Gandar Wahid

seorang Raja Deli ke V
Revisi sejak 8 Agustus 2024 04.01 oleh Naval Scene (bicara | kontrib) (+kotak info)

Tuanku Panglima Gandar Wahid (Abad ke-18 M-mangkat pada tahun 1805) adalah seorang Raja Deli ke-V. Ia memerintah dari tahun 1761 sampai tahun 1805.[1][2] Ia adalah anak dari Tuanku Panglima Pasutan, Raja Deli yang ke-IV.[2]

Gandar Wahid
Sultan Deli
Berkuasa1761-1805
PendahuluTuanku Panglima Pasutan
PenerusSultan Amaluddin Mangendar
Nama takhta
Tuanku Panglima Gandar Wahid
AyahTuanku Panglima Pasutan
AgamaSunni Islam

Pemerintahan

Di bawah pemerintahan Panglima Gandar Wahid, kedudukan Datuk Empat Suku semakin kokoh sebagai wakil rakyat karena peranannya semakin nyata sebagai pengaman rakyat. Ia ini memindahkan pusat pemerintahan ke hilir, yaitu ke daerah Kampung Labuhan Deli. Pemindahan kedudukan pemerintahan yang berkali-kali ini mempunyai tujuan untuk mengkokohkan kawasan pemerintahannya tersebut. Dalam masa pemerintahannya, ia mulai merintis perdagangan hasil bumi dengan daerah lain.[3]

Meneruskan kepemimpinan terdahulu, Panglima Gandar Wahid tetap menerapkan kanun Islam dalam sistem pemerintahannya. Walaupun saat itu sebagian wilayah kesultanan telah berpisah menjadi Kesultanan Serdang,[4] ia terus membangun Negeri Deli menjadi negeri yang madani yang rakyatnya sejahtera, dan juga terus menjaga hubungan sosial dengan rakyat yang menjadi tanggung jawabnya.[3]

Pada masa pemerintahannya, tari Zapin Labuhan mulai dikembangkan, yang kemudian menjadi salah satu tarian tradisional masyarakat Melayu Deli.[5]

Wafat

Panglima Gandar Wahid mangkat pada tahun 1805 dan digantikan putra ke tiganya.[1] Makamnya terdapat di halaman Mesjid Raya Al-Osmani di Medan.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Barus, Saparudin; Sulistiyono, Singgih Tri; Rochwulaningsih, Yety. "The Discovery of Deli Sultanate Currency in Batubara, North Sumatra". Journal of Maritime Studies and National Integration, 5 (1) 2021: 42-47 | E-ISSN: 2579-9215. 5 (1) 2021: 46. ISSN 2579-9215. 
  2. ^ a b Gultom, Jimly Qardhawi (2022). North Sumatra Tourism Anthropology, The Sultancy of Deli: A Historiographic Review (PDF). The 3rd International Conference on Social Sciences and Interdisciplinary Studies (ICSSIS). 
  3. ^ a b Takari, Muhammad (2012). Sejarah Kesultanan Melayu Deli dan Peradaban Masyarakatnya (The History of Malay Deli Sultanate and Its Society's Civilization). University of Sumatera Utara Press. ISBN 979 458 608 0. Diakses tanggal 2022-07-23. 
  4. ^ Sinar (Tengku.), Luckman (1996). The History of Medan in the Olden Times (dalam bahasa Inggris). Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu. hlm. 25. 
  5. ^ Martozet, Martozet (2021-01-14). "The Existency of Traditional and Modern Dance in Medan City". Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal (dalam bahasa Inggris). 4 (1): 203–212. doi:10.33258/birle.v4i1.1574. ISSN 2655-1470. 
  6. ^ KompasTV Medan (2022-04-01). "Jelang Ramadan, Sultan Deli ke-14 Gelar Ziarah Makam". KOMPAS.tv. Diakses tanggal 2024-08-07. 

Pranala luar


Didahului oleh
Tuanku Panglima Pasutan
Panglima Deli
1761-1805
Dilanjutkan oleh
Sultan Amaluddin Mangendar Alam