SPMAA (Sumber Pendidikan Mental Agama Allah) atau Yayasan SPMAA adalah Yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah yang didirikan pada tahun 1961 oleh Abdullah Muchtar di Lamongan, Jawa Timur. Yayasan ini juga merupakan lembaga pengembangan swadaya masyarakat nirlaba yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, lingkungan hidup dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui media pembinaan mental spiritual secara Islami.[1][2]

Nilai Dasar

Yayasan Ponpes SPMAA dalam menggiatkan aktifitasnya senantiasa berpedoman pada nilai dasar kelembagaan yang disebut Tiga Proyek Besar Umat Manusia:[3]

  1. Mengenal Allah Secara Mendekat dan Mendasar
  2. Melatih Diri Mengetahui Musuh Gaib
  3. Menanam Keyakinan Dunia Akhirat.

Sejarah

Yayasan Pondok Pesantren SPMAA berdiri pada tanggal 27 Oktober 1961 di Desa Turi, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.[4]

Yayasan SPMAA lahir dari keprihatinan Bapak Guru MA. Muchtar atas kondisi kehidupan masyarakat di daerah tertinggal yang secara kuantitatif masih mendominasi sistem sosial masyarakat. Ironisnya kala itu masih sedikit lembaga yang mau menjamah dan memfasilitasi berbagai permasalahan dan kebutuhan masyarakat tersebut.[4]

Dengan pertimbangan bahwa, anak-anak yang tinggal dalam penampungan tersebut juga memerlukan kebutuhan ruhani, maka didirikanlah pesantren sebaga lembaga penyedia ilmu-ilmu agama. Nama yang dipilihkan untuk pesantren ini adalah Sumber Pendidikan Mental Agama Allah, atau disingkat SPMAA, yang sekaligus menjadi nama resmi lembaga. Pada tahun 1979, Yayasan SPMAA resmi menjadi organisasi sosial yang berbadan hukum.[4]

Mengacu pada realitas yang demikian itu, maka diawal kiprahnya prakarsa untuk mewujudkan gagasan tersebut dikembangkan melalui pesantren sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan inovasi dalam pembangunan masyarakat. Bapak Guru Muhammad Abdullah Muchtar sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren SPMAA Pusat membumikan gagasan tersebut dengan menyelenggarakan pendidikan keterampilan dan melakukan pengasuhan terhadap para anak yatim piatu melalui PPFMYP (Panti Penampung Fakir Miski dan Yatim Piatu).[4]

Yayasan SPMAA selain memakai pendekatan layanan berdasarkan jiwa kasih (charitatif-filantropis), sejak tahun 1978 juga melakukan strategi model ‘Community Development’ dengan membina para pengusaha mikro, petani, dan nelayan dengan memberikan sentuhan penanganan pada kelembagaan kolektifnya agar mampu mengakses berbagai sumber yang dibutuhkan masyarakat.[4]

Pada bulan Mei 2023, Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) melaksanakan workshop nasional selama tiga hari, yang diikuti oleh 117 titik dari 65 cabang SPMAA se-Indonesia. Pada hari pertama Sabtu yakni bedah manuskrip dan seminar pendidikan di Rumah Makan Aqilla Deket dihadiri langsung Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA.[5]

Referensi

  1. ^ "Pemkab Lamongan Gandeng Yayasan SPMAA Wujudkan Pembangunan". Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Diakses tanggal 2024-07-24. 
  2. ^ "Profil – SPMAA". Diakses tanggal 2024-07-24. 
  3. ^ "Nilai Dasar SPMAA – SPMAA". Diakses tanggal 2024-07-24. 
  4. ^ a b c d e "Sejarah Yayasan SPMAA – SPMAA". Diakses tanggal 2024-07-24. 
  5. ^ Purwanto, M. Yusuf (29 Mei 2023). "SPMAA Berkontribusi Wujudkan Pembangunan di Lamongan". Bojonegoro Intermedia Pers Digital. Diakses tanggal 24 Juli 2024.