Agus Santoso (rekayasawan)

Revisi sejak 24 Agustus 2024 11.39 oleh F1fans (bicara | kontrib) (menurut saya secara referensi artikel ini sudah layak, tinggal dirapikan saja)

Dr. Ir. Agus Santoso, MSc (lahir di Solo, 4 Agustus 1958) merupakan tokoh dunia penerbangan Indonesia. Ia sudah berkecimpung di dunia aviation sebagai structure analyst & structure test engineer di Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) era BJ Habibie yang melahirkan pesawat N-212 dan CN-235. Saat ini Agus menjabat Komisaris InJourney Aviation Service, setelah jabatan sebelumnya sebagai Komut Angkasa Pura II, Komut PT Garuda Indonesia, Ketua Dewan Pengawas Airnav Indonesia, dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan[1][2].

Berkas:Dr. Ir. Agus Santoso.png
Dr. Ir. Agus Santoso, MSc

Riwayat Pendidikan

Agus Santoso menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1978. Kemudian, pada tahun 1989, beliau meraih gelar Magister Traffic Engineering melalui program kerjasama antara Institut Teknologi Bandung dan Leeds University. Pada tahun 1995, beliau melanjutkan pendidikan di Prancis dan berhasil memperoleh gelar Magister Teknik Penerbangan dari École Nationale de l'Aviation Civile (ENAC) dan École Nationale Supérieure d'Ingénieurs de Constructions Aéronautiques (ENSICA). Pada tahun 2011, beliau menyelesaikan program Doktor Manajemen di Universitas Negeri Jakarta.

Perjalanan Karier

Selesai pendidikan di Eropa Agus dipercaya sebagai Regulator berbekal 12 tahun pengalaman di Industri Pesawat Terbang (IPTN). Jenjang regulatornya dimulai dari Inspektor kelaikan pesawat terbang tahun 1997, Kepala bagian Perencanaan BPSDM tahun 2005 dan Kepala Bagian Perencanaan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada tahun 2007, Kepala Bandar Udara kelas I – Curug (2009-2014).

Pada tahun 2014 ia ditugaskan oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan sebagai Kepala Pusat Litbang Perhubungan Udara (2014-2015), Pada tahun 2015 ia ditugaskan oleh Menhub Ignasius Jonan sebagai Direktur Bandar Udara (2015-2016), dan dalam kurun waktu yang sama Agus Santoso juga mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjabat sebagai komisaris di PT Angkasa Pura I[3].

Pada tahun 2016 ia ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Litbang Kebijakan Tramsportasi. Pada tahun 2017 oleh Presiden ia dipercaya sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam masa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 24 Februari 2017 – Agustus 2018, dan Ketua Dewan Pengawas Airnav oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada kurun waktu yang sama dengan jabatan Dirjen Perhubungan Udara.  Selesai jabatannya sebagai Dirjen di usia 60 tahun Ia kemudian ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada 14 September 2018-2019. Kemudian diangkat oleh Menteri Eric Thohir sebagai Komisaris Utama PT. Angkasa Pura II, dan pada saat ini Agus Santoso dipercaya untuk menjadi komisaris pada  InJourney Aviation Service[4][5].

  • Senior Engineer - Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) (1985)
  • Inspektur Kelaikudaraan Pesawat Terbang (1997)
  • Kepala Bagian Perencanaan SDM (2005)
  • Kepala Bagian Perencanaan DJU (2007)
  • Kepala Bandar Udara Kelas I (2009)
  • Kepala Pusat Litbang Perhubungan Udara (2014)
  • Direktur Bandar Udara (2015)
  • Komisaris PT Angkasa Pura I (2015 - 2017)
  • Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Litbang) Perhubungan (2016)
  • Direktur Jenderal Perhubungan Udara (2017)
  • Ketua Dewan Pengawas Airnav Indonesia (2017 - 2018)
  • Komisaris Utama Garuda Indonesia (2018 - 2019)
  • Komisaris Utama PT Angkasa Pura II (2019 - 2024)
  • Komisaris InJourney Aviation Service (2024 - Sekarang)

Prestasi Direktur Jenderal Perhubungan Udara

Sebagai Dirjen Perhubungan Udara, Agus berkontribusi pada peningkatan nilai kepatuhan keselamatan penerbangan Indonesia menurut ICAO, dari di bawah 50 menjadi di atas 80[6]. Pencapaian ini membantu mengangkat reputasi Indonesia di mata internasional dan berkontribusi pada pencabutan sanksi dari Uni Eropa, yang sebelumnya melarang maskapai Indonesia terbang di wilayahnya selama 11 tahun[7]. Uni Eropa memberikan penghargaan berupa "Paramount Achievement on Aviation Safety," dan Presiden ICAO yang berkantor pusat di Montreal Canada memberikan pengakuan atas usaha dalam mencapai "Resolving Aviation Safety" dan mempertahankan "Zero Passenger Fatal Accident" (Tidak ada penumpang meninggal dalam kecelakaan penerbangan)[8][9].

Riwayat Organisasi

  • Dewan Penasehat NDARU ( 2023 – sekarang)
  • Ketua bid. Industri & Manufacturing PII Dirgantara (2007-2012)

Referensi

  1. ^ "Profil Agus Santoso". tirto.id. Diakses tanggal 2024-08-24. 
  2. ^ "Di Bawah InJourney, Ini Susunan Direksi Baru InJourney Airports dan InJourney Airport Services". TopBusiness (dalam bahasa Inggris). 2023-12-29. Diakses tanggal 2024-08-24. 
  3. ^ partner, vritimes media (2024-08-18). "Agus Santoso Mengangkat Martabat Dunia Penerbangan Indonesia". Deliknews.com. Diakses tanggal 2024-08-24. 
  4. ^ Tri, Rahma (2020-04-27). "Agus Santoso Diangkat Jadi Komisaris Utama Angkasa Pura II". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-24. 
  5. ^ Liputan6.com (2018-09-14). "Jadi Komisaris Utama, Agus Santoso Dinilai Mampu Kawal Garuda Indonesia". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-08-24. 
  6. ^ hartono (2024-08-18). "Agus Santoso Dan Dedikasinya Untuk Penerbangan Indonesia - PortalMadura.com". Diakses tanggal 2024-08-24. 
  7. ^ redaksi (2024-08-15). "Agus Santoso Mengangkat Martabat Dunia Penerbangan Indonesia". Diakses tanggal 2024-08-24. 
  8. ^ Serkit (2024-08-18). "Agus Santoso: Pelopor Keselamatan Penerbangan Indonesia". Sekitar Kita (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-24. 
  9. ^ Editor. "Agus Santoso Didapuk Jadi Komisaris Garuda Indonesia | Asosiasi Pilot Garuda" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-24.