R. Moch Machin

Revisi sejak 3 Juli 2024 15.52 oleh Aftarul Naim (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox royalty |name =Raden Mochammad Machin |image =R_Moch_Machin_Bupati_Kediri.jpg |imgw = |alt = |caption =Bupati Kediri ke-14 & Kepala Penghulu Kediri |succession = |moretext = |spouse =Raden Ayu Siti Muzamzamah |issue = |full name =Raden Mas Mochammad Machin |house = |father =Hadji Ali Moestoha |mother =Siti Mukidjah |birth_date = 1911 |birth_place = {{flagicon image|Flag of Indonesia.svg}} Kota Kediri, Jawa Timur |death_date = 1964 |deat...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Raden Mochammad Machin (terlahir Raden Mas Mochammad Machin, lahir di Kota Kediri, Jawa Timur, 1911 – meninggal dunia dimakamkan di Kota Kediri, Jawa Timur, 1964 pada umur 53 tahun) merupakan anak dari pasangan suami istri Hadji Ali Moestoha dan Siti Mukidjah. Ia masih memiliki darah keturunan ningrat dari pihak ayah dengan nama belakang Danoediningrat sehingga keluarga Ia dapat dikatakan memiliki status sosial yang tinggi. Ia menjabat sebagai bupati Kediri periode 1948 sampai 1960.

Raden Mochammad Machin
Berkas:R Moch Machin Bupati Kediri.jpg
Bupati Kediri ke-14 & Kepala Penghulu Kediri
Kelahiran1911
Kota Kediri, Jawa Timur
Kematian1964
Kota Kediri, Jawa Timur
PemakamanKawasan Setonogedong Kota Kediri
PasanganRaden Ayu Siti Muzamzamah
Nama lengkap
Raden Mas Mochammad Machin
AyahHadji Ali Moestoha
IbuSiti Mukidjah
AgamaIslam

Kehidupan

Raden Mochammad Machin merupakan penghulu termuda pada masa Hindia Belanda yang diangkat sebagai kepala penghulu pada usia sekitar 30 tahun. Sistem feodalisme dalam pergantian kepala penghulu telah dipraktekkan sejak lembaga kepenghuluan terbentuk, dalam hal ini karena Ia menggantikan posisi ayahnya sebagai kepala penghulu yang meninggal karena sakit. Diangkatnya sebagai kepala penghulu muda tahun 1942 oleh Keresidenan Kediri menunjukkan bahwa tidak adanya pembatasan usia untuk menjadi pemimpin sebuah lembaga yang berada dibawah pengawasan Landraad.

Pada lembaga kepenghuluan Kediri Ia sempat menduduki posisi sebagai sekretaris, wakil kepala penghulu yang kemudian sampai pada puncak kepemimpinan. Kepala penghulu memiliki andil yang cukup besar dalam pengembangan masyarakat muslim dalam perannya sebagai konsultan, pengayom, dan qodi’. Ia membuktikan dirinya mampu mengemban tugas kepala penghulu meski menjadi kepala penghulu muda, ia mengabdikan dirinya sebagai penghulu selama kurang lebih tujuh tahun, sepanjang karirnya sebagai penghulu tahun 1941-1948 dan telah menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya sebagai pengurus harian Jawa Timur, kepala penghulu daerah Kediri dan kepala kantor pertama di Kantor Agama Provinsi (KAP) Jawa Timur.

Ia bahkan terdaftar sebagai salah satu orang Jawa terkemuka yang memiliki kedudukan tinggi di masyarakat. Menjelang Agresi Militer Belanda II, ia ditunjuk sebagai bupati kediri pengganti berdasarkan musyawarah para [[kiai][ yang dikuatkan oleh saran langsung dari Ir. Soekarno, ia dianggap sosok yang tepat sebagai bupati kediri pengganti dengan melihat perannya dalam memimpin lembaga kepenghuluan Kediri. Ia resmi dilantik tahun 1950 sekaligus menjadi bupati Kediri pertama setelah peresmian pemerintahan Kediri secara otonom. Kebijakanya sebagai bupati Kediri diantaranya perbaikan infrastruktur serta rumah-rumah warga yang rusak pasca serangan Militer Belanda.

Ia sebagai pemimpin daerah mengupayakan perkembangan dan kemajuan daerah salah satunya dengan membentuk klub sepakbola Persik Kediri yang menjadi kebanggaan dan identitas baru Kediri.

Lihat pula