Gunadi Karjono

Revisi sejak 29 Juni 2024 05.14 oleh Jgbua (bicara | kontrib) (Persingkat frasa)

Gunadi Harto Karjono lahir di Semarang, 10 Juni 1972 adalah pengusaha perbekalan, sarana prasarana kesehatan lingkungan dan manusia di lingkup Mabes TNI. Aktivitasnya saat ini di bawah bendera PT. Vadel Ksatria Samudra Indonesia.

Gunadi Karjono
Lahir10 Juni 1972
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
PekerjaanPengusaha
Tempat kerjaPT Vadel KSI
OrganisasiPerhimpunan Karunia Merah Putih
Kota asalTangerang, Banteng

Masa Kecil

Gunadi dibesarkan oleh ayah dan ibunya yang menghidupi keluarga dengan berdagang besi. Itu yang membiayai Gunadi untuk dapat menyelesaikan pendidikan tingginya di University of Western Sydney.

Mendirikan Usaha

Demi mewujudkan mimpi almarhum ayahnya, Gunadi mulai merintis usahanya sendiri di bidang agrokimia pada awal 2001 untuk pertanian dan perkebunan.

Kemitraan dengan TNI

 
Gunadi Karjono bersama Panglima TNI Yudo Margono dalam satu kesempatan. (Foto: Dok Pribadi)

Awal sosialisasi produk tersebut di lingkungan TNI AD didukung oleh Brigjen TNI Sudirman Kadir yang saat itu menjabat sebagai Kasdam III Siliwangi (Kini Purnawirawan berpangkat Mayor Jenderal).

PT. Vadel Ksatria Samudra Indonesia

Perusahaan ini didirikannya pada 2012. Saat itu, Gunadi merasa perlu mempunya identitas usaha yang akan menjadi kendaraan dirinya dalam berusaha di lingkungan TNI. Pemikiran tersebut memang tepat sasaran, di mana pada tahun 2013, PT. Vadel Ksatria Samudra Indonesia. mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Pameran Alat Peralatan Pertahanan Produk Industri Dalam Negeri pada Rapim TNI 2013, 2014, dan 2015.

 
Gunadi Karjono tengah menyosialisasikan produk PT Vadel KSI. (Foto: Dok. Pribadi)

Perhimpunan Karunia Merah Putih

Gunadi juga mendirikan Perhimpunan Karunia Merah Putih sejak Juli 2022 yang berfokus pada aksi sosial kemasyarakatan di daerah konflik maupun rawan bencana. Perhimpunan Karunia Merah Putih adalah perhimpunan lintas agama dan lintas SARA. Perhimpunan Karunia Merah Putih ini pada awalnya hanya dibuat sebagai sarana untuk membantu Satuan Organik Yonif Mekanis 203/Arya Kamuning yang bertugas salah satunya di Distrik Malagayneri, Kabupaten Lanny Jaya, Pengunungan Tengah, Papua. yang mampu membuat perubahan hati warga Malagayneri. Gunadi tidak sendiri dalam perhimpunan ini, Gunadi dibantu para sahabatnya antara lain Jafar G Bua, Tanty S Reinhart-Thamrin, dan Sarifah latowa, serta teman-teman sekolah serta mitra usahanya yang ingin mendukung dan berdonasi.

Kegiatan Perhimpuan Karunia Merah Putih menjadi perhatian dan berkelanjutan memberikan dukungan kepada Yonif 330/Tri Dharma, Yonif 411/Pandawa, dan beberapa Pos Satgas lainnya dalam bentuk, program pendidikan, program stunting, program penghijauan, program bibit horticulture untuk ketahanan pangan, serta ikut mendukung kegiatan insiatif Gereja untuk Papua. Program Insiatif  Gereja untuk Papua ini digerakan secara aktif oleh Kolonel Inf. Yarnedi Mulyadi sejak menjabat Aster Kasdam XVII/Cendrawasih sampai saat ini, Kolonel Inf. Yarnedi Mulyadi menjabat sebagai Kasrem 131/Santiago.

Selain berbentuk sosial, Perhimpunan Karunia Merah Putih juga mendukung dengan bekal kesehatan kepada Yonif 753/Arvita yang bertugas di Papua berupa material pemberhentian darah untuk pertolongan pertama seluruh Prajurit Arvita bila terjadi kecelakaan tugas.

Monumen Kasih Karunia

 
Monumen Kasih Karunia di Malagayneri, Lanny Jaya, Papua (Foto: Yonifmek 203/AK)

Ia mendukung Yonifmek 203/Arya Kamuning untuk membangun Monumen Kasih Karunia Diarsipkan 2023-04-01 di Wayback Machine. di Distrik Malagayneri, Lanny Jaya, Papua. Monumen berupa Patung Kristus Sang Penebus setinggi 2 meter ini dibangun di ketinggian 2.416 meter dpl. Patung ini merupakan Patung Yesus pada lokasi tertinggi di Indonesia. Monumen Kasih Karunia berupa Patung Yesus tersebut mengadopsi konsep, bentuk, dan rupa monumen Christo Redentor - Christ the Redeemer - Kristus Sang Penebus setinggi 38 meter di Rio de Janeiro, Brasil. Monumen ini diresmikan oleh Danyonifmek 203/AK Letkol Inf Achmad Zaki, S.Sos,. M.M., pada 22 Maret 2023.[1]

Didasari oleh agama yang dianut warga Malayganeri adalah nasrani, maka tujuan dari Monumen Kasih Karunia yang ingin disematkan adalah hidup damai penuh cinta kasih dalam semangat kebangsaan, persaudaraan dan kebersamaan. Itulah sebaik-baiknya perwujudan dari sebuah kasih karunia. Pada Monumen Kasih Karunia ini ditanamkan prasasti peringatan tentang Hukum Utama dan Pertama Allah yang diambil dari Kitab Suci Umat Nasrani yang dipahatkan dalam Bahasa Lanny dan Bahasa Indonesia, yaitu;

“Yoge mbareegi, Yetut nen, “Kiniki pada inom, kineebe paga inom, koonggwi alom paga, abok aret kinogoba Ala mban Kiniki kunik eeko logonip o. Wone iyagalo iya Lombok ti aret, ndi, wone ore ambiti, ndak-ndak yi aret o. Kita kineebe kiniki kunik eekkologo monggotak nogo pogom, kinom monggotak togop aret kiniki kunik aganako logonip o. (Matiyut 22:37-39)

Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22: 37-39)[2]

Pendidikan

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Latowa, Syarifah. "Kisah Perjuangan Prajurit TNI Dirikan Monumen Kasih Karunia, Kembaran Christo Redentor Brasil di Lanny Jaya - TIMES Indonesia". timesindonesia.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-01. Diakses tanggal 2023-04-01. 
  2. ^ "Mat 22:37-39 (TB) - Tampilan Daftar Ayat - Alkitab SABDA". alkitab.sabda.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 2023-04-04.