Latinisasi (bahasa)

alih aksara atau alih salin ke huruf Latin
Revisi sejak 3 Agustus 2024 19.33 oleh Illchy (bicara | kontrib) (Illchy memindahkan halaman Latinisasi (alih aksara) ke Latinisasi (bahasa))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Romanisasi secara harfiah berarti "sebuah aktivitas untuk mengubah sesuatu menjadi bentuk Romawi". Akan tetapi, dalam hal ini yang dimaksud adalah sebuah proses alih aksara dari huruf non-Latin menjadi huruf Latin.

Seringkali, proses romanisasi agak sulit karena huruf Latin hanya memiliki 26 karakter, pada beberapa kasus lebih sedikit daripada aksara-aksara lain. Akan tetapi, hal ini bisa dipecahkan dengan menggunakan tanda diakritis atau kombinasi huruf. Dalam bahasa Indonesia, tidak ada tanda diakritis, tetapi ada kombinasi huruf yang melambangkan satu fonem, yaitu "ny", "ng", "kh", dan "sy".

Biasanya ada beberapa cara untuk meromanisasi suatu bahasa. Untuk bahasa Rusia, Uni Soviet menetapkan beberapa sistem, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Organisasi Internasional untuk Standardisasi menetapkan dua sistem lainnya. Ada juga beberapa metode untuk bahasa Arab, Jepang, dan Mandarin. Beberapa sistem romanisasi didasarkan pada sistem penulisan bahasa asli, didasarkan pada ucapan dalam bahasa asli, dan beberapa didasarkan pada keduanya. Dengan kata lain, beberapa sistem romanisasi didasarkan pada transliterasi, dan yang lainnya didasarkan pada transkripsi.

Daftar bahasa yang sekarang menggunakan huruf Latin

sunting

Daftar ini mencakup bahasa-bahasa yang sekarang menggunakan huruf Latin, tetapi sebelumnya tidak. Jadi, ini bukan daftar bahasa-bahasa yang sejak awal ditulis menggunakan huruf Latin.