Mumtaz Mahal

Revisi sejak 20 Juni 2024 10.37 oleh Zarrest (bicara | kontrib) (Menambahkan informasi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Mumtaz Mahal (bahasa Persia dan Urdu: ممتاز محل; dilafalkan [mumtɑːz mɛhɛl]; Agra, April 1593 - Burhanpur, 17 Juni 1631) adalah nama julukan bagi Arjumand Banu Begum, seorang permaisuri Shah Jahan yang dibangunkan untuknya Taj Mahal.

Mumtaz Mahal
Malika-i-Jahan
Nawab Mahd-i-'Aliya Begum Sahiba
Ilustrasi Mumtaz Mahal
Padshah Begum
Masa Jabatan19 Januari 1628 – 17 Juni 1631
PendahuluNur Jahan
PenerusJahanara Begum
KelahiranArjumand Banu
أرجوماند بانو
27 April 1593
Agra, Kekaisaran Mughal
Kematian17 Juni 1631
Burhanpur, Kekaisaran Mughal
Pemakaman
Taj Mahal
PasanganShah Jahan
Keturunan
AyahNawab Abu'l Hasan Asaf Khan Bahadur, Khan-i-Khanan
IbuDiwanji Begum
AgamaIslam Syiah[1][2][3][4][5]

Arjumand Banu adalah anak dari Abdul Hasan Asaf Khan dan ketika menikah dengan Pangeran Khuram dalam usia 14 tahun, Kota Agra bersuka cita atas kisah tentang kecantikannya. Ia sendiri adalah istri ke-3 dari Pangeran Khuram, yang kemudian menjadi Syah Jehan, dan merupakan istri terkasih. Arjumand Banu diberi nama Mumtaz Mahal pada tahun 1612 setelah pernikahannya dan sampai kematiannya tak terpisah dari suaminya. Sebagai lambang kepercayaan dan cinta, Mumtaz Mahal melahirkan 14 anak dan meninggal ketika melahirkan anak terakhir. Untuk cinta-kasih yang dipersembahkannya bagi suaminya, Mumtaz Mahal menerima penghormatan tertinggi tanah itu - lambang kerajaan - Mehr Uzaz dari Syah Jehan. Menurut legenda, cerita kebajikannya tersebar ke seantero Kesultanan Mughal.

Sultan dan permaisurinya yang sedang mengandung bergerak ke Dataran Tinggi Dekkan pada tahun 1630 untuk menindas Kekaisaran Lodi yang sedang mendapat kekuatan pada masa itu. Inilah perjalanan terakhir Mumtaz Mahal. Ia menghembuskan napas terakhir setelah melahirkan puteri bungsu mereka. Konon, saat menjelang ajalnya Mumtaz Mahal meminta suaminya dari atas tempat tidur untuk tidak menikah lagi dan mendirikan bangunan sebagai simbol cinta mereka dan bangunan ini harus luar biasa megah sehingga dikenal di seluruh dunia untuk mengenang cinta mereka dan suaminya yang setia segera menyetujuinya.

Pembangunan lambang itu memakan waktu 22 tahun dan sebagian besar perbendaharaan negara disumbangkan untuk membangun monumen untuk mengenang istri tercinta. Di Taj Mahal itulah Mumtaz Mahal dimakamkan.

Pranala luar

sunting
  1. ^ Rujukan kosong (bantuan) 
  2. ^ Templat:استشهاد بخبر
  3. ^ Templat:استشهاد بخبر
  4. ^ Templat:استشهاد بخبر
  5. ^ Templat:استشهاد بخبر