Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik
Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik (bahasa Inggris: Asia-Pacific Economic Cooperation atau disingkat APEC) adalah forum ekonomi 21 negara di Lingkar Pasifik[2] yang bertujuan untuk mengukuhkan pertumbuhan ekonomi, mempererat komunitas dan mendorong perdagangan bebas di seluruh kawasan Asia-Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989 sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan interdependensi ekonomi negara-negara Asia-Pasifik dan lahirnya blok perdangangan lain di bagian-bagian lain dunia; ketakutan akan Jepang mendominasi kegiatan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik, dan untuk mendirikan pasar baru untuk produk agrikultural dan bahan mentah di luar Eropa.[3][4][5] Bermarkas di Singapura, APEC diakui sebagai forum tertua dan blok multilateral tingkat tertinggi di kawasan Asia-Pasifik, dan memberikan pengaruh global yang signifikan.[6][7][8][9][10][11]
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik | |
---|---|
Negara anggota APEC ditampilkan dalam warna hijau. | |
Kantor pusat | Singapura |
Tipe | Pertemuan ekonomi |
Keanggotaan | 21 anggota |
Pemimpin | |
• Ketua | Dina Boluarte (2024) |
• Direktur Eksekutif | Rebecca Fatima Santa Maria |
Pendirian | 1989 |
Situs web resmi www.apec.org | |
Pertemuan Pemimpin Ekonomi tahunan APEC dihadiri oleh kepala pemerintahan dari seluruh negara anggota APEC kecuali Taiwan (yang diwakilkan oleh pejabat level menteri yang dinamai Tionghoa Taipei sebagai kepala ekonomi).[12] Lokasi pertemuan ini dirotasi tiap tahun di antara negara anggota, dan sebagai tradisi, yang diikuti oleh hampir semua pertemuan, setiap kepala pemerintahan yang hadir mengenakan pakaian tradisional negara tuan rumah. APEC memiliki tiga pengamat resmi: Sekretariat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, Dewan Kerjasama Ekonomi Pasifik dan Sekretariat Forum Kepulauan Pasifik.[13]
Sejarah
Pada Januari 1989, Perdana Menteri Australia Bob Hawke mengusulkan untuk didirikannya kerja sama ekonomi yang lebih efektif untuk kawasan Asia-Pasifik. Hal ini berujung pada pertemuan pertama APEC di ibukota Australia, Canberra, diketuai oleh Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans. Rapat ini dihadiri oleh menteri dari 12 negara, dan berujung pada komitmen untuk mengadakan pertemuan tahunan untuk masa depan di Singapura dan Korea Selatan.[3][4]
Negara-negara dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menentang usulan awal, dan sebagai gantinya mengusulkan Kaukus Ekonomi Asia Timur yang tidak memasukkan negara non-Asia seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Usulan ini ditentang oleh negara-negara di kawasan Amerika, dan dikiritik dengan pedas oleh Jepang dan Amerika Serikat.
Pertemuan pertama Pemimpin Ekonomi APEC diadakan pada tahun 1993 ketika Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, setelah berdiskusi dengan Perdana Menteri Australia Paul Keating, mengundang para kepala pemerintahan dari negara-negara anggota untuk menghadiri pertemuan di Pulau Blake. Clinton berharap bahwa hal ini akan melanjutkan negosiasi Uruguay Round yang sedang terhambat. Dalam rapat tsb., beberapa pemimpin menyerukan untuk kelanjutan pengurangan batasan-batasan perdagangan dan investasi, dan menggagas visi sebuah komunitas di kawasan Asia-Pasifik yang dapat mendorong kesejahteraan melalui kerja sama. Akhirnya, didirikanlah pusat Sekretariat APEC di Singapura untuk mengkoordinasi kegiatan dari organisasi tersebut.
Dalam pertemuan tahun 1994 di Bogor, Indonesia, para pemimpin APEC mengadopsi Bogor Goals (bahasa Indonesia: Tujuan Bogor) yang bertujuan mendorong perdagangan dan investasi terbuka di Asia-Pasifik dimulai tahun 2010 untuk ekonomi industri dan tahun 2020 untuk ekonomi berkembang.[14] Tahun 1995, APEC mendirikan badan penasihat bisnis bernama APEC Business Advisory Council (ABAC), yang terdiri dari tiga eksekutif bisnis dari masing-masing negara anggota.
Pada April 2001, APEC, bekerja sama dengan lima organisasi internasional lainnya (Eurostat, IEA, OLADE, OPEC dan UNSD) untuk meluncurkan Latihan Data Gabungan Minyak (Joint Oil Data Exercise), yang pada tahun 2005 menjadi Joint Organization Data Initiative (JODI).
Lokasi pertemuan
KTT APEC diadakan setiap tahun di negara-negara anggota. Pertemuan pertama organisasi APEC diadakan di Canberra, Australia pada tahun 1989.[3]
APEC menghasilkan "Deklarasi Bogor" pada KTT 1994 di Bogor yang bertujuan untuk menurunkan bea cuka hingga nol dan lima persen di lingkungan Asia Pasifik untuk negara maju paling lambat tahun 2010 dan untuk negara berkembang selambat-lambatnya tahun 2020.[14]
Pada tahun 1997, KTT APEC diadakan di Vancouver, Kanada. Kontroversi timbul ketika kepolisian setempat menggunakan bubuk merica untuk meredakan aksi para pengunjuk rasa yang memprotes kehadiran Soeharto yang menjabat sebagai presiden Indonesia pada saat itu.[15]
Pada tahun 2003, kepala organisasi Jemaah Islamiyah Riduan Isamuddin alias Hambali berencana melancarkan serangan pada KTT APEC di Bangkok, Thailand. Hambali ditangkap di kota Ayutthaya oleh kepolisian setempat sebelum ia dapat melaksanakan serangan itu.[16]
Pada tahun 2004, Chili menjadi negara Amerika Selatan pertama yang menjadi tuan rumah KTT APEC.[17]
Tahun | # | Tanggal | Negara | Kota | Pimpinan Tuan Rumah | Ref. |
---|---|---|---|---|---|---|
1989 | ke-1 | 6–7 November | Australia | Canberra | Perdana Menteri Bob Hawke | [3] |
1990 | ke-2 | 29–31 Juli | Singapura | Singapura | Perdana Menteri Lee Kuan Yew | |
1991 | ke-3 | 12–14 November | Korea Selatan | Seoul | Presiden Roh Tae-woo | |
1992 | ke-4 | 10–11 September | Thailand | Bangkok | Perdana Menteri Chuan Leekpai | |
1993 | ke-1 | 19–20 November | Amerika Serikat | Pulau Blake | Presiden Bill Clinton | |
1994 | ke-2 | 15–16 November | Indonesia | Bogor | Presiden Suharto | [14] |
1995 | ke-3 | 18–19 November | Jepang | Osaka | Perdana Menteri Tomiichi Murayama | |
1996 | ke-4 | 24–25 November | Filipina | Subic | Presiden Fidel Ramos | [18] |
1997 | ke-5 | 24–25 November | Kanada | Vancouver | Perdana Menteri Jean Chrétien | [19] |
1998 | ke-6 | 17–18 November | Malaysia | Kuala Lumpur | Perdana Menteri Mahathir Mohamad | |
1999 | ke-7 | 12–13 September | Selandia Baru | Auckland | Perdana Menteri Jenny Shipley | |
2000 | ke-8 | 15–16 November | Brunei | Bandar Seri Begawan | Sultan Hassanal Bolkiah | [20] |
2001 | ke-9 | 20–21 Oktober | Tiongkok | Shanghai | Presiden Jiang Zemin | [21] |
2002 | ke-10 | 26–27 Oktober | Meksiko | Los Cabos | Presiden Vicente Fox | |
2003 | ke-11 | 20–21 Oktober | Thailand | Bangkok | Perdana Menteri Thaksin Shinawatra | |
2004 | ke-12 | 20–21 November | Chili | Santiago | Presiden Ricardo Lagos | [22] |
2005 | ke-13 | 18–19 November | Korea Selatan | Busan | Presiden Roh Moo-hyun | [23] |
2006 | ke-14 | 18–19 November | Vietnam | Hanoi | Presiden Nguyễn Minh Triết | [24] |
2007 | ke-15 | 8–9 September | Australia | Sydney | Perdana Menteri John Howard | [25] |
2008 | ke-16 | 22–23 November | Peru | Lima | Presiden Alan Garcia Perez | [26] |
2009 | ke-17 | 14–15 November | Singapura | Singapura | Perdana Menteri Lee Hsien Loong | |
2010 | ke-18 | 13–14 November | Jepang | Yokohama | Perdana Menteri Naoto Kan | [27] |
2011 | ke-19 | 12–13 November | Amerika Serikat | Honolulu | Presiden Barack Obama | [28] |
2012 | ke-20 | 9–10 September | Rusia | Vladivostok | Presiden Vladimir Putin | [29] |
2013 | ke-21 | 5–7 Oktober | Indonesia | Bali | Presiden Susilo Bambang Yudhoyono | [30] |
2014 | ke-22 | 10–11 November | Tiongkok | Beijing | Presiden Xi Jinping | [31] |
2015 | ke-23 | 18–19 November | Filipina | Pasay | Presiden Benigno Aquino III | [32] |
2016 | ke-24 | 19–20 November | Peru | Lima | Presiden Pedro Pablo Kuczynski | [33] |
2017 | ke-25 | 10–11 November | Vietnam | Da Nang | Presiden Trần Đại Quang | [34] |
2018 | ke-26 | 17–18 November | Papua Nugini | Port Moresby | Perdana Menteri Peter O'Neill | [35] |
2019 | 16–17 November (dibatalkan) | Chili | Santiago | Presiden Sebastián Piñera | ||
2020 | ke-27 | 20 November | Malaysia | Kuala Lumpur (dilaksanakan secara daring)[36] | Perdana Menteri Muhyiddin Yassin | |
2021 | - | 16 Juli | Selandia baru | Auckland (dilaksanakan secara daring) | Perdana Menteri Jacinda Ardern | |
ke-28 | 12 November[37] | |||||
2022 | ke-29 | 18-19 November | Thailand | Bangkok | Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha | |
2023 | ke-30 | 11-17 November | Amerika Serikat | Detroit | Presiden Joe Biden | |
2024 | ke-31 | TBA | Peru | Lima | Presiden Pedro Castillo | |
2025 | ke-32 | TBA | Korea Selatan | TBA | Presiden Yoon Seok-yeol | |
2026 | ke-33 | TBA | TBA | TBA | TBA |
Ekonomi anggota
Saat ini, APEC memiliki 22 anggota, kebanyakan adalah negara yang memiliki garis pantai ke Samudera Pasifik. Meskipun begitu, kriteria keanggotaan yaitu setiap anggota adalah lebih kepada ekonomi yang terpisah, dibandingkan dengan sebuah negara. Sebagai hasilnya, dalam menyebut anggotanya, APEC menggunakan istilah ekonomi anggota, bukan negara anggota untuk merujuk pada anggota-anggotanya. Salah satu hasil dari kriteria ini adalah keanggotaan forum ini termasuk Taiwan (secara resmi Republik Tiongkok, berpartisipasi dengan nama "Tionghoa Taipei") bersama Republik Rakyat Tiongkok (lihat Hubungan Lintas Selat), serta Hong Kong, yang memasuki APEC sebagai koloni Britania tetapi sekarang menjadi Daerah Administratif Khusus Republik Rakyat Tiongkok. APEC juga mencakup tiga pengamat resmi: ASEAN, Forum Kepulauan Pasifik dan Dewan Kerjasama Ekonomi Pasifik.[2]
Ekonomi anggota | Nama yang digunakan di APEC | Tanggal diterima | GDP (PPP) tahun 2017 (Juta Int$) |
---|---|---|---|
Australia | Australia | November 1989 | 1,235,297 |
Brunei | Brunei Darussalam | November 1989 | 32,958 |
Kanada | Kanada | November 1989 | 1,763,785 |
Indonesia | Indonesia | November 1989 | 3,242,966 |
Jepang | Jepang | November 1989 | 5,405,072 |
Korea Selatan | Republik Korea | November 1989 | 2,026,651 |
Malaysia | Malaysia | November 1989 | 926,081 |
Selandia Baru | Selandia Baru | November 1989 | 185,748 |
Filipina | Filipina | November 1989 | 874,518 |
Singapura | Singapura | November 1989 | 513,744 |
Thailand | Thailand | November 1989 | 1,228,941 |
Amerika Serikat | Amerika Serikat | November 1989 | 19,362,129 |
Republik Tiongkok | Tionghoa Taipei[a] | November 1991 | 1,175,308 |
Hong Kong | Hong Kong, Tiongkok[b] | November 1991 | 453,019 |
Tiongkok | Republik Rakyat Tiongkok | November 1991 | 23,122,027 |
Meksiko | Meksiko | November 1993 | 2,406,087 |
Papua Nugini | Papua Nugini | November 1993 | 30,839 |
Chili | Chili | November 1994 | 452,095 |
Peru | Peru | November 1998 | 424,639 |
Rusia | Rusia | November 1998 | 4,000,096 |
Vietnam | Viet Nam | November 1998 | 643,902 |
Kemungkinan perluasan
India telah meminta keanggotaan di APEC, dan menerima dukungan awal dari Amerika Serikat, Jepang,[38] Australia dan Papua Nugini.[39] Para pejabat memutuskan untuk tidak mengizinkan India bergabung karena berbagai alasan, mengingat India tidak berbatasan dengan Samudera Pasifik, seperti yang dimiliki oleh semua anggota saat ini.[40] Namun, India diundang menjadi pengamat untuk pertama kalinya pada November 2011.[41]
Bangladesh,[42] Pakistan,[42] Sri Lanka,[42] Makau,[42] Mongolia,[42] Laos,[42] Kamboja,[43] Kosta Rika,[44] Kolombia,[44][45] Panama,[44] dan Ekuador,[46] berada di antara belasan ekonomi lain yang telah mengajukan permohonan keanggotaan di APEC. Kolombia mengajukan permohonan keanggotaan APEC pada awal tahun 1995, tetapi tawarannya dihentikan karena organisasi tersebut berhenti menerima anggota baru dari 1993 hingga 1996,[47] dan moratorium tersebut diperpanjang hingga 2007 akibat Krisis Keuangan Asia 1997. Guam juga telah aktif mencari keanggotaan terpisah, mengutip contoh Hong Kong, tetapi permintaan tersebut ditentang oleh Amerika Serikat, yang saat ini mewakili Guam.
Kritikan
APEC telah dikritik karena mempromosikan perjanjian perdagangan bebas yang akan memberlakukan pembatasan pada undang-undang nasional dan lokal, yang mengatur dan memastikan hak-hak buruh, perlindungan lingkungan dan akses yang aman dan terjangkau untuk obat-obatan.[48] Menurut organisasi ini, pertemuan ini adalah "forum utama untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, kerjasama, perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik" yang didirikan untuk "lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran untuk kawasan dan untuk memperkuat komunitas Asia-Pasifik".[49] Efektivitas dan keadilan dari perannya telah dipertanyakan, terutama dari sudut pandang negara-negara Eropa yang tidak dapat mengambil bagian dalam APEC[50] dan negara-negara Kepulauan Pasifik yang tidak dapat berpartisipasi tetapi akan terpengaruh oleh keputusannya.
Lihat pula
- Mobilitas Universitas di Asia-Pasifik
- Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN
- Pertemuan Asia-Eropa
- Basis Data Perjanjian Dagang Asia-Pasifik
- Kaukus Ekonomi Asia Timur
- Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur
- Aliansi Pasifik
- Dewan Kerjasama Ekonomi Pasifik
- Organisasi lain dari negara pantai
Catatan
- ^ Karena kompleksitas hubungan antara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok (ROC atau "Taiwan") tidak diwakili di bawah nama resminya "Republik Tiongkok" atau sebagai "Taiwan". Sebaliknya, ia berpartisipasi dalam APEC dengan nama "Tionghoa Taipei". Presiden Republik Tiongkok tidak menghadiri Pertemuan Pemimpin Ekonomi tahunan APEC secara langsung. Sebaliknya, umumnya diwakili oleh pejabat setingkat menteri yang bertanggung jawab untuk urusan ekonomi atau seseorang yang ditunjuk oleh presiden. Lihat Daftar Perwakilan Tionghoa Taipei untuk APEC.
- ^ Hong Kong bergabung dengan APEC pada tahun 1991 selama administrasi Britania dengan nama "Hong Kong." Pada tahun 1997, Hong Kong menjadi sebuah daerah administratif khusus Republik Rakyat Tiongkok dan mengambil nama "Hong Kong, Tiongkok."
Referensi
- ^ APEC. Asia-Pacific Economic Cooperation (dalam bahasa Inggris) http://www.apec.org/About-Us/About-APEC/Member-Economies.aspx. Diakses tanggal 24 September 2016. Teks "titleEconomies" akan diabaikan (bantuan); Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ a b Member Economies - Asia-Pacific Economic Cooperation. Apec.org. Diakses tanggal 12 April 2014.
- ^ a b c d "PECC - Back to Canberra: Founding APEC". www.pecc.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 November 2017.
- ^ a b "History". www.apec.org (dalam bahasa Inggris).
- ^ Elek, Andrew. "CHAPTER 5 Back to Canberra: Founding APEC". Pacific Economic Cooperation Council (PECC) (dalam bahasa Inggris).
- ^ "WHAT IS APEC AND WHAT CAN IT DO FOR BUSINESS ?" (PDF). National Center for APEC (dalam bahasa Inggris).
- ^ Chu, Shulong (NaN). "The East Asia Summit: Looking for an Identity". Brookings (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Achievements and Benefits". www.apec.org (dalam bahasa Inggris).
- ^ "How Could The 2016 APEC Forum Affect The World Economy? - FXCM". FXCM Insights (dalam bahasa Inggris). 9 Januari 2017.
- ^ Parreñas, Julius Caesar (Januari 1998). "ASEAN and Asia‐Pacific economic cooperation". The Pacific Review (dalam bahasa Inggris). hlm. 233–248. doi:10.1080/09512749808719255.
- ^ Bamber, Greg J. (2005). "What Context does the Asia-Pacific Economic Cooperation Forum (APEC) Provide for Employment Relations?" (PDF) (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Conditions not right for APEC attendance: Ma". The China Post (dalam bahasa Inggris). 27 Agustus 2013. Diakses tanggal 12 April 2014.
- ^ "Asia-Pacific Economic Cooperation -". www.apec.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 November 2017.
- ^ a b c Lestarini, Ade Hapsari (12 November 2017). "Mengingatkan Kembali Bogor Goals di KTT APEC". Medcom.id. Diakses tanggal 13 November 2017.
- ^ "RCMP slammed in APEC report". CBC News (dalam bahasa Inggris). 7 Agustus 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Oktober 2009. Diakses tanggal 22 Januari 2010.
- ^ Spillius, Alex (16 Agustus 2003). "Captured al-Qa'eda man had Apec summit in his sights". The Telegraph (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Januari 2010.
- ^ "Chile frente al desafío mayor de la APEC" [Chile menghadapi tantangan terbesar APEC]. La Nación (dalam bahasa Spanyol). 22 November 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014. Diakses tanggal 15 November 2014.
- ^ Francisco, Katerina (12 November 2015). "Lookback: When a former US base hosted the 1996 APEC summit". Rappler (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 25 November 2015.
- ^ "CBC News Indepth:APEC". CBC News (dalam bahasa Inggris). 19 November 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 November 2010. Diakses tanggal 26 November 2010.
- ^ "APEC 2000". Situs web resmi APEC Brunei Darussalam 2000 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2003-03-14. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
- ^ "APEC Meeting to Be Held in Shanghai as Scheduled". People's Daily (dalam bahasa Inggris). 10 Oktober 2001. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
- ^ "APEC 2004". Situs web resmi APEC Chili 2004 (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 4 Maret 2011.
- ^ "APEC 2005". Situs web resmi APEC Korea Selatan 2005 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-09-24. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
- ^ "APEC 2006". Situs web resmi APEC Vietnam 2006 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-25. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
- ^ "APEC 2007". Situs web resmi APEC Australia 2007 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-19. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
- ^ "APEC 2008". Situs web resmi APEC Peru 2008 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-13. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
- ^ "Japan to host 2010 APEC leaders meeting in Yokohama". The Black Ship (dalam bahasa Inggris). 25 Maret 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Maret 2009. Diakses tanggal 29 Maret 2009.
- ^ "Hawaii to Host APEC Summit in 2011" (dalam bahasa Inggris). East-West Center. East-West Center. 9 November 2009. Diakses tanggal 13 Januari 2017.
- ^ "Putin proposes Russky Island venue for APEC-2012" (dalam bahasa Inggris). Vladivostok: Vladivostok News. 31 Januari 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2009. Diakses tanggal 11 Februari 2009.
- ^ "Jimbaran Jadi Lokasi KTT APEC 2013". Republika. 6 Januari 2011. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
- ^ Kaiman, Jonathan (10 November 2014). "Japan's Abe and China's Xi hold ice-breaking meeting as Apec starts". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 November 2014.
- ^ "Palace defends Php10-B budget for 2015 APEC hosting". Philippines News Agency (dalam bahasa Inggris). Manila Bulletin. 13 November 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2015. Diakses tanggal 13 November 2015.
- ^ "APEC Peru 2016 eyes quality growth, human development" (dalam bahasa Inggris). Shanghai Daily. Xinhua. 30 Januari 2016. Diakses tanggal 25 Mei 2016.
- ^ "Deputy PM requests quicker preparations for APEC 2017" (dalam bahasa Inggris). Vietnam Net. 14 April 2016. Diakses tanggal 25 Mei 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Thomas, Andrew (25 Februari 2018). "Papua New Guinea to host APEC, biggest event in its history". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Februari 2018.
- ^ "Apec leaders' summit to be virtual". Kyodo News. 4 September 2020. Diakses tanggal 5 April 2021 – via The Bangkok Post.
- ^ "New Zealand to host virtual APEC in 2021". The Beehive (dalam bahasa Inggris).
- ^ 5 Minutes 10 Minutes (12 Januari 2007). "APEC 'too busy' for free trade deal, says Canberra" (dalam bahasa Inggris). Theaustralian.news.com.au. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-01-02. Diakses tanggal 4 November 2011.
- ^ "Media Statement by the President of India upon the conclusion of his state visit to Papua New Guinea and New Zealand en route from Auckland to New Delhi". pib.nic.in (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Oktober 2016.
- ^ "AFP: West worried India would tip APEC power balance: official" (dalam bahasa Inggris). Afp.google.com. 6 September 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2011. Diakses tanggal 4 November 2011.
- ^ Lee, Matthew (20 Juli 2011). "Clinton urges India to expand influence". Associated Press (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Februari 2015.
- ^ a b c d e f "MACAU DAILY TIMES - No negotiations on APEC membership". 21 February 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 February 2013. Diakses tanggal 12 November 2017.
- ^ Bhandari, Neena. "India Voice - India will have to wait for APEC membership". www.india-voice.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-13. Diakses tanggal 12 November 2017.
- ^ a b c Leff, Alex (22 Juni 2011). "Costa Rica Inches Toward Coveted APEC Membership". Americas Quarterly (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 Juni 2011.
- ^ "Peru, Colombia seek closer Central America, APEC trade ties –" (dalam bahasa Inggris). Dominicantoday.com. 29 Agustus 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2007. Diakses tanggal 4 November 2011.
- ^ english@peopledaily.com.cn (8 Oktober 2004). "People's Daily Online – Ecuador seeks APEC accession in 2007" (dalam bahasa Inggris). English.people.com.cn. Diakses tanggal 4 November 2011.
- ^ "People's Daily Online – Colombia seeks APEC membership in 2007: FM" (dalam bahasa Inggris). English.people.com.cn. 6 September 2006. Diakses tanggal 4 November 2011.
- ^ Gerhardt, Tina (11 November 2011). "America's Pacific Century?: APEC Summit in Hawaii Seeks to Implement Free Trade Agreement of the Asia Pacific Region". Commondreams (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-27. Diakses tanggal 2018-11-21.
- ^ "About APEC". Asia-Pacific Economic Cooperation (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2010.
- ^ "APEC—a pretty empty chatter". The Economist (dalam bahasa Inggris). 12 September 2007.
Bacaan lebih lanjut
- Fazzone, Patrick B. (2012). "The Trans-Pacific Partnership—Towards a Free Trade Agreement of Asia Pacific?". Georgetown Journal of International Law (dalam bahasa Inggris). 43 (3): 695–743. ISSN 1550-5200.
- Alkan, Abdulkadir (2014). "APEC 2014: Better diplomatic ties for better economic relations". Daily Sabah (dalam bahasa Inggris).
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi
- (Inggris) Laporan Layanan Penelitian Kongres (CRS) mengenai APEC