Karangawen, Girisubo, Gunungkidul

desa di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta
Revisi sejak 23 Juli 2024 12.41 oleh Bintang Ilham Habibie (bicara | kontrib) (penambahan detail dessa karangawen yaitu Padhukuhan-nya)


Karangawen (bahasa Jawa: Karangawèn) adalah sebuah desa di Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Desa ini terbagi menjadi 8 padukuhan yaitu:

  • Padhukuhan Karangawen
  • Padhukuhan Pokak
  • Padhukuhan Kepuh
  • Padhukuhan Bandung
  • Padhukuhan Tegalrejo
  • Padhukuhan Ngaglik
  • Padhukuhan Langsep
  • Padhukuhan Tlasih
Karangawen
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenGunungkidul
KecamatanGirisubo
Kode pos
55884[1]
Kode Kemendagri34.03.16.2003 Edit nilai pada Wikidata
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:

Padhukuhan Langsep

Padhukuhan Langsep adalah salah satu padukuhan yang berada dalam wilayah Kalurahan Karangawen, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Padukuhan Langsep berjarak sekitar 3 kilometer dari kecamatan, 40 kilometer dari pusat kabupaten, dan sekitar 73 kilometer dari Titik Nol Kota Yogyakarta.

Langsep
Negara  Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenGunungkidul
KecamatanGirisubo
Kode pos
55883[2]
Kode Kemendagri34.03.16.2003  
Kepadatan146
Jumlah RT2
Jumlah RW1
Peta
 
 
 
Koordinat:


Sejarah

Padhukuhan Langsep Merupakan salah satu dari 8 desa di Kalurahan Karangawen Kapaneweon Gisrisubo yang terletak di kabupaten Gunung Kidul. Sudah berdiri sejak tahun 1942.

Geografi

Padhukuhan Langsep terletak di kawasan perbukitan, yang membuat akses ke desa ini mungkin sedikit menantang, terutama di musim hujan. Jalan-jalan di desa ini biasanya merupakan jalan kampung yang sempit dan mungkin berbatu. Tetapi pada dua bulan terakhir, jalan masuk menuju ke desa sudah mulai diperbagus sehingga pada saat ini jalanan desa lebih mudah untuk dilalui.

Demografi

Padhukuhan ini dihuni oleh 146 penduduk yang tersebar dalam 41 kepala keluarga, yang kebanyakan umur warganya berkisar antara 15-65 tahun. [3]

Ekonomi

Dari wawancara, mata pencaharian warga desa ini diisi oleh olah tani pada posisi pertama yaitu sebanyak 50% lebih, kemudian di posisi kedua diisi oleh peternak, dan dilanjutkan oleh pegawai swasta di posisi ketiga, dan lain-lain. [3]

Infrastruktur

Pada Padhukuhan Langsep terdapat 42 rumah yang terdiri dari 20 rumah di RT 07 dan 22 rumah di RT 08. Terdapat satu balai desa yang dipergunakan untuk mengadakan rapat orang desa, dan karena mayoritas agama orang-orang di desa ini adalah Islam, terdapat satu masjid.

Pemerintahan

Berdasarkan landasan Bupati Gunungkidul Nomor 73 Tahun 2019 [3], terdapat perubahan penunjukan jabatan dalam sistem pemerintahan desa, yaitu:

  • Kepala Desa diganti menjadi Lurah
  • Sekretaris Desa diganti menjadi Carik
  • Kepala Seksi Pemerintahan diganti menjadi Jagabaya
  • Kepala Seksi Kesejahteraan diganti menjadi Ulu-ulu
  • Kepala Seksi Pelayanan diganti menjadi Kamituwa
  • Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum diganti menjadi Kepala Urusan Tata Laksana
  • Kepala Urusan Keuangan diganti menjadi Kepala Urusan Danarta
  • Kepala Urusan Perencanaan diganti menjadi Kepala Urusan Pangripta
  • Dukuh tetap disebut Dukuh
  • Staf Perangkat Desa diganti menjadi Staf Pamong Kalurahan

Sementara di padhukuhan sendiri terdapat 1 Dukuh, 1 Ketua RW, 1 Bendahara, 2 Ketua RT (07 dan 08), dan 1 Linmas.

Budaya

Di Padhukuhan Langsep terdapat banyak tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Beberapa tradisi yang secara rutin dilakukan oleh masyarakat Langsep adalah:

  • Gumbregan: Upacara untuk menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan berkaitan dengan rajakaya, alat-alat bercocok tanam, serta memohon ridho Tuhan kepada seluruh masyarakat desa Karangawen. Hari "Gumbregan" ditetapkan pada hari Kamis Legi dan Jumat Pahing, dengan acara utama hari raya tersebut adalah ketan. [3]
  • Nguuwun Jawah: Upacara meminta air hujan, dilakukan setelah tanaman petani tumbuh, namun tidak turun hujan. Upacara ini diawali dengan doa, dan diakhiri dengan sari kocor yang melingkari bagian tengahnya. [3]
  • Tradisi Slametan: Tradisi pesta yang bertujuan untuk berdoa kepada Tuhan, diwujudkan dengan sedekah dan doa syukur atas keselamatan yang dipanjatkan oleh para sesepuh desa. Perayaan ini berhubungan dengan berbagai kegiatan seperti membangun rumah, mulai menanam, mulai memanen, melakukan perjalanan jauh, dan lainnya. Juga terkait dengan siklus kehidupan seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian.

Referensi

  1. ^ Kode Pos Kecamatan Girisubo
  2. ^ Kode Pos Kecamatan Girisubo
  3. ^ a b c d e Raharja, Pamuji (2023). SEJARAH PAPRENTAHAN KALURAHAN KARANGAWEN KAPANEWON GIRISUBO. Kabupaten GUNUNGKIDUL: DINAS KEBUDAYAAN (KUNDHA KABUDAYAN) KABUPATEN GUNUNGKIDUL. hlm. 115. 

Pranala luar