Perunggit

penguasa Kesultanan Deli yang kedua.
Revisi sejak 8 Agustus 2024 04.21 oleh Naval Scene (bicara | kontrib) (+kotak info)

Tuanku Panglima Perunggit, bergelar Kejuruan Padang,[1] adalah penguasa Kesultanan Deli yang kedua.[2][3] Ia menggantikan kekuasaan ayahnya, Tuanku Panglima Gocah Pahlawan,[4] yang merupakan walinegara bagi Kesultanan Aceh[3] untuk memerintah di bekas Kerajaan Aru yang telah ditaklukkan.[4] Ibunya adalah Putri Nang Bulan beru Surbakti, adik perempuan datuk Sunggal (Karo: raja urung), Datuk Itam Surbakti, salah seorang penguasa kaum Karo di Deli Tua.[5]

Perunggit
Sultan Deli
Berkuasa1641-1700
PendahuluTuanku Panglima Gocah Pahlawan
PenerusTuanku Panglima Paderao
Nama takhta
Tuanku Panglima Perunggit
AyahTuanku Panglima Gocah Pahlawan
IbuPutri Nang Bulan beru Surbakti
AgamaSunni Islam

Seiring dengan melemahnya pengaruh Kesultanan Aceh di berbagai wilayah di Sumatra, Perunggit juga mengambil kesempatan untuk membuat Deli menjadi merdeka.[3][6] Ia mula-mula menggalang dukungan dari VOC Belanda di Malaka, dan pada tahun 1667 mengirim utusan langsung ke Batavia.[6] Pada tahun 1669, Perunggit mengumumkan bahwa Deli adalah merdeka dari kekuasaan Aceh.[3][6]

Perunggit menikah dengan adik raja urung Sukapiring.[4] Setelah ia wafat, kekuasaannya diteruskan oleh anaknya, Tuanku Panglima Paderap.[2][4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Peranginangin, Martin Luther (2004). Orang Karo diantara orang Batak. Pustaka Sora Mido. 
  2. ^ a b Perret, Daniel (2010-04-23). Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatra Timur Laut. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799102386. 
  3. ^ a b c d Utomo, Bambang Budi; Karim, Mulyawan; Sundari, Ekowati (2009-01-01). Treasures of Sumatra. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 
  4. ^ a b c d Ikhsan, Edy (2015). Konflik Tanah Ulayat dan Pluralisme Hukum: Hilangnya Ruang Hidup Orang Melayu Deli. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 9789794619377. 
  5. ^ Putro, Brahma (1981). Karo, dari zaman ke zaman. Yayasan Massa Cabang Medan. 
  6. ^ a b c Sinar, (Tengku) Luckman (1996). The History of Medan in the Olden Times (dalam bahasa Inggris). Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu. hlm. 24–25. 


Didahului oleh
Tuanku Gocah Pahlawan
Panglima Deli
1641-1700
Dilanjutkan oleh
Tuanku Panglima Paderap