Pendaratan di Pontian

Pendaratan di Pontian (17 Agustus 1964) adalah pendaratan amfibi oleh sekelompok kecil tentara Indonesia di Distrik Pontian, Malaysia barat daya. Pendaratan ini terjadi pada masa konfrontasi Indonesia–Malaysia, perang tidak resmi antara Malaysia dan Indonesia pada awal 1960-an yang mempertentangkan pembentukan Federasi Malaysia yang mencakup wilayah utara Kalimantan, wilayah yang hendak dikuasai Indonesia untuk meningkatkan kekuasaan dan pengaruhnya di Asia Tenggara.

Pada tanggal 17 Agustus 1964, Presiden Indonesia Sukarno mengumumkan vivere pericoloso sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Untuk mempertegas pidatonya, Sukarno memerintahkan sekelompok tentara Indonesia dan eksil Tionghoa-Malaysia mendarat di Malaysia dan merintis kampanye pendirian pangkalan gerilya di daerah musuh dan menggerakkan para simpatisan Komunis. Upaya ini gagal karena warga Malaysia tidak menggubris ajakan pasukan Indonesia. Para penyusup pun langsung ditangkap oleh pasukan keamanan Inggris-Malaysia.

Pendaratan ini mengejutkan Britania Raya yang tidak menduga langkah sebesar itu dari Indoneisa, tetapi tidak memancing mereka untuk menanggapi eskalasi ketegangan Sukarno. Tidak adanya balasan memperkuat niat Sukarno. Beberapa pendaratan pun dilancarkan, baik lewat darat atau udara, sepanjang musim gugur dan dingin tahun 1964.

Sumber