Istana Garuda

kediaman resmi dan kantor Presiden Indonesia

Istana Garuda merupakan tempat resmi dan kantor Presiden Indonesia yang letaknya berada di atas bukit dan menghadap ke Taman Plaza Seremoni dan Bukit Bendera IKN (ke arah tenggara), di ibu kota Nusantara.[1] Istana ini dibangun oleh dan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2024 dengan luas sekitar 2.400 m² serta istana Garuda sendiri akan memiliki luas site terbangun yang direncanakan sebesar 3,5 hektar dengan ketinggian mencapai empat lantai, dan terletak dalam satu kompleks dengan Istana Negara (berada di bawah Istana Garuda) dan Sekretariat Presiden serta 4 kompleks gedung Kemenko.[2][3]

Istana Garuda
Presiden Joko Widodo meninjau proses pembangunan Istana Garuda, Juni 2024
Peta
Informasi umum
Gaya arsitekturArsitektur Indonesia
LokasiKalimantan Timur
KotaNusantara
NegaraIndonesia
Koordinat0°57′38″S 116°41′37″E / 0.9606123°S 116.6936633°E / -0.9606123; 116.6936633
Mulai dibangun2022
Desain dan konstruksi
ArsitekI Nyoman Nuarta

Sejarah

Istana Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN), wilayah Kalimantan Timur merupakan desain burung garuda yang sedang mengepakkan sayap, karya dari pematung terkenal I Nyoman Nuarta dan disetujui oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2022. Desain dengan nama Istana Garuda merupakan bagian dari Istana Kepresidenan Nusantara yang dibangun pada lahan seluas 55,7 ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi.[4]

Sebelumnya, desain Istana IKN yang terpilih adalah Astana Indonesia Raya, yang mengusung konsep kombinasi rumah adat yang ada di Indonesia. Desain tersebut adalah hasil rancangan Nagara Rimba Nusa yang memenangkan Sayembara Desain IKN. Dalam perjalanannya, desain pemenang tidak diimplementasikan dan diganti menjadi Istana Garuda rancangan I Nyoman Nuarta.[5]

Rancangan

Istana Garuda dirancang sebagai gedung negara yang berasosiasi pada lambang burung Garuda. Selain sebagai landmark dari sebuah kawasan, selubung istana berupa burung garuda ini dibuat dengan tinggi 77 m, bentangan sayap sepanjang 177 m, dan disusun dari 4650 bilah tembaga masing-masing seberat 0.3 ton yang merupakan perwujudan pencapaian sinergi antara seni, sains, dan teknologi. Perpaduan ketiganya akan mewarnai keberadaan bangunan-bangunan ikonik di seluruh dunia. Bentuk desain Istana Garuda ini akan benar-benar ditransformasikan dan diwujudkan dalam pola arsitektur dengan mempertimbangkan aspek-aspek estetik, nilai guna, serta manfaat bagi kemajuan dunia pariwisata Tanah Air Indonesia.[3]

Burung Garuda, menurut Nyoman, menjadi hasil desain konkret karena berkaitan erat dengan sejarah bangsa Indonesia yang memiliki berbagai kemajemukan dan perbedaan, serta keragaman adat istiadat atau perilaku, perbedaan bahasa, budaya, kepercayaan dan agama. Garuda merupakan simbol persatuan dan merupakan lambang negara, Bhinneka Tunggal Ika.

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Penetapan nama Istana Garuda". news.detik.com. 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-09. Diakses tanggal 29 Juli 2024. 
  2. ^ "Istana Garuda". ikn.kompas.com. 2024. Diakses tanggal 28 Juli 2024. 
  3. ^ a b "Desain Istana Garuda". kemenparekraf.go.id. 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-17. Diakses tanggal 28 Juli 2024. 
  4. ^ "Tentang Istana Garuda". bisnis.tempo.co. 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-07-28. Diakses tanggal 28 Juli 2024. 
  5. ^ Liputan6.com (2021-04-01). "Bappenas Buka-bukaan Soal Desain Burung Garuda Istana Negara di Ibu Kota Baru". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-08-02. 

Pranala luar