Lempuk durian
Lempuk durian, sering disebut juga dodol durian atau lempuk durian, serta dalam bahasa Tionghoa disebut dengan (Hanzi: 榴槤粄; Hakka: Liu-lian-pan), adalah salah satu jenis lempuk yang dibuat dengan bahan daging durian. Lempuk durian populer sebagai jajanan khas dari beberapa daerah di Indonesia, terutama di Sumatra seperti Bengkulu, Jambi, Bengkalis, Pekanbaru, Palembang, Bangka Belitung, Lampung, serta Kalimantan misalnya Pontianak dan Samarinda.[1][2][3]
Lempuk durian juga dikenal di Malaysia dan Brunei Darussalam.[4] Sebagian masyarakat seperti di daerah Sunda menganggap lempuk durian sama dengan dodol, atau galamai di Ranah Minang. Namun, ada sedikit perbedaannya, lempuk durian tidak memakai tepung (kecuali lempuk dari Pekanbaru yang berasa ada campuran tepung), bahannya hanya durian dicampur gula (gula merah) saja. Sedangkan dodol durian diolah dengan mencampurkan durian, ketan dan kelapa.
Awalnya lempuk durian (di Bengkalis lebih dikenal dengan sebutan lempuk durian) mulai dibuat dan dikomersilkan sejak tahun 1991 oleh seorang warga Kota Bengkalis bernama Selamat alias Ahok. Musim durian terjadi dua tahun sekali dan di luar musim stok durian selalu tersedia di Kota bengkalis. Ketersediaan pasokan durian yang melimpah menjadikan harganya sangat murah. Sehingga muncul ide untuk meningkatkan nilai ekonomisnya dalam bentuk olahan penganan yang mirip dodol, yaitu lempuk durian.
Produksi dan pemasaran lempuk durian hanya berada di seputaran kota bengkalis dan sekitarnya. Lempuk durian dijual ke toko-toko makanan. Kemudian toko-toko tersebut mengemas dan memberikan merek mereka masing-masing lalu memasarkannya kembali. Kini lempuk durian tidak hanya dikenal oleh masyarakat Kota Bengkalis, namun tersebar hingga ke kota-kota lain seperti Pekanbaru hingga Bengkulu dan daerah-daerah lainnya.[5] Lempuk durian juga dijadikan buah tangan atau oleh-oleh.
Cara pembuatan
Pembuatan lempuk durian sangat mudah dan bisa dilakukan dalam skala rumahan. Bahan-bahan yang dibutuhkan juga tidak banyak, durian, gula, dan garam secukupnya. Buah durian diambil dagingnya saja. Gula yang digunakan adalah gula merah (gula aren atau gula kelapa) atau gula pasir, gula disini berfungsi sebagai pengawet alami. Penggunaan gula dan garam dilakukan sesuai kebutuhan, karena kadang lempuk hanya didominasi oleh bahan daging durian.selanjutnya bahan tersebut dicampur menjadi adonan dan dimasukkan ke dalam kuali di atas api sedang. adonan diaduk hingga menjadi empuk mengental. Untuk menghasilkan lempuk Durian yang lezat dibutuhkan waktu sekitar 3-4 jam. Ketika sudah masak, selain kenyal tanda lain nya adalah adonan tidak lengket di tangan, adonan lempuk durian didinginkan dengan mematikan api. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengemasan menggunakan kemasan plastik dengan berbagai bentuk dan ukuran [5][6][7]
Lihat juga
Rujukan
- ^ "Pempek Beringin Online Store". www.pempekberingin.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-02. Diakses tanggal 2021-05-29.
- ^ "CARA MEMBUAT LEMPOK DURIAN OLEH-OLEH KHAS BENGKULU". Resep masakan kreatif. Diakses tanggal 2021-05-29.
- ^ Eskundarti, Etik (18-02-2016). "Resep Membuat Lempok Durian Khas Riau". Masakan Dapurku. Diakses tanggal 2021-05-29.
- ^ Destriyana (2013-01-09). Destriyana, ed. "Lempok durian, jajanan legit dari Sumatera". Merdeka.com. Diakses tanggal 2021-05-29.
- ^ a b anonim, anonim. "Lempuk Durian Khas Bengkalis Riau". Batiqa. Diakses tanggal 2021-05-29.
- ^ Selasar Riau (23 Maret 2019). "Inilah Bahan dan Cara Membuat Lempuk Durian Khas Bengkalis". Kumparan. Diakses tanggal 2021-05-29.
- ^ AhmadIbo, AhmadIbo. "Lempok, Cara Lain Menikmati Durian". indonesia kaya. Diakses tanggal 2021-05-29.