Tunica
Tunica atau Tunik adalah vestimentum liturgis yang dipergunakan dalam Ritus Latin Gereja Katolik oleh para subdiakon, dan diadopsi pula oleh umat Anglikan Gereja Tinggi dan Anglo-Katolik.
Untuk mengetahui deskripsi tunica, lihat dalmatik, vestimentum yang bentuknya identik dengan tunica, meskipun edisi-edisi awal dari Caeremoniale Episcoporum mengatur agar potongan lengan tunica dibuat lebih sempit. Kadang-kadang tunica dicirikan oleh selembar pita lebar yang dijahitkan pada bagian depan dan belakangnya, karena pada dalmatik dijahitkan dua lembar pita lebar tersebut.
Di Roma, para subdiakon mulai mengenakan tunica sekitar abad ke-6, namun Paus Gregorius I mengharuskan mereka kembali mengenakan kasula. Mereka kembali mengenakan tunica pada abad ke-9, masa ketika tunica dikenakan pula oleh para akolit, kebiasaan yang menyebar luas sampai akhir Abad Pertengahan, dan kadang-kadang masih terlihat dikenakan oleh para akolit dan pembawa tongkat salib dalam Gereja-Gereja Anglikan. Di beberapa tempat di luar Roma, para subdiakon meneruskan penggunaan tunica bahkan antara abad ke-5 dan abad ke-9. Upacara dimana uskup mengenakan tunica pada subdiakon yang ditahbiskannya dimulai sejak abad ke-12, namun belum umum dilaksanakan sampai abad ke-14.
Para diakon Roma dulu mengenakan tunica di bawah dalmatik, dan tunica juga menjadi bagian dari vestimentum liturgis berbagai tokoh penting. Pada abad ke-12 lazim bagi para uskup untuk mengenakan baik tunica maupun dalmatik sebagai bagian dari vestimentum pontifikal mereka. Sebelumnya mereka hanya mengenakan salah satu dari keduanya. Edisi-edisi awal dari Caeremoniale Episcoporum mengatur agar kedua vestimentum tersebut wajib dikenakan dalam Misa Kudus Pontifikal, namun edisi saat ini hanya mengharuskan penggunaan dalmatik.