Padukuhan Langsep

Padukuhan Langsep adalah salah satu padukuhan yang berada dalam wilayah Kalurahan Karangawen, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Padukuhan Langsep berjarak sekitar 3 kilometer dari kecamatan, 40 kilometer dari pusat kabupaten, dan sekitar 73 kilometer dari Titik Nol Kota Yogyakarta.

Sejarah

Padukuhan Langsep memiliki beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta kesenian lokal. UMKM yang berkembang di sini termasuk UMKM kerupuk udang, sementara kesenian yang aktif adalah tari reog kreasi atau reog jathil. Selain itu, karang taruna di Padukuhan Langsep juga sangat aktif dalam berbagai kegiatan, sering berpartisipasi dalam acara-acara yang diadakan di padukuhan.

Geografi

Desa Langsep terletak di kawasan perbukitan, yang membuat akses ke desa ini mungkin sedikit menantang, terutama di musim hujan. Jalan-jalan di desa ini biasanya merupakan jalan kampung yang sempit dan mungkin berbatu. Tetapi pada dua bulan terakhir, jalan masuk menuju ke desa sudah mulai diperbagus sehingga pada saat ini jalanan desa lebih mudah untuk dilalui.

Demografi

Padukuhan ini dihuni oleh 146 penduduk yang tersebar dalam 41 kepala keluarga, yang kebanyakan umur warganya berkisar antara 15-65 tahun. [1]

Ekonomi

Dari wawancara, mata pencaharian warga desa ini diisi oleh olah tani pada posisi pertama yaitu sebanyak 50% lebih, kemudian di posisi kedua diisi oleh peternak, dan dilanjutkan oleh pegawai swasta di posisi ketiga, dan lain-lain. [1]

Infrastruktur

Pada Desa Langsep terdapat 42 rumah yang terdiri dari 20 rumah di RT 07 dan 22 rumah di RT 08. Terdapat satu balai desa yang dipergunakan untuk mengadakan rapat orang desa, dan karena mayoritas agama orang-orang di desa ini adalah Islam, terdapat satu masjid.

Pemerintahan

Berdasarkan landasan Bupati Gunungkidul Nomor 73 Tahun 2019 [1], terdapat perubahan penunjukan jabatan dalam sistem pemerintahan desa, yaitu:

  • Kepala Desa diganti menjadi Lurah
  • Sekretaris Desa diganti menjadi Carik
  • Kepala Seksi Pemerintahan diganti menjadi Jagabaya
  • Kepala Seksi Kesejahteraan diganti menjadi Ulu-ulu
  • Kepala Seksi Pelayanan diganti menjadi Kamituwa
  • Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum diganti menjadi Kepala Urusan Tata Laksana
  • Kepala Urusan Keuangan diganti menjadi Kepala Urusan Danarta
  • Kepala Urusan Perencanaan diganti menjadi Kepala Urusan Pangripta
  • Dukuh tetap disebut Dukuh
  • Staf Perangkat Desa diganti menjadi Staf Pamong Kalurahan

Sementara di desanya sendiri terdapat 1 Dukuh, 1 Ketua RW, 1 Bendahara, 2 Ketua RT (07 dan 08), dan 1 Linmas.


Budaya

Di Desa Langsep terdapat banyak tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Beberapa tradisi yang secara rutin dilakukan oleh masyarakat Langsep adalah:

  • Gumbregan: Upacara untuk menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan berkaitan dengan rajakaya, alat-alat bercocok tanam, serta memohon ridho Tuhan kepada seluruh masyarakat desa Karangawen. Hari "Gumbregan" ditetapkan pada hari Kamis Legi dan Jumat Pahing, dengan acara utama hari raya tersebut adalah ketan. [1]
  • Nguuwun Jawah: Upacara meminta air hujan, dilakukan setelah tanaman petani tumbuh, namun tidak turun hujan. Upacara ini diawali dengan doa, dan diakhiri dengan sari kocor yang melingkari bagian tengahnya. [1]
  • Tradisi Slametan: Tradisi pesta yang bertujuan untuk berdoa kepada Tuhan, diwujudkan dengan sedekah dan doa syukur atas keselamatan yang dipanjatkan oleh para sesepuh desa. Perayaan ini berhubungan dengan berbagai kegiatan seperti membangun rumah, mulai menanam, mulai memanen, melakukan perjalanan jauh, dan lainnya. Juga terkait dengan siklus kehidupan seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian. [1]


Referensi

  • S. M. Panamuji Raharja, Sejarah Paprentahan Kalurahan Karangawen Kapanewon Girisubo, Gunungkidul: Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Gunungkidul, 2023.