Gempa bumi Sumatra Barat 2009
Oktober 2009 ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk Oktober 2009 ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. |
Gempa bumi Sumatera Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai Sumatera Barat pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. [3] Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. [3] Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang[4], Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, sedikitnya 1.115 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.299 rumah rusak berat, 65.306 rumah rusak sedang, & 78.591 rumah rusak ringan[2].
Waktu UTC | ?? |
---|---|
ISC | |
USGS-ANSS | |
Tanggal * | 10:16:10, 30 September 2009 (UTC) |
Tanggal setempat | |
Waktu setempat | |
Kekuatan | 7,6 |
Kedalaman | 87 km |
Episentrum | 1°23′49″S 99°54′00″E / 1.397°S 99.900°E |
Wilayah bencana | Indonesia Singapura Malaysia |
Intensitas maks. | VII MMI[1] |
Landslides | Ya (di Kabupaten Padang Pariaman) |
Korban | 1.115 tewas 1.214 luka berat 1.688 luka ringan 1 hilang[2] |
* Usang | Lihat dokumentasi. |
Latar belakang
Provinsi Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.
Kejadian gempa
Bencana terjadi sebagai akibat dua gempa yang terjadi kurang dari 24 jam pada lokasi yang relatif berdekatan. Pada hari Rabu 30 September terjadi gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter dengan pusat gempa (episentrum) 57 km di barat daya Kota Pariaman (00,84 LS 99,85 BT) pada kedalaman (hiposentrum) 71 km. Pada hari Kamis 1 Oktober terjadi lagi gempa kedua dengan kekuatan 6,8 Skala Richter, kali ini berpusat di 46 km tenggara Kota Sungaipenuh pada pukul 08.52 WIB dengan kedalaman 24 km.[5] [6]Setelah kedua gempa ini terjadi rangkaian gempa susulan yang lebih lemah. Gempa pertama terjadi pada daerah patahan Mentawai (di bawah laut) sementara gempa kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan.[7] Getaran gempa pertama dilaporkan terasa kuat di seluruh wilayah Sumatera Barat, terutama di pesisir. Keguncangan juga dilaporkan dari Padangsidempuan, Medan, Kuala Lumpur, Singapura, Pekanbaru, Jambi, dan Bengkulu. Dilaporkan bahwa pengelolaan sejumlah gedung bertingkat di Singapura mengevakuasi stafnya. [8] Kerusakan parah terjadi di kabupaten-kabupaten pesisir Sumatera Barat, bagian selatan Sumatera Utara serta Kabupaten Kerinci (Jambi). Sementara Bandar Udara Internasional Minangkabau mengalami kerusakan pada sebagian atap bandara (sepanjang 100 meter) yang terlihat hancur dan sebagian jaringan listrik di bandara juga terputus[9]. Sempat ditutup dengan alasan keamanan, bandara dibuka kembali pada tanggal 1 Oktober[10].
Akibat
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan namun segera dicabut dan terdapat laporan kerusakan rumah maupun kebakaran. [11] Sejumlah hotel di Padang rusak, dan upaya untuk mencapai Padang cukup susah akibat terputusnya komunikasi. [12] Korban tewas akibat gempa terus bertambah, dikhawatirkan mencapai ribuan orang.[13] Namun demikian, hingga tanggal 4 Oktober 2009, angka resmi yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) adalah 603 orang korban tewas dan 343 orang dilaporkan hilang.[14] Pada tanggal 13 Oktober 2009, angka korban tewas meningkat menjadi 1.115 jiwa.[15]Pertolongan yang sangat dibutuhkan oleh korban gempa terutama adalah kekurangan obat-obatan, air bersih, listrik, dan telekomunikasi, serta mengevakuasi korban lainnya.[16]
Gempa yang sama kekuatan 7,6 skala ritcher
Referensi
- ^ Guncangan Gempa Paling Terasa di Pariaman, diakses pada 11 Oktober 2009
- ^ a b KOMPAS.COM - Korban Gempa Sudah 1.115 Orang
- ^ a b "Magnitude 7.6 - SOUTHERN SUMATRA, INDONESIA". United States Geological Survey. 2009-09-30. Diakses tanggal 2009-09-30.
- ^ KOMPAS.COM - 289 Warga Padang Pariaman Masih Tertimbun
- ^ Indonesia quake toll soars past 400. CNN edisi 1 Oktober 2009
- ^ Another Strong Quake Rock Sumatra. Tempointeraktif.com. Diakses 1 Oktober 2009.
- ^ [http://cybernews.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/detail.aspx?x=General&y=cybernews%7C0%7C0%7C4%7C16024 BMKG: Gempa di Jambi-Bengkulu Bukan Gempa Susulan Gempa Sumbar]. cbn news portal diakses 1 Oktober 2009
- ^ "Powerful 7.6-magnitude quake strikes Indonesia". Channel NewsAsia. 2009-09-30. Diakses tanggal 2009-09-30.
- ^ "Bandara Minangkabau Jadi Lokasi Pengungsian". Okezone. 2009-10-01. Diakses tanggal 2009-10-02.
- ^ "Padang Airport reopened for commercial flights". Antara. 2009-10-01. Diakses tanggal 2009-10-02.
- ^ "Indonesia 7.6 Earthquake Triggers, Baru diralat BMKG gempa sumbar 7,9 sr Tsunami Alert, Panic in Padang". Jakarta Globe. 2009-09-30. Diakses tanggal 2009-09-30.
- ^ Beaumont, Peter (30 September 2009). "Desperate hunt for the living as Sumatra quake toll mounts". guardian.co.uk. Diakses tanggal 2009-09-30.
- ^ Tausende Tote in Sumatra befürchtet. N24.de Diakses 1 Oktober 2009.
- ^ Yonda Sisko. BNPB: Korban Tewas Capai 603 Orang. DetikNews. Diakses 4 Oktober 2009.
- ^ Death Toll From Padang Earthquake Stands at 1,115: Indonesian Disaster Official. the Jakarta Globe daring. Diakses 14 Oktober 2009.
- ^ Walikota Padang Fauzi Bahar berbicara kepada radio el-Shinta, seperti dikutip oleh BBC
Pranala luar
- US Geological Survey
- BBC video di youtube
- (Indonesia)Foto-foto musibah gempa (1)
- (Inggris)Foto-foto musibah gempa (2)