Pamongan, Guntur, Demak

desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah
Revisi sejak 9 Agustus 2024 13.20 oleh Jekkindra (bicara | kontrib) (penambahan detail desa)

Pamongan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Pamongan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenDemak
KecamatanGuntur
Kode pos
59565
Kode Kemendagri33.21.03.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk3.882 Jiwa
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°0′30″S 110°35′36″E / 7.00833°S 110.59333°E / -7.00833; 110.59333

Secara harfiah sesuai bahasa jawa frasa Pamongan berasal dari kata "Pamong" yang berarti Tukang dan "Ngan" berarti omongan, maka dari itu apabila digabungkan menjadi tukang atau orang yang suka berbicara, hal tersebut tidak terlepas dari historis dan karakter masyarakatnya yang ditunjukkan bahwa penduduk setempat mahir berdiplomasi dan bernegosiasi dalam berdagang sebagai wujudnya berdirilah pasar di desa tersebut sebagai pusat perekonomian.

Desa Pamongan memiliki dua dukuh (dusun) yaitu Dukuh Surodadi & Dukuh Bomo, Khusus di desa Bomo mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan namun keberagaman beragama di desa Pamongan sangat harmonis, masyarakat saling menghargai antar beragama.

Desa Pamongan berbatasan dengan Desa Sukorejo di bagian barat, di sebelah timur dengan Desa Tlogoweru, di sebelah selatan dengan Desa Pundenarum, dan di sebelah utara dengan Desa Bogosari. Penduduk Desa Pamongan mayoritas bekerja sebagai petani, buruh bangunan, dan pedagang, sementara sebagian kecil merupakan anggota TNI/POLRI atau pegawai negeri sipil (PNS). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa desa ini memiliki pasar tradisional yang berfungsi penting dalam menopang perekonomian desa dan daerah sekitarnya. Pasar ini tidak hanya menjadi pusat perdagangan, tetapi juga sebagai tempat interaksi sosial masyarakat setempat.

Menurut salah seorang sesepuh, sebelum terbentuk area pemukiman yang kemudian menjadi desa, dahulunya wilayah ini adalah hutan yang kemudian oleh sekelompok orang (pelarian dari Majapahit) dibuka lahan (babat alas) untuk pemukiman, perlu diketahui bahwasanya ketika itu Majapahit mulai mengalami keruntuhan (berdirinya Kerajaan Demak).