Kotak-atas-perangkat

Revisi sejak 31 Agustus 2024 04.08 oleh Dendy 10 (bicara | kontrib) (menambah tautan panduan jadwal acara)

Kotak-atas-perangkat (KAP) atau juga dikenal sebagai dekoder dan receiver, adalah alat yang berisikan perangkat dekoder yang berguna untuk mengatur saluran televisi yang akan diterima, kemudian dipilih sesuai kebutuhan, dan juga dekoder akan memeriksa hak akses pengguna atas saluran tersebut, kemudian akan menghasilkan keluaran berupa gambar, suara, dan layanan lainnya.[1] Dilihat dari bagaimana cara kerja dekoder ini yang bekerja satu arah dan juga dapat bekerja tanpa campur tangan manusia, dekoder dapat dikatakan sebagai salah satu perangkat teknologi informasi.

Sebuah dekoder bermerek First Media

Cara kerja dekoder

Perangkat keras

Prinsip kerja dekoder sebenarnya mirip dengan penerima sinyal televisi biasa yang sudah terdapat pada TV analog. Dekoder berguna juga untuk mengubah sinyal digital yang diterima dari satelit, kabel, ataupun internet ke dalam format analog agar dapat ditampilkan ke layar televisi analog atau perangkat layar analog lainnya. Dekoder biasanya digunakan di sistem kabel, satelit, IPTV ataupun TV digital terrestrial (melalui udara). Dalam penggunaannya biasanya dekoder memerlukan kartu akses dari penyedia layanan televisi digital yang bersangkutan, kartu ini berguna untuk menyaring saluran televisi yang diterima kemudian disesuaikan dengan tayangan yang penonton bayar. Untuk keberadaan saluran televisi yang ada, itu merupakan kebijakan dari penyedia layanan televisi berbayar, yang bisa saja berbeda antara satu dengan yang lain. Selain itu, dekoder juga memiliki prosesor mikro, memori RAM, chip dekoder MPEG-2 dan MPEG-4, serta chip-chip lain yang berguna dalam pemrosesan data audio maupun data visual.[2] Keluaran dari definisi standar dari dekoder dihubungkan dengan televisi biasanya menggunakan kabel video komposit komponen (yang terdiri dari 3 warna: hijau, biru, dan merah) , komponen komposit SCART , S-Video atau juga dapat digunakan sebagai sinyal UHF dan VHF melalui modulator RF dengan menggunakan kabel koaksial (coaxial cable). Dan untuk keluaran yang berjenis definisi tinggi akan menggunakan satu kabel HDMI untuk suara sekaligus video, tetapi bisa juga menggunakan kabel komponen sama seperti dengan format SD. Namun jika televisi yang digunakan masih definisi standar, keluaran definisi tinggi dapat menggunakan kabel video SCART atau s-video maupun VHF/UHF modulator keluaran RF, namun hasil yang diterima televisi akan berformat definisi standar (SD). Dilihat dari bagaimana cara kerja dekoder ini yang bekerja satu arah dari penyedia layanan televisi berbayar dan juga dapat bekerja tanpa campur tangan manusia, dekoder dapat dikatakan sebagai salah satu perangkat teknologi informasi.

Perangkat lunak

Di dalam dekoder juga berisikan perangkat lunak yang berperan dalam mengatur setelan, mulai dari bahasa, pengaturan penerimaan sinyal, pengaturan keluaran hasil gambar dan lain-lain.

Macam-macam dekoder di Indonesia

Seiring berkembangnya teknologi televisi digital di masyarakat Indonesia serta munculnya kesadaran akan tayangan televisi luar negeri oleh masyarakat, maka hal ini mendorong masyarakat indonesia mulai menggunakan dekoder sebagai alat tambahan, guna mendapatkan saluran televisi digital maupun saluran luar negeri. Berikut beberapa jenis dekoder yang beredar di masyarakat Indonesia.

Dekoder satelit

 
Dekoder jenis satelit DVB-S

Dekoder jenis ini cukup banyak digunakan di masyarakat indonesia, dikarenakan hanya membutuhkan parabola penerima sinyal yang langsung dihubungkan dengan dekoder. Dekoder ini menerima sinyal jenis Digital Video Broadcast-Satellite (DVB-S/S2). Dekoder ini dapat menyalurkan saluran televisi dari yang definisi standar (SD) hingga definisi tinggi (HD) (Video definisi tinggi) dan juga dapat menyalurkan saluran televisi siaran gratis, dan juga beberapa stasiun radio lokal maupun mancanegara. Cara kerja dekoder ini layaknya televisi umumnya, hanya perbedaannya dibutuhkan parabola luar dan low noise block (LNB) yang dibutuhkan untuk menerima sinyal dan kemudian diubah menjadi frekuensi yang sesuai dengan dekoder.

Di Indonesia sendiri, dekoder jenis ini pada masa sekarang lebih banyak diperjualbelikan secara bebas oleh penyedia layanan televisi berlangganan berbasis prabayar seperti K-Vision, Nex Parabola, dan Nusantara HD. Walau ada juga yang dipinjamkan selama masa berlangganan seperti MNC Vision dan Transvision.

Dekoder bebas (free-to-air) juga beredar di pasaran untuk menangkap siaran lokal dan internasional secara gratis dengan mengarahkan ke satelit tertentu.

Dekoder TV kabel

 
Dekoder jenis TV kabel DVB-C

Dekoder ini mulai populer dikarenakan sifatnya yang lebih stabil dari gangguan cuaca karena menggunakan kabel fiber optik yang ditanam di dalam tanah. Namun, hal ini juga yang menyebabkan penggunanya lebih sedikit daripada pengguna dekoder satelit, karena saluran kabel untuk dekoder jenis ini belum banyak tersedia di wilayah Indonesia. Dekoder ini menggunakan sistem Digital Video Broadcast-Cable (DVB-C). Dekoder jenis ini dapat menerima saluran televisi yang sama dengan dekoder satelit, tetapi karena dekoder ini menggunakan kanal saluran dengan kapasitas cukup besar, tersedia juga pilihan tayangan 3-Dimensi (3D) maupun tayangan 4K (definisi ultra tinggi).

Penyedia layanan televisi berlangganan yang menggunakan dekoder jenis ini di Indonesia adalah First Media dan berbagai operator lokal yang terdapat di daerah.

Dekoder Internet

Dekoder jenis ini saat ini sudah umum digunakan karena mengandalkan saluran internet dalam menayangkan siaran televisinya. Dekoder ini menggunakan sistem saluran televisi digital Digital Video Broadcast-Internet Protocol Television (DVB-IPTV). Dekoder jenis ini dapat memberikan tayangan yang lebih kaya dibanding dekoder sebelumnya, karena dekoder jenis ini memungkinkan adanya interaksi dalam menonton televisi, seperti adanya fitur Video on demand yang memungkinkan penonton dapat memilih tayangan yang ingin dilihat, dan dapat melihat tayangan yang sudah berlalu.[3]

Bahkan dalam perkembangannya, dekoder internet juga memiliki fitur tambahan seperti penjelajah web atau fitur hiburan/multimedia.

Teknologi ini di Indonesia tergolong cepat dipenetrasi karena berkembangnya pengguna internet, penggelaran jaringan serat optik yang masif, serta ketahanan cuaca yang baik. Saking populernya, sudah banyak penyedia jasa internet yang menyediakan layanan IPTV disamping menjual layanan internet, maupun dijual secara bebas dengan menyematkan sistem operasi tertentu dan dapat digunakan di semua jaringan sehingga lebih praktis dan dapat dibawa.

Dekoder terestrial

 
Dekoder Jenis Terestrial DVB-T

Dekoder ini bisa dibilang masih lebih muda dibanding dekoder yang lain. Dekoder ini menggunakan sistem Digital Video Broadcast-Terestrial (DVB-T) atau dengan kata lain, dekoder ini tidak memerlukan parabola khusus dalam menerima sinyal digital. Dekoder ini cukup menggunakan antena televisi UHF/VHF. Penyedia layanan televisi berlangganan yang pernah menggunakan dekoder jenis ini adalah Nexmedia. Jenis dekoder ini juga digunakan sebagai standar TV Digital yang berlaku di Indonesia, karena pemerintah memutuskan untuk menggunakan teknologi DVB-T2 sebagai mana yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Kominfo No. 09 tahun 2014 yang merupakan pengembangan dari standar digital DVB-T yang sebelumnya ditetapkan pada tahun 2007.

Dekoder jenis ini juga dijual secara bebas menjelang penghentian siaran analog dalam waktu dekat ataupun untuk menikmati tayangan secara gratis dengan kualitas definisi tinggi hanya dengan antena rumah yang saat ini dimiliki.

Integrated Digital Television

Selain dekoder yang berada di luar televisi, ada juga dekoder yang sudah sebagai perangkat keras di dalam televisi, atau lebih dikenal sebagai televisi digital yang terintegrasi (Integrated Digital Television/iDTV).[4] Layaknya jenis dekoder terestrial, dekoder ini menerima langsung sinyal televisi digital dari antena televisi. Perbedaan dari dekoder Terestrial adalah Televisi digital terintegrasi memiliki dekoder langsung di bagian televisinya, dan membuatnya lebih seperti televisi analog karena tidak dibutuhkan dekoder di luar bagian televisi.

Pengaturan dalam dekoder

Pengaturan bahasa

Dalam pengaturan ini, pengguna dapat memilih bahasa tatap muka apa yang digunakan, bahasa dalam suara acara, dan bahasa dalam subjudul.

Pengaturan keluaran video

Video yang akan dikeluarkan oleh dekoder dapat diatur agar sesuai dengan rasio televisi kita. Sebagai contoh jika kita menggunakan televisi dengan rasio 16:9 namun kita menerima siaran 4:3 dari dekoder kita, kita dapat mengatur agar siaran 4:3 tadi menjadi seolah-olah 16:9 dengan pengaturan Pillar box maupun dipotong sesuai rasio atau sebaliknya dari siaran berrasio 16:9 menjadi berrasio 4:3 dengan pengaturan Letter box ataupun dengan pengaturan Pan Scan

Pengaturan penerimaan satelit pada dekoder satelit

Dengan pengaturan ini, pengguna dapat mengatur pengaturan LNB dan juga berapa frekuensi yang dapat diterima oleh LNB.

Pengaturan Entry Point satelit pada dekoder satelit

Dengan pengaturan ini, pengguna dapat memilih transponder mana yang dipilih untuk menerima sinyal. Atau bahkan pengguna dapat mengatur sendiri pengaturan frekuensi, polarisasi, dari transponder

Pengunci sinyal

Untuk Dekoder jenis satelit dan terestrial yang masih mengandalkan sinyal dari satelit, dapat melihat seberapa kuat sinyal maupun sebagus apa kualitas dari sinyal yang diterima LNB.

Pengaturan alamat IP pada dekoder Internet

Karena fiturnya yang menggunakan koneksi internet sebagai saluran penerimaan siaran, pada dekoder Internet anda dapat mengatur alamat IP.

Diagnosa

Halaman ini dibuat khusus untuk memberikan informasi mengenai no. ID kartu akses, versi perangkat lunak yang digunakan, model, no. ID perangkat dekoder, dan informasi lainnya mengenai perangkat dekoder.

Fitur Umum dekoder

Penggunaan dekoder dalam penerimaan sinyal siaran televisi memberikan beberapa fitur tambahan ke televisi kita, seperti:

Panduan Program Elektronik

Panduan Program Elektronik bahasa Inggris: Electronic Program Guide (EPG)) adalah sebuah jadwal siaran interaktif yang diterima oleh dekoder, yang menampilkan jadwal siaran televisi secara realtime untuk beberapa jangka waktu tertentu. Di Electronic Program Guide ini jadwal ditampilakan secara jelas, mulai dari waktu kapan suatu acara dimulai atau diakhiri, penjelasan singkat mengenai acara yang berlangsung, hingga jadwal-jadwal acara untuk beberapa hari ke depan.[5]

Sinopsis acara

Fitur ini memberikan penjelasan mengenai acara yang sedang ditampilkan, ataupun yang akan ditayangkan

Saluran favorit

Fitur ini berguna untuk memberi tanda ke beberapa saluran-saluran televisi yang kita gemari atau kita sering tonton, agar memudahkan kita saat berganti saluran.

Multi bahasa

Fitur ini memberikan keleluasaan dalam pemilihan bahasa pengantar dari suatu acara.

Tombol kontrol

Beberapa dekoder memiliki tombol kontrol langsung di bagian badannya. Ada juga yang menyertakan remote kontrol dalam paket penjualannya.

Kunci parental

Fitur ini memungkinkan kepada para orang tua untuk membatasi tayangan apa saja yang dapat ditonton oleh anak-anak dengan memberikan kunci kode.

Pesan acara

Dengan dekoder, anda dapat memesan acara yang akan datang, dengan ini anda akan diingatkan saat acara yang anda ingin lihat akan mulai.

Subjudul

Dengan menggunakan dekoder, layaknya fitur multi bahasa, fitur ini memungkinkan pengguna menampilkan subjudul (bahasa Inggris: subtitle) yang sudah disediakan oleh stasiun televisi terkait.

BMail

BMail, adalah sarana komunikasi satu arah dari penyedia layanan televisi berbayar untuk memberikan informasi mengenai promo, pemberitahuan, maupun tagihan pelanggan.

Lampu Indikator

Lampu ini berada di bagian muka dari dekoder yang berguna untuk memberikan informasi keadaan dekoder dalam keadaan mati atau tidak. Dan juga memberikan notifikasi jika kita mendapat pesan BMail dari penyedia layanan televisi berbayar kita.

Notifikasi dan pengaturan On-Screen

Fitur ini memberikan notifikasi kepada pengguna dekoder melalui gambar notifikasi di layar televisi. Notifikasi ini dapat mengenai BMail, peringatan acara televisi yang dipesan, maupun pengaturan lain yang dapat diketahui dengan mudah, seperti volume suara, jenis acara, dan juga bahasa yang digunakan.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ K.F. Ibrahim. (2007). Newnes guide to Television & Video Technology. United States: Newnes
  2. ^ "Cara kerja dekoder". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-31. Diakses tanggal 2013-03-17. 
  3. ^ "Berita Perilisan Groovia TV". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-30. Diakses tanggal 2013-03-10. 
  4. ^ Ibrahim, K. (2007). The Digital Television Reception. In K. Ibrahim, Newnes guide to Television & Video Technology (1st ed., p. 339). New York, United States: Newnes.
  5. ^ Electronic Program Guide[pranala nonaktif permanen]

Bacaan lanjutan

  • Ibrahim, K.F . (2007). Newnes guide to Television & Video Technology. New York: Newnes

Pranala luar