Algoritma Euklides

Revisi sejak 9 Juli 2024 03.28 oleh Nyilvoskt (bicara | kontrib) (Nyilvoskt memindahkan halaman Algoritme Euklides ke Algoritma Euklides)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam matematika, algoritme Euklides adalah suatu algoritme untuk menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan bulat. Algoritme ini dinamai setelah matematikawan Yunani Euklides menuliskannya dalam Buku VII dan Buku X Elemen Euklides.

Algoritme Euklides muncul dalam buku Elemen Euklides sekitar tahun 300 SM, menjadikannya salah satu algoritme numerik yang tertua dan masih digunakan secara luas.

Algoritme Euklides tidak memerlukan faktorisasi.

Deskripsi algoritme

sunting
  1. Diberikan dua bilangan asli   dan  , periksa apakah   adalah nol.
  2. Jika ya,   adalah FPB. Jika tidak, ulangi langkah pertama dengan menggunakan   sebagai   yang baru dan sisa setelah   dibagi oleh   sebagai   yang aru.

Contoh

sunting

Sebagai contoh, FPB dari 1071 dan 1029 yang dihitung dengan menggunakan algoritme ini adalah 21, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a b sisa setelah a dibagi oleh b

1071 1029 42
1029 42 21
42 21 0
21 0

Dengan mencatat hasil bagi (yang merupakan bilangan bulat) selama menjalankan algoritme, kita juga dapat menentukan bilangan bulat p dan q di mana ap + bq = fpb(ab). Hal ini dikenal sebagai perluasan algoritme Euklides.

Bukti kebenaran

sunting

Misalkan   dan   adalah bilangan yang FPB-nya akan ditentukan. Dan misalkan sisa dari pembagian dari   oleh   adalah  . Maka   di mana   adalah hasil bagi (yang merupakan bilangan bulat) dari pembagian tersebut. Sekarang, setiap pembagi dari   dan   juga dapat habis membagi   (karena   dapat ditulis sebagai  ). Dengan cara yang sama, setiap pembagi dari   dan   juga akan habis membagi  . Maka faktor persekutuan terbesar dari   dan   adalah sama dengan FPB dari   dan  . Oleh karena itu, kita cukup meneruskan proses tadi dengan   dan   saja. Karena   lebih kecil dalam nilai mutlak dari  , kita akan mencapai  setelah sejumlah langkah.

Implementasi

sunting

Algoritme ini dapat dinyatakan dengan menggunakan rekursi kanan:

 function fpb(a, b)
     if b = 0
         return a
     else
         return fpb(b, a modulus b);

Secara iteratif, fungsi ini dapat ditulis sebagai:

 function fpb(a, b)
     while b ≠ 0
         var t:= b
         b:= a modulus b
         a:= t
     return a

Euklides pada mulanya merumuskan masalah ini secara geometri, sebagai masalah untuk mencari "satuan" yang dapat dipakai untuk panjang dari dua buah garis, dan algoritmanya berlangsung dengan mengulangi pengurangan dari sisi yang lebih pendek dari sisi yang lebih panjang. Implementasi ini sama dengan implementasi berikut ini, yang cukup tidak efisien dibandingkan dengan cara yang telah dijelaskan di atas:

 function fpb(a, b)
     while a ≠ b
         if a > b
             a:= a - b
         else
             b:= b - a
     return a

Efisiensi algoritme

sunting
 
Grafik banyak langkah yang diperlukan algoritme Euklidean untuk mencari fpb(x,y). Titik-titik yang warnanya cerah (merah dan kuning) menandakan langkah yang dibutuhkan relatif sedikit, sedangkan warna yang gelap (violet dan biru) menunjukkan perlu banyak langkah. Daerah yang paling gelap ada di garis y = Φx, di mana Φ adalah rasio emas.

Efisiensi komputasional algoritme Euklides telah dipelajari secara menyeluruh.[1] Efisiensi ini bisa diartikan sebagai banyak langkah pembagian yang perlu dilakukan algoritme, dikali dengan harga komputasi setiap pembagian. Analisis tertua yang diketahui tentang algoritme Euklides berasal dari A. A. L. Reynaud pada tahun 1811,[2] yang menunjukkan bahwa banyak langkah pembagian yang dilakukan dengan masukan   tidak mungkin lebih dari  ; dia kemudian memperbaiki batas ini menjadi  . Kemudian, pada tahun 1841, P. J. E. Finck menunjukkan[3] bahwa banyak langkah pembagian tidak mungkin lebih tinggi dari  , dan artinya algoritme Euklides berjalan dalam waktu polinomial dari ukuran masukannya.[4] Émile Léger, pada tahun 1837, mempelajari kasus terburuknya, yaitu ketika masukannya adalah bilangan Fibonacci yang bersebelahan.[4] Analisis Finck kemudian diperbaiki oleh Gabriel Lamé pada tahun 1844,[5] yang menunjukkan bahwa banyak langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan algoritme tidak pernah lebih dari lima kali banyak digit bilangan yang lebih kecil  .[6][7]

Penggunaan

sunting

Algoritme ini dapat digunakan dalam konteks di mana pembagian bersisa memungkinkan. Ini termasuk polinomial gelanggang dalam suatu medan, juga gelanggang dari bilangan bulat Gauss, dan dalam ranah Euklides umum.

Referensi

sunting
  1. ^ Knuth 1997, hlm. 339–364
  2. ^ Reynaud, A.-A.-L. (1811). Traité d'arithmétique à l'usage des élèves qui se destinent à l'École Polytechnique (edisi ke-6th). Paris: Courcier. Note 60, p. 34.  Dikutip oleh (Shallit 1994).
  3. ^ Finck, P.-J.-E. (1841). Traité élémentaire d'arithmétique à l'usage des candidats aux écoles spéciales (dalam bahasa Prancis). Derivaux. 
  4. ^ a b Shallit, J. (1994). "Origins of the analysis of the Euclidean algorithm". Historia Math. 21: 401–419. doi:10.1006/hmat.1994.1031. 
  5. ^ Lamé, G. (1844). "Note sur la limite du nombre des divisions dans la recherche du plus grand commun diviseur entre deux nombres entiers". Comptes Rendus Acad. Sci. (dalam bahasa Prancis). 19: 867–870. 
  6. ^ Grossman, H. (1924). "On the Number of Divisions in Finding a G.C.D". The American Mathematical Monthly. 31 (9): 443. doi:10.2307/2298146. JSTOR 2298146. 
  7. ^ Honsberger, R. (1976). Mathematical Gems II. The Mathematical Association of America. hlm. 54–57. ISBN 0-88385-302-7. 

Bibliografi

sunting

Pranala luar

sunting