Heri Hermansyah
Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU (lahir 18 Januari 1976) merupakan seorang akademisi dalam ilmu teknik dan guru besar dalam ilmu rekayasa proses bioreaksi dari Indonesia. Ia saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI), terhitung sejak tanggal 7 Januari 2022. Heri merupakan guru besar termuda di FT UI, yang dikukuhkan pada tanggal 19 Juni 2013 dalam usia 37 tahun.[1]
Heri Hermansyah | |
---|---|
Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia | |
Mulai menjabat 7 Januari 2022 | |
Pendahulu Hendri Dwi Saptioratri Budiono Pengganti Petahana | |
Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristek-BRIN | |
Masa jabatan 20 Januari 2020 – 31 Agustus 2021 | |
Pendahulu jabatan baru Pengganti Ragil Yoga Edi (pelaksana tugas) | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 18 Januari 1976 Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia |
Pendidikan | Universitas Indonesia (S.T., Prof.) Universitas Tohoku (M.Eng., Dr.) |
Sunting kotak info • L • B |
Heri memulai kariernya sebagai staf di Swire & Macline sebelum kembali ke universitasnya sebagai tenaga pengajar. Heri memegang sejumlah jabatan struktural di tingkat fakultas sebelum dipercaya menjadi Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia dari tahun 2016 hingga 2019. Ia kemudian diangkat menjadi Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual di Kementerian Riset dan Teknologi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek–BRIN) dari tahun 2020 hingga 2021 sebelum terpilih menjadi dekan pada tahun 2022.
Masa kecil dan pendidikan
Heri Hermansyah lahir pada tanggal 18 Januari 1976 di Sukabumi, Jawa Barat. Usai menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas pada tahun 1994, Heri menjalani pendidikan tinggi dalam bidang teknik gas dan petrokimia di Universitas Indonesia. Selama berkuliah di Universitas Indonesia, Heri mengikuti sejumlah unit kegiatan mahasiswa seperti resimen mahasiswa, Ikatan Mahasiswa Teknik Gas dan Petrokimia, Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Eka Prasetya UI, dan Pencak Silat Sin Lam Ba. Heri memperoleh penghargaan sebagai mahasiswa terbaik di departemennya selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 1995 hingga 1997 dan mahasiswa berprestasi bidang penalaran Universitas Indonesia pada tahun 1998. Setelah empat tahun, ia lulus pada tahun 1998 dengan gelar sarjana teknik.[2]
Usai menamatkan pendidikan sarjananya, Profesor Heri meneruskan pendidikannya dalam teknik kimia di Universitas Tohoku, Jepang. Ia memperoleh beasiswa dari Panasonic untuk menjalani pendidikan magister dari tahun 2000 hingga 2003 dan dari Hitachi untuk beasiswa doktoral dari tahun 2003 hingga 2006. Selama di Jepang, Heri tercatat pernah memimpin Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sendai Jepang dari tahun 2003 hingga 2004.[2][3]
Karier
Setelah lulus dari universitasnya, Heri sempat bekerja sebagai staf pengendalian mutu pada perusahaan Swire & Macline di Jakarta. Ia juga sempat bekerja di International Trading Company selama kurang lebih 1 tahun, sebelum diminta untuk kembali ke Universitas Indonesia sebagai dosen.[4]
Heri dipercaya untuk memegang sejumlah jabatan struktural di FT UI usai menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Pada tahun 2007, Heri diangkat menjadi Direktur Unit Pelayanan Masyarakat di fakultas teknik. Heri juga mengepalai kelompok riset teknologi bioproses, yang beranggotakan tujuh dosen dan puluhan mahasiswa. Heri juga berperan dalam mendirikan program studi teknologi bioproses dan diangkat menjadi sebagai kepala program studi tersebut dari tahun 2008 hingga 2014.[3] Sebagai kepala prodi, Heri berhasil mengarahkan program studi tersebut hingga memperoleh akreditasi A dari pemerintah.[4]
Pada tanggal 19 Juni 2013, Heri secara resmi dikukuhkan menjadi guru besar dalam ilmu rekayasa proses bioreaksi. Pidato pengukuhannya, yang berjudul Membangun Industri Proses Biokatalisis untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Bangsa, menekankan penerapan inovasi biokatalis dalam berbagai bidang industri sebagai cara untuk mendorong industri yang lebih ramah lingkungan.[1]
Usai menjabat sebagai kepala program studi, Heri memperoleh promosi untuk jabatan tingkat fakultas sebagai Manajer Kerjasama, Kemahasiswaan, Alumni dan Ventura FT UI dari tahun 2014 hingga 2016. Selanjutnya, Heri kembali memperoleh promosi sebagai Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat dari tahun 2016 hingga 2018.[3] Sebagai direktur, Heri ditugaskan untuk mengembangkan riset dan pengabdian masyarakat di UI dan mengelola laboratorium dan pusat riset di seluruh universitas. Direktorat yang dipimpinnya membawa UI untuk memperoleh penghargaan dari Bank Pembangunan Islam pada Tahun 2017 dan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada tahun 2018.[3] Selain itu, proposal hibah dan indeks Scopus UI berhasil naik tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari universitas, Heri dipindahkan ke Kemenristek–BRIN untuk menjabat sebagai direktur pengelolaan kekayaan intelektual dan pelaksana tugas direktur riset dan pengabdian masyarakat. Sebagai direktur, Heri memprakarsai sejumlah penghargaan bagi peneliti seperti Anugerah Kekayaan Intelektual,[5] Penghargaan HKI Produktif, Artikel Ilmiah Berkualitas Tinggi, Peneliti Produktif Berkualitas Tinggi, dan Jurnal Ilmiah Bereputasi. Heri juga mempercepat proses penetapan penerima hibah riset dan pengabdian masyarakat pada tahun 2021.
Sebagai dosen dan peneliti, Heri memperoleh penghargaan sebagai dosen dengan publikasi berkualitas Q1 dan Q2 pada tahun 2021 dan dosen produktif di fakultasnya pada tahun 2021. Ia sebelumnya juga memperoleh penghargaan sebagai dosen berprestasi pada tahun 2010 dan 2013. Heri bersama dengan ilmuwan lainnya memegang hak paten untuk temuan produksi ekstrak basah, ekstrak kering dan imobilisasi lipase ekstraseluler sebagai biokatalis untuk reaksi katalisis minyak nabati, yang dihasilkan pada tahun 2019.[4]
Dekan Fakultas Teknik Universitas
Pada akhir tahun 2021, Heri dicalonkan sebagai kandidat Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Heri terpilih menjadi dekan setelah melalui asesmen akhir yang dilakukan oleh pihak rektorat pada bulan November 2021.[6] Heri secara resmi dilantik menjadi dekan pada tanggal 7 Januari 2022 oleh rektor UI.[7]
Selama menjabat sebagai dekan, Heri berhasil membawa Fakultas Teknik UI memperoleh predikat terbaik secara nasional berdasarkan ranking THE tahun 2023,[8] 2024,[9] dan menabalkan program studi teknik kimia, arsitektur, teknik mesin dan teknik elektro di UI menjadi program studi di Indonesia berdasarkan ranking QS.[10] Selain itu, Heri memprakarsai pembangunan sejumlah infrastruktur pendukung di fakultas teknik seperti gedung interdisciplinary engineering[11] dan gedung laboratorium.[12]
Keterlibatan dalam organisasi
Heri aktif terlibat dalam berbagai organisasi akademis, profesional, maupun masyarakat. Ia tercatat sebagai ketua peninjau penelitian sejak tahun 2016, wakil presiden dari Asian Federation of Biotechnology sejak tahun 2014, serta menjadi ketua divisi pendidikan dan kebudayaan di Badan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Jepang (PERSADA). Heri juga menjadi anggota dari organisasi profesi seperti Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Badan Kejuruan Kimia. Di lingkungan universitas dan masyarakat, Heri menjadi ketua komite SMA Unggulan MH Thamrin dari tahun 2019 hingga 2020 dan SMA Pradita Dirgantara dari tahun 2023 hingga kini, pembina UKM Renang UI dari tahun 2017 hingga 2019, dan pembina resimen mahasiswa sejak 2021.[4]
Tanda jasa
- Satyalancana Karya Satya 10 Tahun (2014)[3]
- Satyalancana Karya Satya 20 Tahun (2019)[3]
Riwayat singkat
Pendidikan
- Sarjana Teknik Gas & Petrokimia, Universitas Indonesia (1998)
- Magister Teknik Kimia, Universitas Tohoku (2003)
- Doktor Teknik Kimia, Universitas Tohoku (2006)
- Profesi Insinyur Teknik Kimia, PII Badan Kejuruan Kimia (2019)
Jabatan
- Unit Pelayanan & Pengabdian Masyarakat Teknik Gas & Petrokimia (UPPM TGP) Fakultas Teknik UI (2007 – 2008)
- Kepala Riset Grup Rekayasa Industri Bioproses Fakultas Teknik UI (2007 – 2014)
- Ketua Program Studi Teknik Bioproses Fakultas Teknik UI (2008 – 2014)
- Manajer Kerjasama, Kemahasiswaan, Alumni dan Ventura Fakultas Teknik UI (2014 – 2016)
- Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (1 Juni 2016 – 5 Januari 2019)
- Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristek/BRIN (20 Januari 2020 – 31 Agustus 2021)
- Plt. Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat Kemenristek/BRIN (14 September 2020 – 31 Agustus 2021)
- Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (7 Januari 2022 – sekarang)
Referensi
- ^ a b Harahap, Rachmad Faisal (2013-06-19). "UI Kukuhkan Tiga Guru Besar Teknik Kimia : Okezone News". Okezone. Diakses tanggal 7 Juli 2024.
- ^ a b "Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng. IPU". Pendaftaran Tim Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Rektor (P3CR). Diakses tanggal 7 July 2024.
- ^ a b c d e f "Prof. Heri Hermansyah Terpilih sebagai Dekan FTUI, Ini Program Unggulannya". SINDOnews Edukasi. Diakses tanggal 2024-07-07.
- ^ a b c d "Profile". Universitas Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Juli 2010. Diakses tanggal 8 Juli 2024.
- ^ Pandu, Pradipta (2020-11-18). "Anugerah Hak Kekayaan Intelektual, Penghargaan bagi Peneliti dan Akademisi". Kompas. Diakses tanggal 2024-07-07.
- ^ Lantara, Feru (8 November 2021). "Prof Heri Hermansyah terpilih sebagai Dekan FTUI". ANTARA News Jawa Barat. Diakses tanggal 2024-07-07.
- ^ Purwadi, M. (7 Januari 2022). "UI Lantik 2 Dekan dan 18 Wakil Dekan Baru". SINDOnews Edukasi. Diakses tanggal 7 Juli 2024.
- ^ "FTUI Fakultas Teknik Terbaik Versi THE WUR dan Scimago". Tempo. 19 Juli 2023. Diakses tanggal 2024-07-07.
- ^ Nurhaliza, Siti (2024-04-18). "FTUI peringkat satu di Indonesia dalam "QS World University Rangkings"". Antara News. Diakses tanggal 2024-07-07.
- ^ "4 Bidang FTUI Raih Peringkat 1 di Indonesia dalam Pemeringkatan QS World University". JPNN. Diakses tanggal 2024-07-07.
- ^ Sucipto (25 Juni 2024). "FTUI Resmikan Gedung IDE untuk Mendukung Riset dan Layanan Publik Interdisiplin". Sindo News. Diakses tanggal 7 Juli 2024.
- ^ "UI bangun gedung IDE sebagai pusat laboratorium penelitian dan inovasi". Antara. 8 Juni 2023. Diakses tanggal 7 Juli 2024.