Kota Banjarbaru
Kota Banjarbaru adalah salah satu kota dan sekaligus menjadi ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Status Banjarbaru sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Selatan telah ditetapkan, menggantikan Kota Banjarmasin, berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2022.[4] Berjarak sekitar 33 km dari Kota Banjarmasin, sebelumnya kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Banjar, dan sebagian besar wilayahnya merupakan Kawedanan di dalam Kabupaten Banjar, yang kemudian dimekarkan sebagai sebuah kota pada tahun 1999.[5]
Kota Banjarbaru | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawi Banjar | بنجربارو |
Julukan: Kota Seribu Taman | |
Motto: Gawi sabarataan (Banjar) Bekerja bersama-sama | |
Koordinat: 3°26′20″S 114°49′51″E / 3.43890306°S 114.83088092°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Tanggal berdiri | 20 April 1999 |
Dasar hukum | UU No. 9 Tahun 1999 |
Hari jadi | 20 April 1999 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Aditya Mufti Ariffin |
• Wakil Wali Kota | Wartono |
• Sekretaris Daerah | Said Abdullah |
Luas | |
• Total | 305,242 km2 (117,855 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 272.763 |
• Kepadatan | 890/km2 (2,300/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• IPM | 81,25 (2023) sangat tinggi [3] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0511 |
Pelat kendaraan | DA xxxx |
Kode Kemendagri | 63.72 |
Kode SNI 7657:2023 | BJB |
DAU | Rp 463.041.655.000,- (2020) |
Flora resmi | Bakau |
Fauna resmi | Bekantan |
Situs web | www |
Kota Banjarbaru berdiri pada tanggal 20 April 1999 dan memiliki luas wilayah 371,38 km². Seluruh wilayah Kota Banjarbaru merupakan bagian dari kawasan metropolitan Banjar Bakula. Banjarbaru terbagi atas 5 kecamatan dan 20 kelurahan, dengan jumlah penduduk pada akhir 2023 sebanyak 272.763 jiwa.[2] Indeks Pembangunan Manusia atau IPM tahun 2023 di kota Banjarbaru merupakan yang tertinggi di provinsi Kalimantan Selatan, yakni 81,25.[3]
Sejarah
Wilayah ini, dulunya adalah perbukitan di pinggiran Martapura yang dikenal dengan nama Gunung Apam. Daerah Gunung Apam dikenal sebagai daerah peristirahatan buruh-buruh penambang intan selepas menambang di Cempaka. Daerah Cempaka itu sendiri merupakan kawasan pemukiman Suku Banjar yang tertua di Kota Banjarbaru.
Pada era tahun 1950-an, Gubernur Kalimantan Dr. Murdjani dibantu seorang perencana D.A.W Van der Pijl merancang Banjarbaru sebagai Ibukota bagi Provinsi Kalimantan, sampai akhirnya Kalimantan dimekarkan menjadi 4 provinsi pada tahun 1957. Namun pada perjalanan selanjutnya, perencanaan ini terhenti sampai pada perubahan status Kota Banjarbaru menjadi Kota Administratif.
Kota Banjarbaru berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999. Lahirnya undang-undang tersebut menandai berpisahnya Kota Banjarbaru dari Kabupaten Banjar yang selama ini merupakan daerah administrasi induk. Kota Banjarbaru yang sebelumnya berstatus sebagai Kota Administratif, sempat berpredikat sebagai Kota Administratif tertua di Indonesia.
Pelantikan Akhmad Fakhrulli sebagai pejabat Walikota Kota Banjarbaru oleh Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid, di Jakarta, pada 27 April 1999, menandakan resminya alih status Kota Banjarbaru dari Kota Administratif menjadi Kotamadya (Kota). Kota Banjarbaru memperoleh status kota setelah menyandang status kota administratif terlama di Indonesia, 23 tahun, merupakan momen bersejarah. Adalah DPRD Kota Banjarbaru melalui pemilihan Walikotanya, memilih Rudy Resnawan sebagai Walikota pertama Kota Banjarbaru, menggantikan Fakhrulli sebagai Walikota transisional.
Geografi
Kota Banjarbaru terletak pada koordinat 03°27' - 03°29' LS dan 114°45' - 114°48' BT. Posisi geografis Kota Banjarbaru terhadap Kota Banjarmasin adalah 35 km sebelah tenggara Kota Banjarmasin. Selain itu, Kota Banjarbaru merupakan kota penghasil intan yang terdapat di Kecamatan Cempaka yang merupakan pusat pemukiman atau perkampungan tertua Suku Banjar yang ada di kota ini.
Pemerintahan
Kepala daerah
Wali Kota adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Banjarbaru. Wali kota Banjarbaru bertanggungjawab atas wilayah Kota Banjarbaru kepada gubernur provinsi Kalimantan Selatan. Saat ini, wali kota atau kepala daerah yang menjabat di Kota Banjabaru ialah Aditya Mufti Ariffin, dengan wakil wali kota Wartono. Mereka menang pada Pemilihan umum Wali Kota Banjarbaru 2020.
Aditya Mufti Ariffin merupakan wali kota Banjarbaru ke-5, setelah Kota Banjarbaru bersatus kota tahun 2000, menggantikan Darmawan Jaya Setiawan, wali kota definitif sebelumnya. Aditya adalah anak sulung dari mantan gubernur Kalimantan Selatan dua periode, Rudy Ariffin. Aditya dan Wartono dilantik oleh penjabat gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA, pada 26 Februari 2021, untuk periode 2021-2024.[6]
Wali Kota | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Prd. | Wakil Wali Kota | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Aditya Mufti Ariffin | 26 Februari 2021 | petahana | 15 (2020) |
Wartono |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Banjarbaru dalam dua periode terakhir.[7][8]
Partai politik | Jumlah kursi dalam periode | ||
---|---|---|---|
2014–2019 | 2019–2024 | ||
PKB | 3 | 3 | |
Gerindra | 4 | 6 | |
PDI-P | 4 | 3 | |
Golkar | 5 | 5 | |
NasDem | 3 | 4 | |
PKS | 1 | 2 | |
PPP | 4 | 4 | |
PAN | 2 | 2 | |
Hanura | 1 | 0 | |
Demokrat | 3 | 1 | |
Jumlah anggota | 30 | 30 | |
Jumlah partai | 10 | 9 |
Kecamatan
Kota Banjarbaru terdiri dari 5 kecamatan dan 20 kelurahan. Pada tahun 2021, jumlah penduduknya mencapai 258.753 jiwa dengan luas wilayah 305,242 km² dan sebaran penduduk 848 jiwa/km².[9][10]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Banjarbaru, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah kelurahan |
Daftar kelurahan |
---|---|---|---|
63.72.05 | Banjarbaru Selatan | 4 | |
63.72.04 | Banjarbaru Utara | 4 | |
63.72.03 | Cempaka | 4 | |
63.72.02 | Landasan Ulin | 4 | |
63.72.06 | Liang Anggang | 4 | |
Total | 20 |
Demografi
Suku bangsa
Dibandingkan wilayah Kalimantan Selatan pada umumnya, penduduk Kota Banjarbaru lebih heterogen, walau tetap didominasi Suku Banjar (56,17%) yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Penduduk asli yang mendiami Banjarbaru adalah orang Banjar Kuala yang tinggal di wilayah Cempaka, yang terkenal sebagai tempat pendulangan intan tradisional. Di Banjarbaru juga banyak orang Banjar dari daerah-daerah lain di Kalimantan Selatan, baik dari kota Banjarmasin dan Martapura maupun orang Banjar Hulu dari Banua Anam yang umumnya tinggal di pusat perkotaan. Di kecamatan Cempaka, suku Banjar masih penduduk mayoritas, namun di kecamatan lainnya berpenduduk lebih heterogen.
Suku terbesar kedua di Banjarbaru yaitu suku Jawa (32,78%). Di kecamatan Landasan Ulin suku Jawa merupakan suku terbesar melebihi jumlah suku Banjar. Suku-suku lainnya yang terdapat di Banjarbaru yaitu suku Sunda, Madura, Batak, Dayak, Bugis dan lain-lain.[11]
Komposisi Suku bangsa di kota Banjarbaru tahun 2010 antara lain:[11]
Nomor | Suku bangsa | Jumlah | Persentase |
---|---|---|---|
1 | Banjar | 112.135 | 56,17% |
2 | Jawa | 65.429 | 32,78% |
3 | Sunda | 3.419 | 1,71% |
4 | Madura | 2.718 | 1,36% |
5 | Batak | 2.527 | 1,27% |
6 | Dayak | 2.292 | 1,15% |
7 | Bugis | 1.675 | 0,84% |
9 | Suku-suku lainnya | 9.432 | 4,72% |
Jumlah | 199.627 | 100% |
Agama
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, jumlah penduduk Kota Banjarbaru sebanyak 258.753 jiwa, dengan kepadatan 848 jiwa/km². Berdasarkan agama yang dianut, mayoritas pendududk Kota Banjarbaru bergama Islam. Adapun persentasi penduduk Kota Banjarbaru berdasarkan agama yang dianut yakni memeluk Islam sebesar 94,95%, kemudian Kristen sebanyak 4,68% yang mana Protestan sebanyak 3,50% dan Katolik sebanyak 1,18%. Penduduk yang beragama Hindu 0,21% dan Buddha sebanyak 0,16%.[2] Sarana rumah ibadah, terdapat 107 masjid, 243 mushala, 8 gereja Protestan, 2 gereja Katolik, dan 1 pura.[1]
Pendidikan
Beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Kota Banjarbaru, yakni:[1]
- Universitas Lambung Mangkurat
- Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari
- Universitas Islam Negeri Antasari
- Universitas Achmad Yani
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Borneo (STIKES Husada Borneo)
- Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Dinamik (STIBA Dinamik)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE Indonesia)
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Banjarbaru (STMIK Banjarbaru)
- Politeknik Kesehatan Banjarmasin
- Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari (AAK Borneo Lestari)
- Akademi Kebidanan Banjarbaru (AKBID Banjarbaru)
- Akademi Kebidanan Banua Bina Husada (AKBID Banua Bina Husada)
- Akademi Kebidanan YAPKESBI Banjarbaru (AKBID YAPKESBI Banjarbaru)
- Akademi Teknik Pembangunan Nasional (ATP Nasional)
Kesehatan
Beberapa pusat kesehatan yang di Kota Banajrbaru, termasuk Rumah Sakit dan Puskesmas:
- RSUD Idaman Banjarbaru
- RS TNI-AU Syamsudin Noor
- RS Almansyur Medika
- RS Guntung Payung
- RSU Syifa Medika Banjarbaru
- RSU Mawar Banjarbaru
- RSU Permata Husada
- RSI Sultan Agung Banjarbaru
- Puskesmas Banjarbaru Utara
- Puskesmas Banjarbaru Selatan
- Puskesmas Liang Anggang
- Puskesmas Landasan Ulin
- Puskesmas Guntung Payung
- Puskesmas Guntung Manggis
- Puskesmas Cempaka
- Puskesmas Sungai Besar
- Puskesmas Sei Ulin
Transportasi
Sarana transportasi utama yang tersedia di Kota Banjarbaru yakni sarana transportasi darat dan transportasi udara. Transportasi darat Kota Banjarbaru terhubung dengan BRT Banjarbakula,[12] yakni sistem bus rapid transit (BRT) yang melayani wilayah metropolitan Banjarmasin dan sekitarnya, meliputi Banjarmasin, Banjarbaru, dan sebagian wilayah di Kabupaten Banjar.[13] Transportasi umum ini mulai resmi beroperasi sejak 14 Agustus 2019, yang diresmikan tepat perayaan ulang tahun Provinsi Kalimantan Selatan yang ke-69.[14]
Sementara untuk transportasi melalui udara, Kota Banjarbaru memiliki bandar udara, yakni Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor. Bandara ini sudah mulai beroperasi pada tahun 1936 dengan nama Lapangan Terbang Ulin. Pada tahun 1975 bandara ini resmi ditetapkan sebagai bandara sipil dan diubah namanya menjadi bandara Syamsudin Noor. Pada 18 Desember 2019, Bandara Syamsudin Noor mempunyai terminal baru yang diresmikan oleh presiden Indonesia, Joko Widodo, dan bandara ini menjadi bandara bertaraf internasional.[15] Bandara ini mampu menampung pesawat berukuran sedang yaitu Boeing 737-400 dan juga pesawat Airbus A330-300, Boeing 747-400, dan Boeing 787 Dreamliner.
Referensi
- ^ a b c d "Kota Banjarbaru Dalam Angka 2022" (pdf). www.banjarkota.bps.go.id. hlm. 9, 75. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-01. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 31 Maret 2024.
- ^ a b "[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2021-2023". www.kalsel.bps.go.id. Diakses tanggal 13 Maret 2024.
- ^ Rizal, Ulul Maskuriah/Yose (2022-02-18). Susilo, Tunggul, ed. "Banjarbaru resmi menjadi ibu kota baru Provinsi Kalsel". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-18. Diakses tanggal 2022-02-18.
- ^ kalselpos, winda (2022-09-29). "Gugatan Judicial Review dicabut Wali Kota Banjarmasin, Ibukota Kalsel resmi pindah ke Banjarbaru". kalselpos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-21. Diakses tanggal 2023-05-21.
- ^ "Aditya dan Wartono Resmi Pimpin Banjarbaru". matabanua.co.id. 26 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-01. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Banjarbaru 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Banjarbaru 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ a b Profil dan Analisis Hasil Sensus Penduduk 2010 Kota Banjarbaru (pdf). BPS Kota Banjarbaru. 28 Mei 2012. hlm. 30–32. ISBN 979-466-996-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-01. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
- ^ Rohayanti, Isti. "Dikenal Sebagai Tayo, BRT Dishub Kalsel Mulai Operational untuk Umum Hari ini, Gratis!". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-25. Diakses tanggal 2021-03-29.
- ^ "BRT Banjarbakula". BPTD XV KALSEL (dalam bahasa Inggris). 2021-01-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-18. Diakses tanggal 2021-03-29.
- ^ Admin (2019-08-14). "Launching BRT Banjarbakula di Hari Jadi Ke-69 Provinsi Kalsel". Bingkai Banua (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal 2021-03-29.
- ^ "Syamsudin Noor Jadi Bandara Internasional Sejarah Baru Hadir di Bumi Lambung Mangkurat". www.niaga.asia. 18 Desember 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-01. Diakses tanggal 1 Maret 2022.
Pranala luar
- Situs Resmi Pemerintah Kota Banjarbaru
- Mengenal Lebih Dekat Sosok Van Der Pijl
- Situs Resmi KPU Kota Banjarbaru Diarsipkan 2014-10-30 di Wayback Machine.
- BKN Kantor Regional VIII Banjarmasin di Banjarbaru Diarsipkan 2011-07-23 di Wayback Machine.
- Balai Bahasa Banjarmasin di Banjarbaru
- Mengenang Van Der Pijl, Sang Maestro Banjarbaru
- Analisis Citra Satelit IR di Banjarbaru KalSel dengan melihat Suhu Puncak Awan
- Balai Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal (BP-PNFI) Regional VI Banjarbaru Diarsipkan 2011-08-19 di Wayback Machine.
- Kanwil 12 DJKN Banjarmasin di Banjarbaru Diarsipkan 2009-01-14 di Wayback Machine.
- Kanwil DJP Kalselteng Diarsipkan 2011-10-10 di Wayback Machine.