Skandal Finaly

Revisi sejak 27 Agustus 2024 12.13 oleh Harris Est 13 (bicara | kontrib) (penambahan materi)

Skandal Finaly adalah sengketa hukum terkait penculikan dan hak asuh atas Robert dan Gerald Finaly, dua anak Yahudi yang orang tuanya dibunuh selama Holokaus. Dalam kasus ini, Antoinette Brun yang mengasuh kedua anak tersebut didakwa menculik mereka dan menentang perintah pengadilan untuk menyerahkan anak-anak itu kepada kerabat mereka setelah Perang Dunia II. Beberapa klerus Katolik juga didakwa melakukan penculikan karena menyembunyikan anak-anak di dalam institusi mereka.

Kasus Finaly mencuaaat secara luas di Prancis. Ketika sebagian arsip Paus Pius XII dibuka pada tahun 2020, terungkap bahwa sang paus secara pribadi mendorong Brun untuk menolak permintaan pemulangan Finaly bersaudara kepada kerabat terdekatnya.

Masa Perang Dunia II

Sepasang keturunan Yahudi bernama Dr. Fritz Finaly dan Anni Finaly kabur dari Austria saat Nazi Jerman menduduki negara tersebut. Mereka berharap dapat mengungsi ke Bolivia, tetapi tertahan di Grenoble, Prancis pada tahun 1939 karena masalah pembatasan imigrasi.[1] Karena pemerintah Vichy berkuasa di Prancis dan menetapkan undang-undang antisemit, Fritz tidak dapat melakukan praktik kedokteran. Selama di Prancis, pasangan itu beranak dua: Robert (lahir 1941) dan Gerald (lahir 1942).[2]

Fritz dan Anni, khawatir bahwa mereka akan ditangkap, menitipkan Robert dan Gerald di Meylan pada 10 Februari 1944 dan memberitahu lokasinya kepada salah seorang kerabatnya, Marie Paupaert. Empat hari kemudian, pasangan itu ditangkap oleh Gestapo lalu dikirim ke kamp transit Drancy.[1][2][3] Dari sana mereka dikirim ke Auschwitz pada 7 Maret 1945 dan tewas di kamp tersebut.[1][2]

Paupaert segera memindahkan Robert dan Gerald ke biara Notre-Dame de Sion. Para suster di biara itu kemudian menitipkan mereka kepada direktur sekolah, Antoinette Brun.[2]

Pasca Perang

Penuntutan hak asuh

Marguerite Fischel, seorang saudari Fritz, mengetahui apa yang terjadi pada saudaranya itu serta anak-anaknya pada bulan Februari 1945 dan mulai mengurus izin administrasi untuk membawa keponakannya itu ke rumahnya di Selandia baru pada bulan Mei.[1][2] Fischel menghubungi Brun untuk hal itu, tetapi ia tidak bersedia melepas mereka. Brun kemudian meminta seorang hakim untuk menunjuknya sebagai wali sementara bagi Robert dan Gerald dengan menyembunyikan status kerabat mereka yang hidup.[1][2] Auguste Finaly, janda saudara Fritz, Richard Finaly yang juga tewas dalam Holokaus, juga memohon kepada Brun secara langsung pada tanggal 25 Oktober 1946. Namun, Brun menolak menyerahkan mereka dan berkata kepada Auguste bahwa 'orang-orang Yahudi tidak berterima kasih.'[2]

Fischel meminta bantuan dari berbagai pihak mulai dari walikota Grenoble, menteri luar negeri Prancis, hingga Palang Merah, tetapi tidak berhasil. Ia mendekati uskup Auckland, yang memohon kepada uskup Grenoble melalui uskup agung Westminster.[4] Uskup Grenoble berbicara kepada Brun, tetapi ia tetap menolak menyerahkan Robert dan Gerald. Selama pembicaraan mereka diketahui bahwa Brun telah membaptis mereka berdua, meskipun hal ini tidak ditulis dalam respons kepada keluarga mereka pada tahun 1948. Uskup Grenoble memberitahu uskup Auckland bahwa Brun sangat menentang anak-anak itu dikembalikan kepada bibi mereka.[2]

Setelah tiga tahun berupaya mengklaim hak asuh Robert dan Gerald, keluarga mereka meminta bantuan Moïse Keller, seorang teman keluarga Yahudi di Grenoble. Keller berbicara dengan Brun pada tahun 1949, dan saat itulah keluarga mengetahui bahwa Brun telah membaptis anak-anak tersebut.[4] Keller membantu saudari Fritz, Hedwig Rosner, membawa kasus tersebut ke pengadilan.[2][4] Pengadilan memutuskan bahwa Brun harus menyerahkan mereka kepada keluarganya, namun pengacara Brun berhasil mengajukan banding atas putusan tersebut antara tahun 1949 dan 1952 dengan alasan teknis.[5] Sementara itu, Robert dan Gerald diasuh oleh suster Notre-Dame de Sion di Paris, Grenoble, dan Marseille;[5] mereka sendiri mengaku hanya melihat Brun dua tiga kali dalam setahun.[1]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f Poujol, Catherine (February 2004). "1945-1953: A short chronicle of the Finaly children's affair". Archives Juives. 37 (2): 7–15. doi:10.3917/aj.372.0007.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "ArchivesJuives" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c d e f g h i Kertzer, Story by David I. "The Pope, the Jews, and the Secrets in the Archives". The Atlantic. ISSN 1072-7825. Diakses tanggal 2020-09-24.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "TheAtlantic" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ Benhamou, Rebecca. "Jewish children hidden twice over by the Church". www.timesofisrael.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-24. 
  4. ^ a b c Poujol, Catherine (February 2004). "1945-1953: A short chronicle of the Finaly children's affair". Archives Juives. 37 (2): 7–15. doi:10.3917/aj.372.0007. 
  5. ^ a b Block Lazarus, Joyce (2008). In the Shadow of Vichy: The Finaly Affair. New York: Peter Lang Publishing.