Ricky Yacobi

Pemain sepak bola indonesia

Ricky Yacob (12 Maret 1963 – 21 November 2020) adalah seorang mantan pemain sepak bola Indonesia.[1]

Ricky Yacobi
Informasi pribadi
Nama lengkap Ricky Yacobi
Tanggal lahir (1963-03-12)12 Maret 1963
Tempat lahir Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Tanggal meninggal 21 November 2020(2020-11-21) (umur 57)
Tempat meninggal RSAL Dr. Mintohardjo, Indonesia
Tinggi 1,77 m (5 ft 9+12 in)
Posisi bermain Penyerang
Karier junior
1980 PSMS Yunior
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1979–1982 PSMS Medan
1982–1988 Arseto Solo 112 (32)
1988-1989 Matsushita 6 (1)
1989-1992 Arseto Solo
1992/1993 BPD Jateng 28 (11)
Tim nasional
1983–1993 Indonesia 40 (5)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Karier

Pemain

Masa keemasan Ricky Yacob terjadi pada paruh kedua dekade 1980-an. Karier sepak bolanya banyak dihabiskan bersama klub Arseto Solo. Selain itu ia pernah memperkuat PSMS Medan sewaktu merebut Piala Suratin. Ia selalu bersaing dengan Bambang Nurdiansyah (Krama Yudha/Pelita Jaya) untuk memperebutkan satu tempat di tim nasional. Kini, Ricky Yacob lebih dikenal dengan nama Ricky Yacobi, ejaan nama yang diperolehnya saat bermain di Liga Jepang.

Selama bermain di Indonesia, Ricky tidak pernah membawa klubnya menjadi juara (Galatama/Liga Indonesia). Namun, ia sempat dua kali turut mempersembahkan medali emas SEA Games pada tahun 1987.

Ricky sangat memesona penggila bola nasional dengan gayanya yang khas. Kurniawan Dwi Yulianto, salah satu penyerang terbnaik Indonesia yang bermain pada era 1995-2005 sangat mengidolakannya. Ricky kerap dijuluki Paul Brietner Indonesia dan merupakan penyerang opurtunis yang mengandalkan kecepatan dalam bermain. Tampangnya yang lumayan ganteng dan rambutnya yang gondrong membuat Ricky begitu dikenal. Aksi puncakya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan.

Ketika itu, tim nasional Indonesia hanya kalah 0-2 dari Arab Saudi dan bermain imbang 1-1 melawan Qatar. Tim Indonesia lalu menang 1-0 lawan Malaysia dan menang 4-3 (penalty) melawan Uni Emirat Arab (UEA). Ricky mengagetkan orang ketika ia mencetak gol sewaktu melawan UEA. Gol voli dengan tendangan langsung tanpa sempat menyentuh tanah, ia lesakan dari sisi kiri gawang UEA dalam jarak yang amat jauh.

Setelah itu, nama Ricky semakin beken setelah ia dibeli Klub Matsushita FC Jepang pada tahun 1988. Sayang, ia tak mampu beradaptasi dengan udara dingin di Jepang. Hanya empat pertandingan yang sempat ia ikuti—dengan satu gol sempat dicetak.

RSSSF hanya mencatat bahwa Ricky sempat 31 kali memperkuat tim nasional sepanjang enam tahun (9-12-1985 sampai 11-6-1991). Hanya lima gol yang sempat dicatat. Tapi, sepertinya, jumlah gol itu tidak akurat. Ricky setidaknya mencetak 15 gol untuk tim nasional Indonesia di ajang resmi.

Pelatih

Kini, Ricky Yacobi memutuskan menjadi pelatih dengan membuka Sekolah Sepak Bola (SSB) Ricky Yacobi yang berlokasi di lapangan F, kompleks Senayan, Jakarta Pusat. Murid pilihannya adalah talenta berbakat berusia 7-12 tahun yang kurang mampu. Karenanya Ricky menjamin, murid-muridnya bebas iuran.

Ricky yakin sekolah sepak bola yang memiliki kurikulum teori kelas dan praktik itu akan langgeng meski tanpa iuran murid. Pasalnya, sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Kelompok Pecinta Olahraga Sepak Bola Senayan (KPOSS) itu telah banyak menarik simpati donatur semisal American Express Foundation. Di samping itu, KPOSS telah menyewa lapangan F untuk jangka waktu lima tahun. Di PSSI, Ricky kemudian duduk menjadi direktur pembinaan usia muda PSSI. Setelahnya, Dia Adalah Pelatih The New Clicks.

Prestasi

Klub

PSMS Medan

Arseto Solo

Internasional

Indonesia

  Medali emas 1987

Individual

  • Top-scorer Galatama 1987 dan 1991[2]

Pranala luar

Referensi