Videoconference (bahasa Indonesia: konferensi video), yang dikenal juga sebagai video teleconference (VTC) adalah seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkankan dua pihak atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah audio dan video secara bersamaan.

George W. Bush mengadakan konferensi video di Offutt Air Force Base 07FB 2440


Videoconference pertama pada tahun 1968

Sejarah

Perkembangan teknologi komunikasi membawa perubahan pada proses penyampaian informasi. Bentuk informasi yang disampaikan tidak hanya audio, tetapi juga visual. Videoconference menggunakan telekomunikasi audio dan video untuk membawa orang-orang di berbagai tempat mengadakan rapat bersama. Konsep videoconference sama seperti percakapan antara dua orang (point-to-point) atau melibatkan beberapa tempat (multi-point) dengan lebih dari satu orang di ruangan besar pada tempat berbeda. Selain transmisi audio dan visual kegiatan pertemuan, videoconference dapat digunakan untuk berbagi dokumen, informasi yang diperlihatkan komputer, dan papan tulis.

Videoconference analog sederhana dapat ditetapkan sebagai awal penemuan televisi. Sistem videoconference biasanya terdiri dari dua sistem sirkuit televisi tertutup yang terhubung melalui kabel. Sejak awal penerbangan pertama ke luar angkasa, NASA menggunakan dua frekuensi radio (UHF atau VHF). Saluran televisi secara rutin menggunakan videoconference semacam ini misalnya ketika melaporkan dari lokasi jauh. Kemudian hubungan aktif ke satelit menggunakan truk dengan peralatan khusus menjadi agak lazim.

Teknik ini sangat mahal dan tidak bisa digunakan untuk aplikasi seperti telemedicine, pendidikan jarak jauh, dan pertemuan bisnis. Usaha menggunakan jaringan telepon normal untuk mengirim video scan lambat, seperti sistem pertama yang dikembangkan oleh AT&T, sebagian besar gagal karena kualitas gambar yang kurang baik dan ketiadaan teknik kompresi video yang efisien. Semakin besar 1 MHz bandwidth dan 6 Mbit/s angka bit dari Picturephone pada 1970-an juga tidak menyebabkan layanan menjadi makmur. Pada 1980-an, jaringan transmisi telepon digital menjadi mungkin, seperti Integrated Services Digital Networks atau ISDN, meyakinkan angkat bit minimum (biasanya 128 Kbps) untuk transmisi kompresi audio dan video. Sistem terdedikasi pertama mulai muncul di pasar sebagai perluasan jaringan ISDN di seluruh dunia.

Pada 1990-an, sistem telekonferensi video berkembang dengan cepat dari peralatan pemilik sangat mahal, perangkat lunak dan persyaratan jaringan untuk teknologi berbasis standar yang tersedia untuk masyarakat umum dengan biaya yang wajar. Akhirnya, pada 1990-an, Internet Protocol atau IP berbasis videoconference menjadi mungkin dan teknologi kompresi video lebih efisien telah dikembangkan sehingga memungkinkan desktop atau komputer pribadi berbasis videoconference. Pada 1992, CU-SeeMe dikembangkan di Cornell oleh Tim Dorcey et al., IVS dirancang di INRIA, video teleconference tiba ke masyarakat dan layanan gratis, web plugin dan perangkat lunak, seperti NetMeeting, MSN Messenger, Yahoo Messenger, SightSpeed, Skype dan lain-lain membawa kemurahan, meskipun kualitas rendah.


Teknologi

Teknologi inti yang digunakan dalam video teleconference adalah sistem kompresi digital audio dan video stream secara nyata. Perangkat keras atau perangkat lunak yang melakukan kompresi disebut codec. Angka kompresi dapat dicapai hingga 1:500. Digital yang dihasilkan aliran 1s dan 0s dibagi menjadi paket label, yang kemudian dikirimkan melalui jaringan digital (biasanya ISDN atau IP). Penggunaan modem audio dalam saluran transmisi memungkinkan penggunaan Plain Old Telephone System atau POTS, dalam beberapa aplikasi kecepatan rendah, seperti videotelephony, karena POTS mengubah getaran digital ke atau dari gelombang analog dalam rentang spectrum audio.

Komponen lain yang dibutuhkan untuk sistem video teleconference meliputi:

  • Video input: kamera video atau webcam
  • Video output: monitor komputer, televisi atau proyektor
  • Audio input: mikrofon
  • Audio output: biasanya pengeras suara yang berkaitan dengan perangkat layar atau telepon
  • Data transfer: jaringan telepon analog atau digital, LAN atau Internet

Pada dasarnya ada dua jenis sistem video teleconference:

  1. Sistem terdedikasi mempunyai semua komponen yang dibutuhkan dikemas ke dalam satu peralatan, biasanya sebuah konsol dengan kamera video pengendali jarak jauh kualitas tinggi. Kamera ini dapat dikontrol pada jarak jauh untuk memutar ke kiri dan kanan, atas dan bawah serta memperbesar (zoom), yang kemudian dikenal sebagai kamera PTZ. Konsol berisi semua interface listrik, kontrol komputer, dan perangkat lunak atau perangkat keras berbasis codec. Omnidirectional microphones are connected to the console, as well as a TV monitor with loudspeakers and/or a video projector . Omnidirectional mikrofon terhubung ke konsol seperti monitor televisi dengan pengeras suara dan/atau proyektor video. Ada beberapa jenis perangkat yang didedikasikan untuk video teleconference:
    1. VTC kelompok besar: non-portabel, besar, perangkat yang digunakan lebih mahal untuk ruangan besar dan auditorium.
    2. VTC kelompok kecil: non-portabel atau portabel, lebih kecil, perangkat lebih murah yang digunakan untuk ruang rapat kecil.
    3. VTC individual: biasanya perangkat portable, dimaksudkan untuk satu pengguna, mempunyai kamera tetap, mikrofon, dan pengeras suara terintegrasi ke dalam konsol.
  2. Sistem desktop biasanya menambahkan papan perangkat keras ke komputer pribadi normal dan mentransformasikannya menjadi perangkat VTC. Berbagai kamera dan mikrofon berbeda dapat digunakan dengan papan, yang berisi codec yang diperlukan dan transmisi interface. Sebagian besar sistem desktop bekerja dengan standar H.323. Videoconference dilakukan melalui komputer yang tersebar, yang juga dikenal sebagai e-meeting.


Komponen perangkat

Monitor

Monitor yang digunakan biasanya disesuaikan dengan jumlah peserta dan besarnya ruangan yang akan dipakai untuk pertemuan, tidak ada spesifikasi khusus.

Endpoint

Perangkat keras endpoint

Perangkat keras ini mempunyai standarisasi di dalamnya, diantaranya seperti:

  • Kamera
  • Codec
  • Remote control
  • Mikropon meja

Perangkat lunak endpoint

Selain perangkat keras endpoint, saat ini telah ada perangkat lunak endpoint bagi yang tidak memiliki perangkat kerasnya. Sistem kerjanya sama dimana yang diperlukan hanya mikropon dan kamera untuk dapat berkomunikasi. Sebenarnya yang paling penting diperhatikan adalah komputer atau laptop yang bisa mendukung aplikasi ini.

Multipoint Control Unit (MCU)

Multipoint Control Unit digunakan ketika akan melakukan video conference dimana lebih dari dua pihak atau komunikasi multi-point. MCU dapat memudahkan admin dalam mengatur komunikasi yang melibatkan banyak peserta kemudian untuk peserta yang ingin melihat konferensi juga bisa mengaksesnya ke dalam MCU dimana tampilannya berbentuk streaming. Saat ini, Pustekkom mempunyai 2 perangkat MCU antara lain Codian 4210 dengan kapasitas 20 peserta dan Codian 4215 dengan kapasitas 30 peserta.


Kelebihan dan Kekurangan

Dalam penggunaanya, video conference atau konferensi video mempunyai kelebihan atau keuntungan bagi penggunanya. Pertama, karena kemampuannya untuk berbagi segala macam informasi dengan mudah pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas. Kedua, video conference dapat menghemat biaya. Sebagai contoh, kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi. Terakhir adalah yang paling signifikan, yakni menghemat waktu. Namun, disamping kelebihan tersebut serta manfaatnya di berbagai bidang, video conference juga mempunyai kelemahan, yaitu harganya yang masih terbilang mahal untul dimiliki. Video conference hanya bisa dimiliki oleh perusahaan atau organisasi tertentu saja yang mempunyai cukup dana dan sangat membutuhkan konferensi video. Selain itu, proses penginstallan juga harus ekstra hati-hati agar tidak salah dan tidak mengakibatkan kerugian. Hal ini dikarenakan alat-alatnya sulit didapat.


Standarisasi ITU (International Telecommunication Union)

Ada tiga standard yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union yang harus dipenuhi untuk video conference, yaitu:

  • ITU H.320

Merupakan standarisasi video conference pada sirkuit yang dipilih, yakni standar untuk Public Switched Telephone Networks (PSTN) atau videoteleconference lewat Integrated Services Digital Networks (ISDN).

  • ITU H.323

Merupakan standarisasi video conference pada paket jaringan yang dipilih, yakni standar untuk pengangkutan aplikasi multimedia lewat LAN atau standar untuk Internet Protocol.

  • ITU H.324

Merupakan standar untuk pengiriman lewat POTS atau audio telephony networks.


Impact

  • Masyarakat umum

Perkembangan teknologi yang semakin canggih membawa pengaruh pada kehidupan masyarakat. Sistem telekonferensi video personal yang berdasar pada sebuah webcam, sistem computer personal, software compression dan konektivitas internet telah menjadi bagian dari masyarakat umum. Video conference menjadi sebuah alternative ketika percakapan langsung dibutuhkan, informasi visual menjadi suatu komponen penting dari percakapan, pihak yang ingin berinteraksi tidak bisa bertemu di tempat yang sama dan juga tidak ada waktu ataupun biaya. Jadi, video conference memberikan pengaruh positif dimana memudahkan masyarakat dalam berinteraksi.

  • Pendidikan

Konferensi video memberikan kesempatan bagi para murid untuk bisa belajar dengan berpartisipasi dalam bentuk komunikasi dua arah. Semua murid, dimana dari latar belakang dan lokasi yang berbeda, dapat bersama-sama belajar satu sama lain mengenai hal tertentu. Selain itu, bisa juga digunakan jika ingin mengadakan teleseminar.

  • Bisnis

Konferensi video memungkinkan para pelaku bisnis dari tempat yang berbeda dapat melakukan pertemuan penting dimana juga dapat menghemat waktu dan biaya. Teknologi lain yang digunakan adalah telecommuting, dimana para karyawan bekerja dari rumah masing-masing. selain itu, video conference juga membantu menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan cepat dan efisien tanpa harus meninggalkan tempat para pelaku bisnis bekerja.

  • Kesehatan

Konferensi video sangat berguna untuk aplikasi telemedicine dan telenursing, seperti diagnosis, konsultasi, pengiriman gambar medical, dan lain sebagainya. Dengan adanya video conference, pasien dapat menghubungi suster pada keadaan darurat atau para dokter dapat berdiskusi mengenai kasus tertentu ketika berada di tempat yang berbeda dan jaraknya jauh.

  • Media Relation

Konsep press videoconferencing telah dikembangkan pada bulan Oktober tahun 2007 oleh African Press Organization (APO). Dengan adanya press videoconference, para jurnalis bisa berpartisipasi dalam sebuah press conference internasional dari mana saja tanpa harus meninggalkan kantor atau negaranya. Para jurnalis hanya butuh duduk di depan computer yang terhubung dengan internet dan bertanya pada pembicara. Dalam hubungan media, video conference sangat membantu dan memberikan pengaruh positif.


Referensi


Pranala luar


Lihat juga