Leang Karampuang

Revisi sejak 5 Juli 2024 14.03 oleh Anhar Karim (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{underconstruction}} {{Infobox cave |name=Leang Karampuang |discovery= |survey_format= |survey= |features= |visitors= |lighting= |show_cave_length= |show_cave= |access= |hazards= |difficulty= |entrance_list= |entrance_count= |geology= karst / batu kapur / batu gamping |height_variation= |other_name=Gua Karampuang |length= |depth= |coords_ref= |coords= |label_position = |lat_d = |lat_m = |lat_s = |lat_NS = |long_d = |long_m = |long_s = |long_...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Leang Karampuang atau Gua Karampuang adalah situs arkeologi berupa gua prasejarah yang terletak di perbukitan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Secara administratif, gua ini terletak di wilayah Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pada 3 Juli 2024, sebuah jurnal ilmiah internasional terkemuka, Nature merilis hasil publikasi penelitian tentang lukisan gua di Leang Karampuang. Lukisan gua (cadas) tersebut diklaim berusia 51.200 tahun dan menjadikan lukisan tersebut paling tua di dunia. Lukisan gua tersebut bergambar tiga figur menyerupai manusia yang sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan. Temuan ini merupakan hasil riset dari kerjasama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Southern Cross, dan Universitas Griffith.[1]

Leang Karampuang
Gua Karampuang
LokasiDesa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia
Geologikarst / batu kapur / batu gamping

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Tim redaksi www.tempo.co (5 Juli 2024). "Lukisan Gua 51.200 Tahun di Sulawesi Muat Cerita Tertua Manusia?". www.tempo.co. Diakses tanggal 5 Juli 2024.