Kaisar Wanli

Revisi sejak 27 Juni 2024 10.47 oleh Fazoffic (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kaisar Wanli (Hanzi: 万历, 4 September 1563-18 Agustus 1620) adalah kaisar ke-13 dari Dinasti Ming yang memerintah dari tahun 1572 hingga 1620, pemerintahannya adalah yang terpanjang di antara keenambelas kaisar Ming. Pada masa pemerintahannya Dinasti Ming mengalami penurunan drastis. Dia terlahir dengan nama Zhu Yijun (朱翊鈞), putra ke-3 Kaisar Longqing.

Infobox orangKaisar Wanli

Edit nilai pada Wikidata
Temple name (en) Terjemahkan神宗 Edit nilai pada Wikidata
Posthumous name (en) Terjemahkan範天合道哲肅敦簡光文章武安仁止孝顯皇帝 Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran4 September 1563 Edit nilai pada Wikidata
Beijing Edit nilai pada Wikidata
Kematian18 Agustus 1620 Edit nilai pada Wikidata (56 tahun)
Beijing Edit nilai pada Wikidata
Tempat pemakamanMakam Dinasti Ming Galat: Kedua parameter tahun harus terisi!
Ding Mausoleum (en) Terjemahkan Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! Edit nilai pada Wikidata
Kaisar Tiongkok Dinasti Ming
5 Juli 1572 – 18 Agustus 1620 (death in office (en) Terjemahkan)
← Kaisar LongqingKaisar Taichang → Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpenyair Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
KeluargaDinasti Ming Edit nilai pada Wikidata
Pasangan nikahEmpress Xiaoduanxian (en) Terjemahkan
Noble Consort Zheng (en) Terjemahkan
Empress Dowager Xiaojing (en) Terjemahkan
Grand Empress Dowager Xiaojing, of the Li clan (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
AnakKaisar Taichang
 ( Empress Dowager Xiaojing (en) Terjemahkan)
Zhu Changxu (en) Terjemahkan
 ( Noble Consort Zheng (en) Terjemahkan)
Princess Xiangshan (en) Terjemahkan
 ( Li Depin (en) Terjemahkan)
Princess Lingqiu (en) Terjemahkan
 ( Noble Consort Zheng (en) Terjemahkan)
Zhu Changxun (en) Terjemahkan
 ( Noble Consort Zheng (en) Terjemahkan)
Zhu Changhao (en) Terjemahkan
 ( Q8250372 Terjemahkan)
Zhu Changzhi (en) Terjemahkan
 ( Noble Consort Zheng (en) Terjemahkan)
Zhu Changrun (en) Terjemahkan
 ( Grand Empress Dowager Xiaojing, of the Li clan (en) Terjemahkan)
Zhu Changying (en) Terjemahkan
 ( Grand Empress Dowager Xiaojing, of the Li clan (en) Terjemahkan)
Princess Jingle (en) Terjemahkan
 ( Q8250535 Terjemahkan)
Princess Rongchang (en) Terjemahkan
 ( Empress Xiaoduanxian (en) Terjemahkan)
Princess Xianju (en) Terjemahkan
 ( Li Depin (en) Terjemahkan)
Princess Yunhe (en) Terjemahkan
 ( Noble Consort Zheng (en) Terjemahkan)
Princess Taishun (en) Terjemahkan
 ( Li Depin (en) Terjemahkan)
Princess Shouning (en) Terjemahkan
 ( Noble Consort Zheng (en) Terjemahkan)
Princess Yunmeng (en) Terjemahkan
 ( Empress Dowager Xiaojing (en) Terjemahkan)
Princess Tiantai (en) Terjemahkan
 ( )
Zhu Changpu (en) Terjemahkan
 ( ) Edit nilai pada Wikidata
Orang tuaKaisar Longqing Edit nilai pada WikidataEmpress Dowager Xiaoding (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
SaudaraQ11065028 Terjemahkan, Q11117345 Terjemahkan, Princess Yongning (en) Terjemahkan, Princess Shouyang (en) Terjemahkan, Princess Penglai (en) Terjemahkan, Princess Taihe (en) Terjemahkan, Princess Rui'an (en) Terjemahkan, Zhu Yiliu (en) Terjemahkan, Zhu Yiling (en) Terjemahkan dan Zhu Yiyi (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata

Kehidupan awal

sunting

Zhu Yijun sebenarnya seorang anak yang cerdas sejak kecil. Suatu ketika dia melihat ayahnya memacu kuda dengan sangat kencang dan berseru padanya, “Ayah kaisar, engkau adalah penguasa di bumi, hal yang tidak baik akan terjadi bila ayah berkuda sekencang itu !”. Umurnya baru enam tahun ketika berkata demikian, Longqing sangat terkesan dengan sikapnya itu, dia segera turun dari kuda dan menggelarinya putra mahkota.

Tahun 1572, Longqing wafat dan Zhu Yijun yang baru berumur 9 tahun naik tahta menggantikannya, rezimnya dinamakan Wanli. Sepuluh tahun pertama masa pemerintahannya, dia dibantu oleh ibu suri, ibunya, dan negarawan besar, Zhang Juzheng yang juga menjadi guru yang membimbingnya sejak kecil. Zhang diangkat sebagai kanselir agung. Sebagai administrator yang kompeten, Zhang melakukan reformasi dalam berbagai bidang seperti mereformasi ekonomi dan pertanian serta memperketat sistem ujian kerajaan. Hal ini menciptakan stabilitas sosial bagi Tiongkok.

Pasca kematian Zhang Juzheng

sunting

Zhang meninggal pada tahun 1582. Sepeninggalnya, Wanli merasa terbebas dari pengawasan Zhang dan atas hasutan para pejabat dan kasim yang tidak menyukai Zhang dia membatalkan program-program yang telah dirancang Zhang. Dinasti Ming yang baru saja bangkit kembali mengalami kemunduran. Wanli mulai terjerumus dalam kebejatan moral dan pemborosan harta negara. Di istana belakang dia memiliki ratusan wanita yang siap dipanggil kapan saja, dia juga minum-minum tanpa terkendali dan setelah mabuk bisa membunuh siapa saja yang menyinggungnya.

Wanli membangun taman kerajaan baru dan memperluas yang lama. Untuk membangun makamnya yang mewah, dia mengerahkan 30.000 prajurit dan tukang, menguras kas negara dan memakan waktu hingga enam tahun. Selama duapuluh tahun dia jarang menghadiri pertemuan rutin dengan pejabat-pejabatnya, segala laporan dan dokumen dari para mentri harus melewati para kasim kepercayaannya. Dia juga mengirim para kasimnya untuk memungut pajak di seluruh penjuru negeri. Beban pajak yang tinggi makin menambah beban hidup rakyat untuk menutupi defisit kas negara yang dihambur-hamburkan untuk kesenangan pribadinya sehingga membangkitkan kemarahan rakyat dan pemberontakan petani mulai terjadi di berbagai tempat.

Dekadensi moral pada zaman ini menyebabkan sekelompok orang terpelajar dan aktivis politik membentuk gerakan Donglin sebuah perkumpulan politik yang menjunjung kebenaran moral dan mengkritik pemerintah. Pada masa pemerintahannya pula Matteo Ricci, missionaris Yesuit pertama tiba di Tiongkok

Tahun-tahun terakhir

sunting

Menjelang akhir pemerintahannya, Wanli menyaksikan kekalahan tragis pasukan Ming dalam pertempuran Sa’erhu (1619) oleh bangsa Manchu yang dipimpin Nu’erhachi. Sejak saat itu bangsa Machu menjadi momok yang menakutkan bagi Tiongkok hingga puncaknya pada kehancuran Dinasti Ming tahun 1644.

Permaisurinya, Xiaoduan, tidak memberinya putra. Dia menghamili seorang dayang bermarga Wang sehingga wanita itu memberinya seorang putra bernama Zhu Changluo. Beberapa tahun kemudian dia juga mendapat seorang putra lagi dari selirnya bermarga Zheng. Wanli berencana mewariskan tahtanya pada putra selir Zheng yang bernama Zhu Changxun, namun setelah perdebatan yang berlarut-larut dengan para mentrinya akhirnya dia menetapkan Zhu Changluo sebagai pewarisnya.

Juli 1620, Wanli jatuh sakit dan tidak bisa memakan apapun selama dua minggu. Sadar ajalnya sudah dekat, dia memanggil mentri kepercayaannya, Zhang Weixian dan menyampaikan pesan terakhir untuk mendampingi putra mahkota Zhu Changluo mengurus negara. Dia meninggal bulan berikutnya dalam usia 56 tahun dan dimakamkan di kompleks pemakaman kaisar Ming, pinggiran kota Beijing. Makamnya, Dingling (定陵) adalah salah satu dari dua makam kaisar Ming yang dibuka untuk umum.

Keluarga

sunting

Permaisuri

  • Wang Xijie
    dari Klan Wang
    Gelar anumerta: Permaisuri Xiao Duan Xian
    • Zhu Xuanying, Putri Rongchang

Selir Mulia

  • Selir Mulia Zheng
    dari Klan Zheng
    Gelar anumerta: Selir Mulia Kaisar Gong Ke
    • Zhu Xuanshu, Putri Yunhe
    • Zhu Changxu, Pangeran Bin'ai
    • Zhu Changxun, Pangeran Fu
    • Zhu Changzhi, Pangeran Yuanhuai
    • Zhu Xuanyao, Putri Lingqui
    • Zhu Xuanwei, Putri Shouning

Selir

  • Selir Gong
    dari Klan Wang

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting

Cheng Qinhua, Tales of the Forbidden City, Bejing: Foreign Languages Press, 1997.

Kaisar Wanli
Didahului oleh:
Kaisar Longqing
Kaisar Tiongkok
(Dinasti Ming)
1572-1620
Diteruskan oleh:
Kaisar Taichang