Muhadi Setiabudi

Revisi sejak 3 Agustus 2024 08.19 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Pengusaha Jawa menjadi Wirausahawan Jawa)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dr. (HC) H. Muhadi Setiabudi (lahir 1 Maret 1961) adalah pengusaha Indonesia asal Brebes, Jawa Tengah. yang juga merupakan ayah dari Dedy Yon Supriyono (Wali kota Kota Tegal terpilih untuk masa jabatan 2019-2024). Muhadi Setiabudi adalah pemilik PT. Dedy Jaya Lambang Perkasa, PO Dedy Jaya dan Mall Dedy Jaya. Grup usaha PT Dedy Jaya Lambang Perkasa yang berdiri sekitar 15 tahun yang lalu,telah menjadi kerajaan bisnis dengan 2.500 karyawan. Lini usahanya juga beragam, mulai dari mengelola ratusan armada di bawah bendera perusahaan bus (PO) Dedy Jaya, hotel, pabrik cat, toko bahan bangunan, toko emas, hingga bisnis mal di Tegal.

Dr. (HC) H. Muhadi Setiabudi
Lahir01 Maret 1961
Indonesia Brebes, Jawa Tengah, Indonesia
Tempat tinggalKota Brebes, Jawa Tengah, Indonesia
KewarganegaraanIndonesia
PekerjaanPengusaha
AnakDedy Yon Supriyono

Riwayat Hidup

sunting

Muhadi hanya menamatkan pendidikan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP) dari sebuah pesantren di Cirebon ini dikenal sebagai sosok pekerja keras. Muhadi muda pernah menjalani pekerjaan kasar seperti berdagang es lilin di kampung, menjadi kondektur bus, serta berjualan minyak tanah. Pekerjaan itu ia jalani hingga tahun 1979 atau sekitar lima tahun sejak menamatkan pendidikan menengah. Karier Muhadi mulai berhasil setelah menikahi Atik Sri Subekti pada 1981.

Perjalanan Bisnis

sunting

Pada mulanya Muhadi mulai menerjuni usaha dagang bambu dengan modal awal sekitar Rp. 50.000. Modal ini ia kumpulkan dari upah membantu orang tuanya di sawah. Beberapa pesanan dalam jumlah besar mulai berdatangan. Muhadi order dari sebuah kontraktor bangunan untuk menyuplai ribuan batang. Untungnya meningkat, dari sekitar Rp. 70.000 sebulan menjadi Rp. 470.000 per bulan. Dua tahun setelah berdagang bambu, Muhadi mendirikan toko bahan bangunan dengan modal yang ia kumpulkan dari untung berdagang bambu. Tujuh tahun berbisnis di material, keuntungan dari berjualan bahan bangunan sudah bisa menjadi modal untuk membeli beberapa bus besar. Kini, jumlah armada busnya yang berbendera PO Dedy Jaya sudah mencapai ratusan unit. Penumpang asal Pantura, Tegal, Pekalongan, dan Purwokerto yang hendak ke Jakarta mengenal bus ini. Dedy Jaya melayani trayek Jakarta-Purwokerto, Jakarta-Tegal, dan Jakarta-Pemalang-Pekalongan.

Konglomerasi bisnis Muhadi mendirikan Plaza Dedy Jaya di Kota Brebes 1998, Kota Tegal, Ketanggungan, dan Losari pada,walaupun akhirnya dijual ke Group Toserba Jogja. Muhadi membangun dua hotel berbintang Dedy Jaya Group di Kota Brebes, Slawi, Ketanggungan, Bumiayu dan Tanjung. Muhadi juga membangun perumahan Dedy Jaya di Kersana dan Kota Brebes. Kesuksesan Muhadi Setiabudi mendatangkan banyak penghargaan salah satunya adalah penghargaan upakarti dari Presiden RI. Bahkan Muhadi Setiabudi juga mendirikan Universitas Muhadi Setiabudi di Kabupaten Brebes yang diresmikan oleh Wagub Jateng Rustriningsih pada tanggal 20 Februari 2013.

Pada tahun 2015 Muhadi mulai serius menekuni dunia perhotelan, terbukti dengan dibangunnya 3 buah hotel sekaligus yaitu Grand Dian Hotel Brebes, Grand Dian Hotel Slawi, serta Anggraeni Hotel Bumiayu. Pada bulan Juni 2016 Muhadi mengakuisi sebuah hotel bertema boutique hotel yaitu Royal Mega Boutique Hotel Cirebon yang rencananya akan diubah namanya menjadi Grand Dian Hotel Cirebon. Dibawah Grand Dian Hotel Management (GDHM) Muhadi berharap bisnis perhotelannya berkembang pesat, sehingga dia merekrut Setya Teguh Yuwana atau dikenal dengan Teguh Liberty untuk menjadi General Manager Corporate. Teguh Liberty sebelum bergabung dengan Dedy Jaya Group adalah seorang konsultan pariwisata & perhotelan Liberty Global Business.

Catatan kaki

sunting