Pulau Nanaka

Revisi sejak 27 Juni 2024 05.51 oleh Jakartaboleh (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pulau Nanaka atau dikenal juga dengan nama Pulau Tokonanaka adalah pulau yang terletak dalam wilayah administrasi desa Tokonanaka, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Nanaka
Pulau Nanasi dan Pulau Nanaka yang berada di Teluk Tomori
Peta lokasi Nanaka
Koordinat1°57′7″S 121°29′9″E / 1.95194°S 121.48583°E / -1.95194; 121.48583
NegaraIndonesia
Gugus kepulauanSulawesi
ProvinsiSulawesi Tengah
KabupatenMorowali
Luas-
Populasi543 jiwa (2014)

Pulau Nanaka merupakan pulau terbesar diantara gugusan pulau yang berdekatan. Penamaan pulau ini berasal dari bahasa Bungku, yaitu 'toko' untuk pulau dan 'Nanaka' untuk Cempedak. Hal ini dikarenakan banyaknya pohon Cempedak yang ditemui di pulau ini.[1]

Penduduk pulau ini berasal dari suku Bungku dan berbicara dalam bahasa Bungku untuk sehari-harinya.

Sejarah

sunting

Pulau Nanaka pertama kali dihuni oleh 3 orang yang bernama Touse dan Sogoba yang berasal dari suku Tolaki dan Kunase dari suku Bugis. Orang Tolaki yang diam di pulau ini masih keturunan dari Bai duri dari Kendari yang lari dari penjajahan Belanda. Adapun mayoritas warga sekarang terdiri dari suku Bugis dan Bungku.

Sehari-hari pekerjaan masyarakat adalah menanam padi dan jagung. Hingga di tahun 1977, penanaman padi tidak dilanjutkan lagi dikarenakan tidak memeberikan hasil panen yang baik. Selanjutnya, hanya jagung dan umbi-umbian yang ditanam.

Masyarakat pulau Nanaka mendapat kehormatan untuk membina warga suku Wana sejumlah 132 orang yang tinggal di pedalaman.

Gugusan pulau

sunting

Pulau Nanaka memiliki tiga pulau lainnya yang jaraknya berdekatan, yaitu:[1]

Pulau Balasika

sunting

Pulau ini merupakan pulau berpenghuni oleh 236 jiwa (2014) dan mayoritas adalah suku Bajo. Pulau Padabale merupakan pulau penghasil kerajinan Sereo, sejenis alat tangkap ikan. Pinggiran pulau ini dipenuhi oleh mangrove lebat dan terumbu karang.

Adapun rumah penduduk dibangun di atas air di sepanjang pinggiran pulau, sementara halaman depannya akan menghadap pulau yang dipenuhi oleh cangkang kerang untuk menutupi tanah. Penamaan pulau ini berasal dari bahasa Bajo yang berarti 'sama-sama ikan'

Pulau Labota besar

sunting

Pulau Tadinang terletak di timur laut pulau Padabale. Pulau ini tidak memiliki penduduk dan berupa pulau dengan ciri berpasir putih, sebagian bertebing batu dan dikelilingi oleh mangrove. Pulau ini dikenal juga dengan pulau pekuburan karena dimanfaatkan sebagai pemakaman oleh masyarakat.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b Batubara, Rido (2014). Morowali, Sulawesi Tengah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 52. ISBN 978-979-709-588-8.