Kabupaten Manggarai Barat di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat
Peta
Kabupaten Manggarai Barat di Indonesia
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat (Indonesia)
Koordinat: 8°38′41″S 119°52′58″E / 8.64484°S 119.88281°E / -8.64484; 119.88281
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Ibu kotaLabuan Bajo
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 12
  • Kelurahan: 5
  • Desa: 164
Pemerintahan
 • BupatiEdistasius Endi
 • Wakil BupatiYulianus Weng
 • Sekretaris DaerahFransiskus Sales Sodo
Luas
 • Total3.141,47 km2 (1,212,93 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2023)[1]
 • Total275.903
 • Kepadatan88/km2 (230/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 19,98% Islam
  • 0,09% Hindu
  • 0,01% Buddha[1][2]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Manggarai
Komodo
Bima
 • IPMKenaikan 65,81 (2023)
Sedang [3]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5315 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0385
Pelat kendaraanEB xxxx E*
Kode Kemendagri53.15 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 382.403.558.000.-
Situs webwww.manggaraibaratkab.go.id

Wilayahnya meliputi daratan Pulau Flores bagian Barat dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, diantaranya adalah Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Seraya Besar, Pulau Seraya Kecil, Pulau Bidadari dan Pulau Longos.

Geografi

Kabupaten Manggarai Barat terletak pada bagian paling barat pulau Flores di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Manggarai Barat merupakan wilayah administratif yang tergolong baru. Sebelumnya, kabupaten ini merupakan bagian dari wilayah administratif Kabupaten Manggarai. Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat adalah Labuan Bajo. Kabupaten Manggarai Barat terletak di antara 8°14'– 9°00' Lintang Selatan (LS) dan 119°21'–120°20' Bujur Timur (BT). Kabupaten Manggarai Barat memiliki luas daratan mencapai 2.947,50 km², yang terdiri dari daratan Flores dan pulau-pulau besar seperti pulau Komodo, Rinca, Longos, serta beberapa pulau kecil lainnya. Wilayah administrasi kabupaten Manggarai Barat terdiri dari 12 Kecamatan yakni kecamatan Komodo, Boleng, Sano Nggoang, Mbeliling, Lembor, Welak, Lembor Selatan, Kuwus, Ndoso, Macang Pacar, Kuwus Barat, dan Pacar.[5][6]

Batas wilayah

Secara administratif, wilayah Kabupaten Manggarai Barat berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu

Utara Laut Flores
Timur Kabupaten Manggarai
Selatan Selat Sumba dan Laut Sawu
Barat Selat Sape dan Provinsi Nusa Tenggara Barat

Topografi

Keadaan topografi Kabupaten Manggarai Barat bervariasi berdasarkan bentuk relief, kemiringan lereng dan ketinggian dari permukaan laut. Ketinggian wilayah Kabupaten Manggarai Barat menunjukkan ketinggian yang bervariasi yakni kelas ketinggian kurang dari 100 mdpl sebanyak 23%, 100–500 mdpl sebanyak 47%, 500 – 1000 mdpl sebanyak 25% dan lebih dari 100 mdpl sebanyak 3%. Lebih dari 75 % ketinggian di atas 100 mdpl, kemiringan lerengnya bervariasi antara 0-2%, 2-15%, 15-40% dan di atas 40%. Namun secara umum wilayah Kabupaten Manggarai Barat memiliki topografi berbukit-bukit hingga pegunungan.[5][6]

Iklim

Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Manggarai Barat beriklim tropis dengan tipe tropis basah dan kering (Am) yang ditandai dengan dua perbadaan musim yang jelas, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan yang dipengaruhi angin monsun baratan yang membawa banyak uap air dan kelembapan berlangsung pada periode November hingga April dengan rerata curah hujan bulanan pada bulan-bulan tersebut lebih dari 150 mm/bulan. Sementara itu, musim kemarau yang dipengaruhi angin monsun timuran yang bersifat kering berlangsung pada periode Mei hingga Oktober. Suhu udara di wilayah Manggarai Barat bervariasi antara 22°−34 °C terutama di wilayah pesisir dan dataran rendah, sedangkan di wilayah dataran tinggi suhu biasanya kurang dari 25 °C. Tingkat kelembapan udara di wilayah ini pun bervariasi antara 60% hingga 90%.

Data iklim Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.2
(84.6)
29.1
(84.4)
29.6
(85.3)
30.1
(86.2)
30.2
(86.4)
29.7
(85.5)
29.5
(85.1)
29.8
(85.6)
30.4
(86.7)
30.9
(87.6)
31
(88)
30.3
(86.5)
29.98
(85.99)
Rata-rata harian °C (°F) 25.8
(78.4)
25.6
(78.1)
25.7
(78.3)
25.7
(78.3)
25.5
(77.9)
24.9
(76.8)
24.2
(75.6)
24.4
(75.9)
25.3
(77.5)
26.3
(79.3)
26.7
(80.1)
26.1
(79)
25.52
(77.93)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.2
(73.8)
23.1
(73.6)
23.3
(73.9)
23.6
(74.5)
23.5
(74.3)
22.8
(73)
22.2
(72)
22
(72)
22.7
(72.9)
23.5
(74.3)
24
(75)
23.5
(74.3)
23.12
(73.63)
Curah hujan mm (inci) 290
(11.42)
280
(11.02)
245
(9.65)
177
(6.97)
88
(3.46)
65
(2.56)
33
(1.3)
30
(1.18)
40
(1.57)
77
(3.03)
169
(6.65)
261
(10.28)
1.755
(69,09)
Rata-rata hari hujan 14 13 13 10 6 4 3 2 3 6 10 14 98
% kelembapan 84.8 85.6 83.8 78.4 75.7 73.1 69.4 66.1 64.8 69.2 75.1 81.7 75.64
Rata-rata sinar matahari harian 5.5 5.7 6.5 8.2 8.3 8.2 8.5 8.9 9.1 9.0 7.8 6.3 7.67
Sumber #1: Climate-Data.org[7] & BMKG[8]
Sumber #2: Weatherbase[9]

Pemerintahan

Bupati

No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati
3
  Edistasius Endi
26 Februari 2021
Petahana
 
Yulianus Weng

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[10] 2019–2024[11] 2024–2029
PKB 3   3   3
Gerindra 3   1   3
PDI-P 3   3   2
Golkar 5   3   2
NasDem 2   5   7
PKS 2   2   2
Hanura 2   3   2
PAN 3   3   2
PBB 1   1   1
Demokrat 3   3   4
Perindo (baru) 1   2
PPP 1   1   0
PKPI 2   1
Jumlah Anggota 30   30   30
Jumlah Partai 12   13   11

Daftar Kecamatan

Kabupaten Manggarai Barat terdiri dari 12 Kecamatan, 5 Kelurahan, dan 164 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 256.491 jiwa dengan luas wilayah 2.397,03 km² dan sebaran penduduk 107 jiwa/km².[12][13]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Manggarai Barat, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.15.01 Macang Pacar 13 Desa
53.15.02 Kuwus 2 10 Desa
Kelurahan
53.15.03 Lembor 1 14 Desa
Kelurahan
53.15.04 Sano Nggoang 15 Desa
53.15.05 Komodo 2 17 Desa
Kelurahan
53.15.06 Boleng 11 Desa
53.15.07 Welak 16 Desa
53.15.08 Ndoso 15 Desa
53.15.09 Lembor Selatan 15 Desa
53.15.10 Mbeliling 15 Desa
53.15.11 Pacar 13 Desa
53.15.12 Kuwus Barat 10 Desa
TOTAL 5 164

Pemekaran daerah

Ide pemekaran wilayah Kabupaten Manggarai Barat sudah ada sejak tahun 1950-an. Ide ini dimunculkan pertama kali oleh Bapak Lambertus Kape, tokoh Manggarai asal Kempo Kecamatan Sano Nggoang yang pernah duduk sebagai anggota Konstituante di Jakarta. Pada tahun 1963 aspirasi untuk memekarkan Kabupaten Manggarai dengan membentuk Kabupaten Manggarai Barat mulai diperjuangkan secara formal melalui lembaga politik partai Katolik Subkomisariat Manggarai. Pada tahun 1982 Manggarai Barat diberikan status Wilayah Kerja Pembantu Bupati Manggarai Bagian Barat dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 821.26-1355 tanggal 11 november 1982. 

Melalui proses pengkajian yang matang dengan memperhatikan potensi dan luas wilayah serta kebutuhan untuk pendekatan pelayanan kepada masyarakat maka melalui Sidang Paripurna DPR RI tanggal 27 Januari 2003 aspirasi dan keinginan masyarakat Manggarai Barat mencapai puncaknya dengan disahkannya Undang-undang Nomor 8 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Manggarai Barat maka Kabupaten Manggarai Barat resmi terbentuk. 

Pada tanggal 1 September 2003, Drs. Fidelis Pranda dilantik menjadi Pejabat Bupati Kabupaten Manggarai Barat yang bertugas menjalankan pemerintahan serta mempersiapkan pemilihan kepala daerah definitif . Dan selanjutnya melalui proses demokrasi dengan pemilihan kepala daerah secara langsung Drs. Fidelis Pranda dan Drs. Agustinus C. Dula kemudian diangkat menjadi Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat yang pertama.

Dan pada tahun 2010, dilangsungkan proses pilkada yang kedua. Dari proses ini Drs. C. H. Dula dan Drs. Maximus Gasa menjadi Bupati dan wakil Bupati yang kedua. Pada awal berdirinya terbagi atas 7 kecamatan yaitu Kecamatan Komodo, Kecamatan Sano Nggoang, Kecamatan Boleng, Kecamatan Lembor, Kecamatan Welak, Kecamatan Kuwus, Kecamatan Macang Pacar dan pada tahun 2011 dimekarkan menjadi 10 kecamatan dengan tambahan wilayah pemekaran yakni Kecamatan Lembor Selatan, Kecamatan Mbeliling dan Kecamatan Ndoso.[14]

Demografi

Agama

Agama di Kabupaten Manggarai Barat[2][15]
Agama persen
Katolik
  
79,21%
Islam
  
19,98%
Protestan
  
0,71%
Hindu
  
0,09%
Lainnya
  
0,01%

Sebagian besar penduduk Kabupaten Manggarai Barat beragama Kekristenan yakni sebesar 79,92% dimana mayoritas adalah Katolik 79,21% dan sebagian kecil Kristen Protestan yakni 0,71%. Terdapat juga sebagian penduduk menganut agama Islam yakni 19,98%, dan selebihnya adalah Hindu 0,09% dan Buddha kurang dari 0,01%.[1]

Suku bangsa

 
Penduduk asli di pulau Komodo

Suku Manggarai adalah suku asli yang merupakan mayoritas dan mendiami daerah Manggarai Raya (Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kabupaten Manggarai Barat).[16] Selain Suku Manggarai di beberapa daerah pesisir utara Kabupaten Manggarai Barat juga didiami oleh Suku Bajau yang masyarakatnya bermatapencaharian sebagai nelayan[17] dan juga Suku Komodo yang merupakan penghuni asli kawasan Pulau Komodo dan sekitarnya.[18]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 9 Desember 2023. 
  2. ^ a b "Jumlah Pemeluk Agama di NTT 2019" (PDF). www.ntt.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-05-11. Diakses tanggal 20 Mei 2021. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2023". www.bps.go.id. Diakses tanggal 9 Desember 2023. 
  4. ^ "Kabupaten Manggarai Barat Dalam Angka 2020" (pdf). www.manggaraibaratkab.bp.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-09. Diakses tanggal 22 September 2020. 
  5. ^ a b "Profil Manggarai Barat". Pemkab Manggarai Barat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-19. Diakses tanggal 13 Mei 2022. 
  6. ^ a b Profil Kabupaten Manggarai Barat. Diakses tanggal 13 Mei 2022.
  7. ^ "Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  8. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 79 & 144. Diakses tanggal 24 September 2024. 
  9. ^ "Labuan Bajo, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  10. ^ Perolehan Kursi DPRD Manggarai Barat 2014-2019
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Manggarai Barat 2019-2024
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  14. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-21. Diakses tanggal 2014-06-19. 
  15. ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-09-18. Diakses tanggal 2 Desember 2017. 
  16. ^ "Suku-Suku di NTT dan Fakta Menarik Tentangnya". voi.id. 7 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-27. Diakses tanggal 14 Agustus 2022. 
  17. ^ Adiningsih, Yulia (13 Juni 2021). "Suku Bajo, Penyelam dan Pengembara Laut nan Ulung". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-14. Diakses tanggal 14 Agustus 2022. 
  18. ^ Eto Kwuta (5 Agustus 2021). "Suku Ata Modo dari Pulau Komodo, Suku yang Terkenal Mampu Berbicara dengan Komodo". floresterkini.pikiran-rakyat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-19. Diakses tanggal 14 Agustus 2022. 

Pranala luar