Mathilde dari Flandria

Revisi sejak 23 Juni 2024 15.17 oleh Magioladitis (bicara | kontrib) (Referensi: Persondata now moved to wikidata, removed: {{Persondata <!-- Metadata: see Wikipedia:Persondata. --> | NAME = Matilda Of Flanders | ALTERNATIVE NAMES = | SHORT DESCRIPTION = | DATE OF BIRTH = | PLACE OF BIRTH =)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Mathilde dari Flandria (bahasa Belanda: Mathilda van Vlaanderen) (skt. 1031 – 2 November 1083) merupakan istri William sang Penakluk dan oleh karena itu juga merupakan Permaisuri Kerajaan Inggris. Pasangan tersebut memiliki sembilan orang anak, termasuk dua raja, William II dan Henry I.

Mathilde dari Flandria
Lukisan romantis Mathilde dari Flandria sebagai "Ratu Inggris" – 1894
Permaisuri Inggris
Periode25 December 1066 – 2 November 1083
Penobatan11 Mei 1068
Kelahiranskt. 1031
Kematian2 November 1083 (usia skt. 51)
Pemakaman
PasanganWilliam sang Penakluk
KeturunanRobert II, Adipati Normandia
Richard dari Normandia
Adeliza dari Normandia
Cecilia dari Normandia
William II dari Inggris
Matilda
Constance dari Normandia
Adela, Comtesse Blois
Henry I dari Inggris
WangsaWangsa Flandria
AyahBaudouin V, Comte Flandria
IbuAdèle dari Prancis

Pernikahan

sunting

Mathilde, atau Maud, adalah putri Baudouin V, Comte Flandria dan Adèle dari Prancis, yang merupakan putri Robert II dari Prancis.[1] Menurut sebuah legenda, ketika Adipati William II dari Normandia (yang kemudian dikenal sebagai William sang Penakluk) mengirim utusannya untuk meminang Mathilde, ia memberikan jawaban kepada utusan tersebut bahwa ia memiliki derajat yang terlalu tinggi untuk menerima pinangan dari seorang anak haram.[a] Setelah mendengar jawaban tersebut, William berkendara dari Normandia ke Brugge, dan mendapatkan Mathilde di dalam perjalanannya menuju gereja, lalu menyeretnya turun dari atas kudanya dengan menjenggut kepangnya, dan melemparnya ke jalanan didepan para pelayannya dan kemudian pergi. Versi lain mengisahkan bahwa William berkendara ke rumah ayahanda Mathilde di Lille, dan melemparnya ke lantai di dalam kamarnya (sekali lagi, dengan kepangnya), dan memukulnya (atau dengan kasar memukulinya) sebelum berlalu. Pastinya, Baudouin tersinggung pada hal itu, sebelum mereka berkelahi, Mathilde menyelesaikan hal tersebut[2] dengan menolak untuk menikahi siapapun selain William;[3] bahkan larangan kepausan oleh Paus Leo IX di Dewan Reims atas dasar kekerabatan tidak menghalanginya. William dan Mathilde menikah meskipun tertunda skt. 1051-2.[4] dispensasi kepausan akhirnya diberikan pada tahun 1059 oleh Paus Nikolas II.[5] Lanfranc, pada waktu sebelumnya Biara Notre-Dame du Bec, menegosiasikan pengaturan di Roma dan datang hanya ketika William dan Mathilde setuju untuk mendirikan dua gereja sebagai penebusan dosa,[6]

Terdapat rumor bahwa Mathilde telah jatuh cinta dengan duta besar Inggris untuk Flandria, asal Sachsen yang bernama Brihtric, ynag menolak cintanya. Apapun kenyataan yang terjadi, beberapa tahun kemudian ketika ia bertindak sebagai wali untuk William di Inggris, ia menggunakan otoritasnya untuk menyita wilayah-wilayah Brihtric dan memenjarakannya sampai mati.[7]

Adipati Wanita Normandia

sunting

Ketika William bersiap-siap untuk menyerang Inggris, Mathilde melengkapi sebuah kapal bernama Mora, dari uangnya sendiri untuk diberikan kepadanya.[8] Hal ini menandakan bahwa ia memiliki wilayah-wilayah yang mewah di Normandia sehingga mampu melakukan hal seperti itu. Sebagai tambahan, William mempercayakan Normandia kepada istrinya selama ia absen. Mathilde mengendalikan kadipaten tersebut dengan sukses atas nama putranya yang berusia empat belas tahun; tidak ada pemberontakan yang terjadi.[9]

Bahkan setelah William menaklukkan Inggris dan menjadi rajanya, membawanya lebih dari setahun untuk mengunjungi kerajaan barunya.[10] Bahkan setelah ia dimahkotai sebagai ratu, ia akan menghabiskan hampir dari seluruh waktunya di Normandia, memerintah di kadipatennya, mendukung keinginan-keinginan saudaranya di Flandria, dan mensponsori rumah rohaniwan yang ada disana. Ia hanya menempatkan satu anak di Inggris; Henry dilahirkan di Yorkshire ketika Mathilde menemani suaminya di dalam Kampanye Utara.[11]

 
Mathilde dari Flandria, permaisuri Inggris dan istri William sang Penakluk, oleh Carle Elshoecht (1850)

Mathilde dinobatkan sebagai ratu pada tanggal 11 Mei 1068, di Westminster selama perayaan Pentakosta, di dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh uskup agung dari York. Tiga frasa baru yang disebutkan untuk memperkuat posisi permaisuri Inggris, yang menyatakan bahwa Ratu ditunjuk oleh Tuhan, merupakan saham kekuasaan kerajaan, dan memberkati bangsanya dengan kekuatan dan kebajikan.[12][13]

Selama bertahun-tahun diduga bahwa ia terlibat di dalam pembuatan Permandani Bayeux (yang biasanya disebut La Tapisserie de la Reine Mathilde di dalam bahasa Prancis), tetapi para sejarawan tidak lagi percaya akan hal tersebut; seperti tugas pembuatan permandani tersebut diserahkan kepada saudara tiri William Odo, Uskup Bayeux, dan dibuat oleh para seniman Inggris di Kent.[14]

Mathilde melahirkan sembilan atau sepuluh anak William. William tampaknya adalah suami yang setia dan tidak pernah memiliki anak di luar nikah. Selain menjalankan tugas kerajaan, Matilda juga sangat perhatian di dalam kesejahteraan anak-anaknya. Semua anak-anaknya dikenal sangat berpendidikan. Mereka dididik dan diajarkan untuk membaca Latin di Sainte-Trinité di Caen yang didirikan oleh Mathilde dan William sebagai balasan dari pengakuan pernikahan mereka.[15] Untuk putra-putranya, ia mengamankan Lanfranc, Uskup Agung Canterbury karena ia merupakan pendukung fanatik dari tempat tersebut. Baik dirinya dan William menyetujui keinginan Uskup Agung untuk merevitalisasikan Gereja.[16]

Ia menjadi ibunda angkat Matilda dari Skotlandia, yang merupakan calon Ratu Inggris setelah menikah dengan putra Mathilde Henry I. Selama upacara pembaptisan, bayi itu menarik hiasan kepala Ratu Mathilde dan dikenakan diatas kepalanya sendiri, yang dilihat sebagai ramalan bahwa Matilda kecil kelak juga akan menjadi seorang ratu.[17]

Mathilde jatuh sakit dimusim panas tahun 1083 dan meninggal dunia pada bulan November 1083. Suaminya hadir pada pengakuan terakhirnya.[18] Tanpa kehadirannya, William yang dirundung duka menjadi makin kejam sampai kematiannya empat tahun kemudian pada tahun 1087.

Berlawanan dengan kepercayaan bahwa ia dimakamkan di Saint Stephen, yang juga disebut l'Abbaye-aux-Hommes di Caen, Normandia, dimana William akhirnya dimakamkan, ia dimakamkan di l'Abbaye aux Dames, yang adalah Gereja Sainte-Trinité, yang juga berada di Caen. Yang menarik adalah sebuah slab dari abad ke-11, sebuah batu hitam pipih yang menghiasi batu nisannya, yang menandai makamnya yang berada di belakang gereja. Sebuah catatan khusus, karena nisan William baru-baru saja diganti pada awal abad ke-19.

Tinggi

sunting

Terkenal dengan tingginya yang berukuran 4'2" inci (127 cm), Mathilde dianggap sebagai seorang ratu yang berukuran paling kecil, menurut Guinness World Records. Namun pada tahun 1819 dan 1959, Kerangka lengkap Mathilde diperiksa di Prancis dan tulang-tulangnya diukur untuk menentukan tinggi badannya. Perkiraan pada tahun 1819 dibawah lima kaki, dan pada tahun 1959 diperkirakan 5' (152 cm) tingginya. Tinggi 4' 2" (127 cm) muncul di beberapa titik pada tahun 1959 di dalam sebuah literatur non-ilmiah, yang menyalahartikan pengukuran pada tahun 1959.[19]

Keluarga dan keturunan

sunting

Mathilde dan William memiliki empat orang putra dan setidaknya lima orang putri.[20] Urutan kelahiran putra-putranya jelas, tetapi tidak ada sumber yang jelas pada urutan kelahiran putri-putrinya.[20]

  1. Robert Lahir skt. 1051–1054, meninggal 10 Februari 1134.[21] Adipati Normandia, menikahi Sibilla dari Conversano, putri Goffredo, Comte Conversano.[22]
  2. Richard Lahir skt. 1054, meninggal skt. 1075.[21]
  3. William Rufus Lahir skt. 1056 dan 1060, meninggal 2 Agusutus 1100.[21] Raja Inggris, tewas terbunuh di New Forest.
  4. Henry I Lahir akhir 1068, meninggal 1 Desember 1135.[21] Raja Inggris, menikahi Matilda dari Skotlandia, putri Malcolm III dari Skotlandia. Istri keduanya adalah Adelheid dari Leuven.[23]
  5. Agatha, dijodohkan oleh Harold Godƿinson, Alfonso VI dari Kastilia, dan kemungkinan Herbert I, Comte Maine, tetapi meninggal tidak menikah.[b][24]
  6. Adeliza (atau Adelida,[25] Adelaide[23] Meninggal sebelum 1113, konon dijodohkan dengan Harold Godƿinson, diduga seorang biarawati di Saint Léger, Préaux.[25]
  7. Cecilia (atau Cecily) Lahir skt. 1056, meninggal 1127. Kepala biarawati Biara Sainte-Trinité, Caen.[24]
  8. Matilda[25] Lahit skt. 1061, meninggal mungkin skt. 1086.[23]
  9. Constance meninggal 1090, menikah dengan Alain IV Fergent, Adipati Bretagne.[24]
  10. Adela meninggal 1137, menikah dengan Étienne Henri.[24]

Tidak terdapat bukti adanya anak-anak William yang lahir di luar pernikahan.[26]

Silsilah

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Matilda’s principal attribute was her descent from Charlemagne and her many royal ancestors, her closest being Robert II of France. She was the niece of King Henry I of France, William's suzerain, and at his death in 1060, first cousin to his successor King Philip I of France. A member of the aristocracy she was closely related to most of the royal families of Europe. A marriage to a member of the (Carolingian) royal family was a means of upward mobility for a soldier or nobleman like William. Her descent from Alfred the Great also proved a legitimizing factor as queen of England. See: Hilton, Queen Consort (Pegasus, 2010), p. 17; Régine Le Jan, 'Continuity and Change in the Tenth-Century Nobility', Nobles and Nobility in Medieval Europe: Concepts, Origins, Transformations, ed. Anne J. Duggan (Woodbridge: Boydell Press, 2002), pp. 56, n. 14, 57; A. Wareham, Lords and Communities in Early Medieval East Anglia (Boydell Press, 2005), p. 3.
  2. ^ It is not certain Adeliza and Agatha were not the same daughter, but if they were different daughters William of Jumièges seems to bear the responsibility for confusing the two. None of the daughter's ages are known according to Orderic Vitalis. See Douglas, William the Conqueror (1964), 395; Ordericus Vitalis, The Ecclesiastical History of England and Normandy, trans. Thomas Forester, Vol II (Henry G. Bohn, London, 1854), pp. 181–82 & 182 n. 1.

Referensi

sunting
  1. ^ Detlev Schwennicke, Europäische Stammtafeln: Stammtafeln zur Geschichte der Europäischen Staaten, Neue Folge, Band II (Marburg, Germany: J. A. Stargardt, 1984), Tafeln 5, 11, 81
  2. ^ Paul Hilliam, William the Conqueror: First Norman King of England (NY: Rosen Publishing Group, 2005), p. 20, ISBN 1-4042-0166-1
  3. ^ Lisa Hilton, Queen Consort (NY: Pegasus Books, LLC, 2010), p. 17, ISBN 978-1-60598-105-5
  4. ^ K.S.B. Keats-Rohan, Domesday People, A Prosopography of Persons Occurring in English Documents 1066–1166, Volume I, Domesday Book (Woodbridge: The Boydell Press, 1999), p. 495
  5. ^ Lisa Hilton, Queen Consort (NY: Pegasus Books, LLC, 2010), p. 18, ISBN 978-1-60598-105-5
  6. ^ David Bates, Normandy before 1066 (London; New York: Longman, 1982), p. 199
  7. ^ Edward Augustus Freeman, The History of the Norman Conquest of England, Vol. IV (Oxford: Clarendon Press, 1871), pp. 761–64
  8. ^ Elisabeth van Houts, 'The Ship List of William the Conqueror', Anglo-Norman Studies X; Proceedings of the Battle Conference 1987 (Boydell Press, Woodbridge, UK, 1988), p. 166
  9. ^ Lisa Hilton, Queen Consort (NY: Pegasus Books, LLC, 2010), pp. 31–32, ISBN 978-1-60598-105-5
  10. ^ Lois Honeycutt, Matilda of Scotland: a Study in Medieval Queenship (Woodbridge: The Boydell Press, 2003), p. 50
  11. ^ Lisa Hilton, Queen Consort (NY: Pegasus Books, LLC, 2010), p. 35, ISBN 978-1-60598-105-5
  12. ^ Lisa Hilton, Queen Consort (NY: Pegasus Books, LLC, 2010), p. 33, ISBN 978-1-60598-105-5
  13. ^ Lois Honeycutt, Matilda of Scotland: a Study in Medieval Queenship (Woodbridge: The Boydell Press, 2003), p. 51
  14. ^ Christopher Norton, Archbishop Thomas of Bayeux and the Norman Cathedral at York (York: Borthwick Institute of Historical Research, University of York, 2001), p. 3
  15. ^ Lisa Hilton, Queen Consort (NY: Pegasus Books, LLC, 2010), p. 29, ISBN 978-1-60598-105-5
  16. ^ Lisa Hilton, Queen Consort (NY: Pegasus Books, LLC, 2010), p. 37, ISBN 978-1-60598-105-5
  17. ^ Lois Honeycutt, Matilda of Scotland: a Study in Medieval Queenship (Woodbridge: The Boydell Press, 2003), p. 10
  18. ^ Lisa Hilton, Queen Consort (NY: Pegasus Books, LLC, 2010), p. 39, ISBN 978-1-60598-105-5
  19. ^ John Dewhurst, 'A historical obstetric enigma: how tall was Matilda?', Journal of Obstetrics & Gynecology, Vol. 1, No. 4 (1981), pp. 271–72
  20. ^ a b David C. Douglas, William The Conqueror (Berkeley; Los Angeles: University of California Press, 1964), p. 393
  21. ^ a b c d David C. Douglas, William The Conqueror (Berkeley; Los Angeles: University of California Press, 1964), p. 394
  22. ^ Thompson "Robert, duke of Normandy (b. in or after 1050, d. 1134)" Oxford Dictionary of National Biography
  23. ^ a b c E.F. Fryde; D.E. Greenway; S. Porter; I. Roy, Handbook of British Chronology, Third Edition (Cambridge, UK; New York: Cambridge University Press, 1996), p. 35 ISBN 0-521-56350-X
  24. ^ a b c d David C. Douglas, William The Conqueror (Berkeley; Los Angeles: University of California Press, 1964), p. 395
  25. ^ a b c Elisabeth van Houts, Adelida (Adeliza) (d. before 1113)" Oxford Dictionary of National Biography
  26. ^ Chris Given-Wilson; Alice Curteis, The Royal Bastards of Medieval England (New York: Barnes & Noble, 1995), p. 59 ISBN 1-56619-962-X
Bangsawan Prancis
Didahului oleh:
Adèle dari Prancis
Adipati Wanita Normandia
1053 – 2 November 1083
Lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Sibilla dari Conversano
Gelar penyandang kekuasaan
Lowong
Terakhir dijabat oleh
Edith dari Mercia
Permaisuri Inggris
25 Desember 1066 – 2 November 1083
Lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Matilda dari Skotlandia