Blimbing, Bruno, Purworejo

desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Revisi sejak 17 Agustus 2024 16.17 oleh Fajarcp (bicara | kontrib) (Menambahkan layout)


Blimbing adalah desa di kecamatan Bruno, Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia yang berbatasan langsung dengan kecamatan Kepil, Wonosobo. Desa Blimbing berjarak 8 Km dari pusat kecamatan Bruno atau 37 Km berkendara dari kota Kabupaten Purworejo melalui jalan raya Purworejo-Wonosobo.

Desa Blimbing
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPurworejo
KecamatanBruno
Kode pos
54261
Kode Kemendagri33.06.13.2007 Edit nilai pada Wikidata
Luas4.25 km²
Jumlah penduduk3 942 jiwa (data BPS 2022)
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°33′34″S 109°57′35″E / 7.55944°S 109.95972°E / -7.55944; 109.95972

Desa Blimbing terletak di wilayah perbukitan dengan ketinggian antara 260-600 mdpl, dimana di sebelah selatan desa ini terdapat perbukitan yang membentang dari barat ke timur, dengan puncak tertinggi adalah Bukit Wayang Lor (495 mdpl).

Desa Blimbing dikenal sebagai salah satu sentra buah durian di Kecamatan Bruno.

Selain itu, desa ini juga dilintasi oleh sungai yang cukup besar, yaitu Sungai Jali.

Batas wilayah

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Desa Kaliwungu dan Desa Tegalsari
Timur Kabupaten Wonosobo
Selatan Desa Somoleter
Barat Desa Kaliwungu

Pembagian Wilayah

Wilayah Administrasi desa Blimbing terdapat 5 Rukun Warga(RW) dan 19 Rukun Tetangga (RT) Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Bruno, 2022

Berikut ini Dusun, Sub-dusun, Pedukuhan atau wilayah di Desa Blimbing:

  1. Dusun Blimbing
    1. Pedukuhan Dukuh / Ndukuh
    2. Pedukuhan Kalongan
    3. Pedukuhan Kapasan
    4. Pedukuhan Kauman
    5. Pedukuhan Ketepeng
    6. Pedukuhan Krajan
    7. Pedukuhan Simanggis
  2. Dusun Plaosan
    1. Pedukuhan Depok
    2. Pedukuhan Karangtengah
    3. Pedukuhan Sijeruk / Sejeruk
    4. Pedukuhan Sebanjaran
    5. Pedukuhan Sitem
  3. Dusun Sumberagung
    1. Pedukuhan Tanjungsari

Sejarah Blimbing

Adat, Kesenian & Budaya

Kesenian tradisional Kuda Lumping LANGGENG BUDOYO di desa Blimbing harus terus dilestarikan karena merupakan warisan budaya yang kaya akan nilai historis dan estetika. Pertunjukan Kuda Lumping ini tidak hanya menampilkan keindahan gerakan tari yang memukau, tetapi juga mengandung makna spiritual dan simbolis yang mendalam bagi masyarakat.

Melalui pelestarian kesenian ini, generasi muda dapat belajar dan menghargai kebudayaan nenek moyang mereka, sekaligus menjaga identitas budaya yang unik dari desa Blimbing. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, sangat diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup Kuda Lumping ""LANGGENG BUDOYO"" agar tetap menjadi bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya desa.

Salah satu seni tradisional, Kuda Lumping LANGGENG BUDOYO, tetap dilestarikan hingga saat ini. Berikut beberapa galeri foto:

 
Para Legend Penari Langgeng Budoyo
 
Para Junior Langgeng Budoyo

Olahraga

 
Gelora Jambean

Klub

Dalam hal dunia olahraga, Blimbing juga memiliki sebuah klub sepakbola-nya sendiri yaitu yang bernama Persatuan Sepak Bola Garuda Blimbing (PSB Garuda Blimbing)

Pendidikan

Terdapat delapan sarana pendidikan di Blimbing, yang terdiri dari satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dua Sekolah Dasar (SD), dua Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), satu Taman Kanak-Kanak (TK), satu Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan satu Pondok Pesantren.

Sekolah

  1. SMK NU BRUNO Di Kalongan
  2. SD Negeri Blimbing di Dusun Blimbing
  3. SD Negeri Plaosan di Dusun Plaosan
  4. PAUD TUNAS HARAPAN di Krajan Lor
  5. TK MRA MASYITOH di Krajan
  6. MI NU BLIMBING di Dusun Sumber Agung
  7. PAUD KB AN-NAJJAH di Sijeruk

Pranala luar