Suku Dayak Kebahan

suku bangsa di Indonesia
Revisi sejak 28 Juli 2024 04.36 oleh Zul Hamid (bicara | kontrib) (Perbaikan ejaan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Suku Dayak Kebahan awalnya berasal dari Tanjung Bunga (Angus), Kayan Kabupaten Sintang yang kemudian menyebar kedaerah pedalaman yang sekarang masuk di kabupaten Melawi antara lain desa Engkurai, Jaba, Poring, Nusa Kenyikap (lintah) dan Kayu Bunga. Suku Dayak Kebahan yang kemudian bermukim di pesisir sungai Melawi dan sungai Pinoh (Kampung Liang, Kelakik, Tekelak, Tanjung Lai dll) akhirnya berinteraksi dengan masyarakat Melayu dan kemudian memeluk agama Islam sehingga Dayak Kebahan yang beragama Islam sangat terpengaruh oleh budaya dan adat Melayu jadi sebagian Dayak Kebahan ada yang memeluk agama Islam kemudian sisanya Protestanisme dan Katolik. Ciri khas dari Dayak ini tampak dalam Gawai Dayak, khususnya waktu makan bersama di rumah Betang suku ini menyebutnya "berontang" . Berontang ialah makan bersama dengan makanan yang disusun lurus panjang seperti huruf 'i" dibaringkan dan semua penduduk makan berhadap-hadapan. tentunya beralaskan layan dan lampit (tikar yang dianyam).

Statue warrior dari ethnik kebahan dayak
Statue warrior dari ethnik kebahan dayak

Pranala luar

sunting