Labu siam

Revisi sejak 22 Agustus 2024 14.33 oleh 180.245.60.63 (bicara) (menambahkan namai lainnya yaitu welok)
Labu siam
Labu siam dijual di Réunion
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Eudikotil inti
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. edule
Nama binomial
Sechium edule
(Jacq.) Swartz, 1800

Labu siam, jepang, jipang atau welok (Sechium edule, bahasa Inggris: chayote) adalah tumbuhan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan ini merambat di tanah atau agak memanjat dan biasa dibudidayakan di pekarangan dan di dekat kolam. Buah menggantung dari tangkai. Daunnya berbentuk mirip segitiga dan permukaannya berbulu.

Tumbuhan ini dibudidayakan secara luas di mayoritas daerah tropis di seluruh dunia. Buahnya merupakan sayuran penting di masakan Meksiko dan negara-negara lain di Amerika Latin. Kosta Rika adalah pengekspor utama di dunia. Di Indonesia, labu siam merupakan sayuran sekunder namun hampir selalu dapat dijumpai di pasar. Buahnya biasa direbus sebentar untuk menghilangkan getahnya lalu dimakan bersama sambal terasi sebagai lalap atau menjadi campuran sayur bening dan sayur bobor. Buahnya dapat juga dirajang dan menjadi campuran untuk melunakkan siomay. Pucuk yang masih muda dapat dimakan, biasanya dibuat cah, disayur (seperti sayur bobor), atau direbus lalu dimakan dengan sambal. Di Australia, buahnya diiris, dibaluri tepung panir, lalu digoreng.

Walaupun tumbuhan ini berasal dan pertama kali dibudidayakan di daerah yang sekarang termasuk Meksiko selatan dan Honduras, orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam karena didatangkan dari Thailand (Siam saat itu) oleh orang Belanda. Orang Sunda menamakannya lèjèt dan orang Jawa mengenalnya sebagai jipang atau jepan atau manisah atau welok.