Justinus Lhaksana
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Justinus Lhaksana (lahir 28 Juli 1967) atau dikenal juga dengan sebutan Coach Justin kardus atau Kochi adalah seorang mantan pelatih futsal dan komentator olahraga di bidang sepak bola berkebangsaan Indonesia. Dia juga sering membahas tentang bola dan sangat mencintai Madrid dan Tottenham. beliau juga bersahabat dengan ben white dan tusuk gigi
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Justinus Lhaksana | ||
Tanggal lahir | 28 Juli 1967[1] | ||
Tempat lahir | Surabaya, Jawa Timur, Indonesia | ||
Kepelatihan | |||
Tahun | Tim | ||
2003–2004 | Adjie Massaid Futsal Clinic | ||
2004–2009 | Indonesia | ||
2009–2013 | Indonesia (Direktur Teknik) | ||
2013 | Indonesia | ||
2019 | Indonesia (Direktur Teknik) |
Riwayat hidup
Karier sebagai pelatih
Coach Justin memulai karier kepelatihannya di tahun 2003 ketika menangani klub futsal AMFC (Adjie Massaid Futsal Clinic). Setahun kemudian, Coach Justin terbang ke Belanda untuk mengambil kursus kepelatihan sehingga berhasil mendapatkan Lisensi dari KNVB.
Selama menjadi pelatih tim nasional futsal, Coach Justin berhasil membawa Indonesia mengikuti Kejuaraan Futsal AFC di tahun 2005 dan 2006. Kemudian, Coach Justin juga pernah membawa Indonesia menjadi peringkat 3 di Kejuaraan Futsal AFF (2005 & 2009) dan peringkat 2 (2006 & 2008).
Karier sebagai pengamat sepak bola
Pada tahun 2007, Coach Justin yang saat itu masih berstatus sebagai pelatih tim nasional futsal Indonesia memulai debutnya di televisi sebagai komentator atau pengamat sepak bola di Lativi untuk Eredivisie.[2] Coach Justin bertahan di stasiun TV yang kemudian berganti nama menjadi tvOne pada 2008 sampai tahun 2014, tepatnya pada ajang Piala Dunia. Selepas dari TvOne, Coach Justin pindah siaran ke NET., tepatnya di program ESPN FC pada tahun 2014 sampai 2018.
Kemudian, Coach Justin menjadi komentator di beIN SPORTS untuk ajang Premier League pada tahun 2018 sampai 2020. Pada tahun yang sama, Coach Justin menjadi komentator Premier League di TVRI, namun hanya bertahan di 2020 terkait tidak dilanjutkannya program tersebut.
Lalu, Coach Justin sempat berpartisipasi sebagai komentator di RCTI pada tahun 2021 untuk ajang Euro 2020, sekaligus menjadi karier komentator terakhirnya dalam dunia pertelevisian. Saat ini Ia lebih banyak aktif menjadi pundit/pengamat sepakbola dalam kanal YouTube pribadinya maupun bekerja sama dengan presenter atau media lain seperti Helmy Yahya, bahkan memiliki bisnis siniar tersendiri bernama Justalk Media.
Kehidupan pribadi
Coach Justin lahir dari ayah berkebangsaan Belanda dan ibu dari Indonesia. Kemudian, Coach Justin pindah ke Belanda, tepatnya ke Utrecht pada tahun 1979 bersama kedua orang tuanya. Berkat ikatan emosional yang kuat, Coach Justin menjadi penggemar berat Utrecht. Selain Utrecht, Coach Justin menggemari klub Barcelona dan Arsenal.
Pada tahun 1999, Coach Justin kembali ke Indonesia untuk bekerja dan mencari penghidupan. Tumbuh besar di Belanda membuat Coach Justin menjadi pribadi yang berbeda dengan kebanyakan masyarakat Indonesia sehingga kerap membuat kontroversi, termasuk ketika di ajang Euro 2020[3] tahun 2021. Kepribadiannya yang blak-blakan dan straight to the point dari Coach Justin membuat dirinya kerap menjadi sorotan.
Referensi
- ^ "Voters". awards.futsalplanet.com. Diakses tanggal 2021-07-28.
- ^ Ichwan, Muhammad (2021-06-15). "Podcast Peluit Panjang Episode 1: Mengenal Coach Justin alias Justinus Lhaksana Lebih Dekat". Peluit Panjang. Diakses tanggal 2021-07-28.
- ^ JUS TALK #542: IT'S COMING HOME... TO ROME HA HA HA HA HA, diakses tanggal 2021-07-28