Serang Raya

wilayah metropolitan di Indonesia

Serang Raya atau Kawasan Metropolitan Serang,[2] adalah salah satu kawasan metropolitan yang meliputi Kota Serang, Kota Cilegon, dan Kabupaten Serang di Provinsi Banten, Indonesia. Kawasan ini diusulkan menjadi kawasan metropolitan berdasarkan hasil kajian dari Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Republik Indonesia.[3][4]

Kawasan Metropolitan Serang
  • Serang Raya
  • Serang-Cilegon
Dari atas, kiri ke kanan: reruntuhan Keraton Kaibon, kawasan Masjid Agung Banten, pantai Anyer, Stasiun Merak, kota Cilegon dari atas, pemandangan Pulau Merak Besar
Negara Indonesia
Provinsi Banten
Kota intiSerang
Daerah penyangga
Dasar hukumUndang Undang №26 tahun 2007[1]
Luas
 • Total1.912,306 km2 (738,345 sq mi)
Populasi
 (2023)
 • Total2.936.561
 • Kepadatan1,500/km2 (4,000/sq mi)
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62

Demografi

Bahasa

Setidaknya ada tiga bahasa daerah yang digunakan sebagian besar penduduk Serang Raya, yaitu bahasa Jawa Serang dan bahasa Sunda Banten (dialek Serang) yang berbagi penutur hampir setengahnya dengan rincian bahasa Jawa Serang dituturkan oleh 60 persen penduduk Serang Raya dan 40 persen di antaranya menuturkan Bahasa Sunda Banten, serta bahasa Lampung Cikoneng yang dituturkan di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar oleh populasi kecil suku Lampung Cikoneng.

Bahasa Sunda Serang

Bahasa Sunda Serang dituturkan oleh sekitar 40 persen populasi dari wilayah Serang Raya. Daerah pemakaian bahasa Sunda Serang umumnya berada di wilayah Kabupaten Serang bagian selatan, kecamatan-kecamatan yang menuturkan bahasa Sunda tersebut di antaranya ialah Anyar (sebagian), Baros, Cikande, Cikeusal, Cinangka, Ciomas, Cipocok Jaya, Curug, Jawilan, Kopo, Pabuaran, Padarincang, Pamarayan, Petir, dan Walantaka (sebagian). Selain itu, bahasa ini juga dituturkan secara bersamaan dengan bahasa Jawa Serang di kecamatan paling selatan Kota Cilegon, yakni di Ciwandan. Para penutur bahasa Sunda Serang juga mampu berkomunikasi menggunakan bahasa daerah setempat lainnya dan juga bahasa Indonesia.[5]

Bahasa Jawa Serang

Bahasa Jawa Serang dituturkan oleh masyarakat Jawa Serang (wong Jasèng), yakni kelompok masyarakat yang hubungannya paling erat dengan Kesultanan Banten. Pada masa Kesultanan Banten, dialek ini merupakan bahasa resmi pemerintahan dan juga digunakan sebagai bahasa pengantar di lingkungan keraton. Bahasa ini terutama dituturkan di wilayah utara Provinsi Banten seperti Kabupaten Tangerang bagian utara dan barat laut, Kota Serang bagian utara dan tengah, Kabupaten Serang bagian utara, dan Kota Cilegon.[6]

Bahasa Lampung Cikoneng

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Lentz, Linda (2017). The Compass of Life: Sundanese Lifecycle Rituals and the Status of Muslim Women in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Carolina Academic Press. hlm. 49. ISBN 978-1-61163-846-2. 
  2. ^ Aep (2019-09-06). "Kota Serang direncanakan Menjadi Kota Metropolitan". Banten Hari Ini (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-30. 
  3. ^ "Hasil Kajian BPIW, Serang Raya Layak Menjadi Metropolitan - BPIW". bpiw.pu.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-30. 
  4. ^ "Kota Serang Menuju Kota Metropolitan". radarbanten.co.id. 2020-03-02. Diakses tanggal 2023-06-30. 
  5. ^ Suriamiharja, Agus (1981). Geografi Dialek Sunda di Kabupaten Serang. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. OCLC 220332033. 
  6. ^ Fahmi; Atep, Iman; Hanafi; Afiati, Evi (2021). Mengenalkan Kesamaan Kosa Kata Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa Serang (PDF). Tangerang: Media Edukasi Indonesia. ISBN 978-623-6889-50-3. 

Pranala luar