Peperangan Johor–Jambi

Perang Johor-Jambi adalah sebuah perang ketika Melaka jatuh ditangan Belanda dan Kesultanan Aceh mengalami penolakan. Perang berlangsung selama 13 Tahun. Dan kedua pihak mengalami kerugian yang sangat besar.[1]

Perang Johor-Jambi
Tanggal1666-1679
LokasiJambi dan Johor
Hasil Kemenangan Johor
•Johor mengalami kerugian yang sangat besar setelah perang usai
Pihak terlibat
Kesultanan Johor Kesultanan Jambi
Tokoh dan pemimpin
Laksamana Abdul Jamil
Sultan Abdul Jalil Shah III
Sultan Ibrahim Shah
Unknown
Korban
Kerugian Berat
Setengah Pasukan milik Johor Terbunuh
Sebagian Pasukan milik Jambi Terbunuh
Kota Penting milik Jambi dibakar oleh Johor

Latar Belakang

Perang dilatarbelakangi setelah kejatuhan melaka portugis dan penolakan kesultanan Aceh. Johor memantapkan kembali sebagai kekuatan di sepanjang selat melaka di bawah pemerintahan Sultan Abdul Jalil Shah III (1623-1677). Pengaruh nya meluas ke daerah² sepertk Pahang,Sungei Ujong,Malaka,Klang,dan Kepulauan Riau.[2]Pada saat Perang Segitiga Jambi menjadi kawasan di Sumatera yang menjadi kekuatan politik dan ekonomi terbesar di Sumatera. Jambi dan Johor pada saat itu sudah mulai masuk dalam tahap perang akan tetapi Anak Raja Jambi menikahi anak perempuan dari laksaman Abdul Jamil.[3]


Referensi

  1. ^ Ricklefs, author (2010). A New History of Southeast Asia. Bloomsmburry: Bloomsburry Academic. ISBN 9780230212138. 
  2. ^ Tan Ding, Eing (1978). A Potrait of Malaysia and Singapore. Oxford University Press. hlm. 22. ISBN 978-0-19-580722-6. 
  3. ^ Jim, Baker (2014-09-07). Crossroads:A Popular History of Malaysia and Singapore. Marshall Cavendish. hlm. 64. ISBN 978-981-4516-02-0.