Gusfen Khairul
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada November 2022. |
Gusfen Khairul (lahir 28 Agustus 1965) merupakan seorang wartawan TV pertama di Sumatera Barat. Gusfen Khairul memulai perjalanan kariernya menjadi seorang wartawan sejak usia remaja, 18 tahun.
Dalam menjalankan kariernya, ia melahirkan kader wartawan dan penulis. Mereka yang kemudian malang melintang dalam dunia jurnalistik Sumatera Barat pada era tahun 2000-an hingga kini.
Cerita ini bermula pada tahun 1985, ketika Harian Umum Singgalang menerbitkan Edisi Khusus Koran Masuk Sekolah (KMS).
Selang dua tahun berjalan, ia dipercaya menjadi Redaktur Pelaksana Edisi Khusus KMS. Pada saat itulah Gusfen Khairul bersama tim melakukan pelatihan jurnalistik ke sekolah-sekolah yang ada di seluruh Sumatera Barat.
Kegiatan pelatihan jurnalistik menumpang sebagai kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dan digabungkan dengan kegiatan pelatihan pengurus OSIS.
Terkadang kegiatan pelatihan jurnalistik dijadikan sebagai pengisi dalam perkemahan Pramuka Sabtu-Minggu.
Tidak jarang, ada juga sekolah yang mengirim pengurus OSIS dan siswanya untuk berkunjung ke Redaksi Edisi Khusus KMS di Padang.
Setiap pertemuan selalu memberikan pelatihan teori dasar jurnalistik dan teknik wawancara, dan diakhiri dengan praktik menulis berita dan evaluasi.
Intinya, sehabis pertemuan pelajar mampu melaporkan kegiatan di masing-masing sekolahnya, bisa dengan menulis berita dan laporan atau feature, yang akan diterbitkan di Edisi Khusus KMS.
Tidak lupa, pelajar dimotivasi untuk menyalurkan bakat menulis, baik puisi maupun cerita pendek dan cerita bergambar serta karikatur.
Pada era itulah pelajar yang mengenakan seragam putih abu-abu dengan bangga menyebut dirinya sebagai wartawan KMS.
Mereka memiliki nyali jurnalistik mewawancarai kepala sekolah, guru, dan profil teman-teman mereka yang berprestasi, dan dimuat setiap minggu.
Mereka juga aktif memasarkan Edisi Khusus KMS di sekolah melalui Koperasi OSIS. Selain mereka manamakan diri dengan wartawan KMS, penulis puisi dan cerita pendek tumbuh bak jamur di musim hujan. Bakat mereka tersalurkan melalui Edisi Khusus KMS.
Paling tidak pada periode 1985-1995 muncul seratus nama siswa SMP dan SMA di Sumbar yang aktif berkiprah jurnalistik pada Edisi Khusus KMS Harian Singgalang.[1]
Referensi
- ^ Chaniago, Hasril (2018). 121 Wartawan Hebat Dari Ranah Minang dan Sejumlah Jubir Rumah Bagonjong. Padang: Panitia Pelaksana Daerah Hari Pers Nasional 2018 Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat.