Kromosom X

Revisi sejak 20 Juli 2024 09.56 oleh EditorPKY (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh 180.253.166.57 (bicara) ke revisi terakhir oleh Arya-Bot)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kromosom X merupakan salah satu kromosom yang memegang peran penting dalam penentuan jenis kelamin pada manusia, kromosom ini dikenal dengan nama lain autosom.[1] Pada wanita terdapat sepasang kromosom X, sedangkan pada pria terdapat satu buah kromosom X dan satu buah kromosom Y.[1] Terdapat beberapa penyakit keturunan yang terpaut terhadap kromosom X, seperti buta warna dan hemofilia.[1] Maka dari itu penyakit ini dapat diturunkan pada pria maupun wanita karena setiap manusia memiliki probabilitas memiliki kromosom X.[1]

Gambar 1 Gambar kromatid X

Pada kromosom X terdapat kurang lebih 2000 gen dari 20.000 hingga 25.000 total gen yang dimiliki oleh manusia.[2] Gen yang tersandi pada kromosom X dapat dilihat pada gambar 1.[2] Pada proses pembelahan awal embrionik terdapat fenomena inaktivasi kromosom X.[2] Fenomena ini yang menyebabkan hanya salah satu kromosom X yang dapat berfungsi dan di copy sehingga dapat diturunkan pada kelamin pria, yaitu XY.[2]

Terdapat beberapa sindrom yang terjadi jika terjadi kelainan pada autosomnya, terutama pada kromosom X yang diturunkan seperti berikut:[1]

  • Sindrom Turner, sindrom ini hanya memiliki 1 kromosom X, sehingga jumlah kromosom yang dia miliki tidak sempurna seperti pada manusia biasanya, yaitu 45, X.[1] Sindrom ini biasanya ditemukan pada wanita.[1]
Berkas:Sindrom Turner.png
Sindrom Turner dan penderita sindrom Turner
  • Sindrom Klineferter biasanya sindrom ini juga banyak ditemukan pada pria.[1] Pada penderita sindrom ini ditemukan bahwa kromosomnya ketambahan satu buah kromosom Y, sehingga menjadi 47, XXY.[1] Karena kelebihan kromosom X, biasanya pria ini memiliki postur yang mirip dengan wanita karena memiliki hormon yang juga dimiliki oleh wanita, seperti terbentuknya payudara pada pria.[1]
Berkas:Sindrom Klineferter.png
Sindrom Klineferter dan penderita sindrom Klinerferter

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Michael Cummings. 2014. Human Heredity: Principles and Issues. Belmont (US): Cengage Learning
  2. ^ a b c d (Inggris) Orlando J. Miller, Eeva Therman. 2001. Human Chromosomes. New York (US): Springer-Verlag.