Privilège du blanc
Privilège du blanc (pelafalan [lə pʁivilɛʒ dy blɑ̃]; "hak khusus putih") adalah sebuah kebiasaan dalam Gereja Katolik yang mengizinkan beberapa wanita ningrat mengenakan pakaian serba putih (biasanya busana dan kerudung) saat menghadap Paus.[1] Biasanya, perempuan harus mengenakan pakaian serba hitam, meskipun aturan ini dilonggarkan sejak 1980-an.
Sejarah
Protokol pertemuan kepausan sebelum tahun 1980-an mengharuskan wanita mengenakan gaun hitam panjang dengan kerah tinggi dan lengan panjang, serta mantilla hitam.[2][3] Hal ini menyimbolkan kesalehan dan kerendahan hati. Pengecualian berlaku kepada Ratu-ratu dari Portugis, Italia, Belgia dan Spanyol[4], istri Adipati Agung Luksemburg, serta putri-putri dari Wangsa Savoy. Saat ini, istri kepala negara Belgia, Luksemburg, Monako dan Spanyol menerapkan privilège du blanc.
Tidak semua istri raja Katolik atau oleh istri Katolik dari raja non-Katolik menerapkan privilège du blanc. Misalnya, meskipun beragama Katolik, Ratu Lesotho, Putri Permaisuri Liechtenstein, atau Ratu Afro-Bolivia tidak menerapkannya.[5] Istri Presiden Prancis juga tidak, meskipun dalam hitungan Presiden Prancis tersebut secara ex-officio merupaan Pangeran Bersama Andorra. Hak istimewa itu juga tidak diberikan kepada Ratu Máxima dari Belanda, istri Katolik dari Raja Willem-Alexander yang beragama Protestan.
Daftar
Di bawah ini adalah perempuan kerajaan yang menerapkan privilège du blanc pada masa kini:
|
berlaku sejak |
---|---|
Ratu Sofía dari Spain | kenaikan Raja Juan Carlos I (1975) |
Ratu Paola dari Belgia | kenaikan Raja Albert II (1993) |
Adipatni Maria Teresa dari Luksemburg | kenaikan Adipati Henri (2000) |
Putri Charlene dari Monako | dispensasi dari Paus Benediktus XVI kepada Wangsa Grimaldi (2013) |
Ratu Mathilde dari Belgia | kenaikan Raja Philippe (2013) |
Ratu Letizia dari Spanyol | kenaikan Raja Felipe VI (2014) |
Marina, Putri Napoli | kenaikan suami sebagai kepala Wangsa Savoy (1983) |
Clotilde Courau, Putri Venesia, istri kepala Wangsa Savoy | kenaikan suami sebagai kepala Wangsa Savoy (2024) |
Kontemporer
Marina, Putri Napoli, istri dari Kepala Wangsa Savoy, Vittorio Emanuele, menerapkan privilège du blanc pada tanggal 18 Mei 2003 selama Misa Katolik yang memperingati ulang tahun Paus Yohanes Paulus II.[6]
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Monako pada 12 Januari 2013, Charlene, Putri Monako, menerapkan privilège du blanc dalam pertemuan resmi dengan Paus Benediktus XVI. Kantor Pers Takhta Suci kemudian mengeluarkan siaran pers yang menyatakan:
"…sesuai dengan aturan seremonial Vatican bagi penguasa Katolik, tuan putri [Monako] mengenakan warna putih."[7]
Charlene kembali berbusana putih pada tanggal 18 Januari 2016 saat mengunjungi Paus Fransiskus sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan resmi ke Vatikan bersama suaminya, Albert II, Pangeran Monako.[8]
Rincian
Berikut ini adalah kejadian yang tercatat di mana privilège du blanc diterapkan.
Date | Queen/Princess | Paus | Occasion |
---|---|---|---|
15 September 2023 | Ratu Mathilde dari Belgia | Fransiskus | Pertemuan tertutup |
14 Oktober 2018 | Ratu Sofia dari Spanyol | Fransiskus | Kanonisasi Paus Paulus VI |
4 September 2016 | Ratu Sofia dari Spanyol | Fransiskus | Kanonisasi Bunda Teresa |
21 Maret 2016 | Maria Teresa, Adipatni Agung Luksemburg | Fransiskus | Pertemuan tertutup[9] |
18 Januari 2016 | Charlene, Putri Monako | Fransiskus | Kunjungan kenegaraan di Vatikan |
9 Maret 2015 | Ratu Mathilde dari Belgia | Fransiskus | Pertemuan tertutup |
30 Juni 2014 | Ratu Letizia dari Spanyol | Fransiskus | Kunjungan kenegaraan di Vatikan |
27 April 2014 | Ratu Sofia dari Spanyol
Maria Teresa, Adipatni Agung Luksemburg |
Fransiskus | Kanonisasi Paus Yohanes XXIII dan Paus Yohanes Paulus II |
19 Maret 2013 | Ratu Paola dari Belgia
Maria Teresa, Adipatni Agung Luksemburg |
Fransiskus | Pelantikan Paus Fransiskus |
12 Januari 2013 | Charlene, Putri Monako | Benediktus XVI | Pertemuan tertutup |
1 Mei 2011 | Ratu Paola dari Belgia
Maria Teresa, Adipatni Agung Luksemburg |
Benediktus XVI | Beatifikasi Paus Yohanes Paulus II |
10 Oktober 2009 | Ratu Paola dari Belgia | Benediktus XVI | Pertemuan tertutup |
8 Mei 2006 | Maria Teresa, Adipatni Agung Luksemburg | Benediktus XVI | Pertemuan tertutup |
24 April 2005 | Ratu Sofia dari Spanyol
Maria Teresa, Adipatni Agung Luksemburg |
Benediktus XVI | Pelantikan Paus Benediktus XVI |
3 Oktober 2004 | Ratu Fabiola dari Belgia | Yohanes Paulus II | Beatifikasi Karl I dari Austria |
18 Mei 2003 | Marina, Putri Napoli | Yohanes Paulus II | Ulang tahun paus |
23 Maret 2003 | Maria Teresa, Adipatni Agung Luksemburg | Yohanes Paulus II | Pertemuan tertutup |
15 Mei 1998 | Ratu Paola dari Belgia | Yohanes Paulus II | Pertemuan tertutup |
30 April 1981 | Ratu Sofia dari Spanyol | Yohanes Paulus II | Pertemuan tertutup |
22 Oktober 1978 | Joséphine Charlotte, Adipatni Agung Luksemburg
Ratu Sofia dari Spanyol |
Yohanes Paulus II | Pelantikan Paus Yohanes Paulus II |
3 September 1978 | Ratu Fabiola dari Belgia
Ratu Joséphine Charlotte dari Belgia Ratu Sofia dari Spanyol |
Yohanes Paulus I | Pelantikan Paus Yohanes Paulus I |
10 Februari 1977 | Ratu Sofia dari Spanyol | Paulus VI | Pertemuan tertutup |
6 Mei 1965 | Josephine Charlotte, Grand Duchess of Luxembourg | Paulus VI | Pertemuan tertutup[butuh rujukan] |
9 Juni 1961 | Fabiola, Queen of the Belgians | Yohanes XXIII | Pertemuan tertutup[10] |
28 Desember 1939 | Pius XII | Kunjungan Paus ke Istana Quirinal (kediaman Raja Italia)[11] | |
23 Januari 1939 | Princess Maria Francesca of Savoy | Pius XI | Pertemuan tertutup pasca pernikahan |
4 Maret 1935 | Emanuela de Borbón y Dampierre, Duchess of Anjou and Segovia | Pius XI | Pertemuan tertutup pasca pernikahan |
8 Januari 1930 | Marie José, Princess of Piedmont | Pius XI | Pertemuan tertutup pasca pernikahan |
28 Desember 1929 | Princess Adelaide of Savoy | Pius XI | Pertemuan tertutup[12] |
7 Desember 1929 | Pius XI | Pertemuan tertutup[13] | |
5 Desember 1929 |
|
Pius XI | Pertemuan tertutup setelah penandatanganan Perjanjian Lateran[14] |
19 November 1923 | Queen Victoria Eugenia of Spain | Pius XI | Pertemuan tertutup[15] |
Penerapan terdahulu
Rujukan
- ^ James-Charles Noonan, Jr., The Church Visible: The Ceremonial Life and Protocol of the Roman Catholic Church (New York: Viking, 1996), 411.
- ^ George Seldes, The Vatican: Yesterday, Today, Tomorrow (New York: Harper & Brothers, 1934), 125.
- ^ Fabio Cassani Pironti, Ordini in ordine: manuale d'uso decorazioni per il corpo diplomatico accreditato presso la Santa Sede, il Sovrano militare Ordine di Malta ed i rispettivi dignitari (Roma: Laurus Robuffo, 2004), 42 and 87.
- ^ "His Catholic Majesty".
- ^ "Only 7 Women in the World Can Wear White to Officially Meet the Pope | Articles". 21 August 2017.
- ^ "Marina in San Pietro con tailleur bianco". Corriere della Sera. 19 May 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-02. Diakses tanggal 2020-11-29.
- ^ Ledbetter, Carly (2017-05-24). "Here's Why Melania Trump Wore Black To Meet The Pope". HuffPost (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-13.
- ^ Barcelona, Ainhoa (2016-01-18). "Princess Charlene of Monaco is a vision in white as she meets the Pope". HELLO! (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-13.
- ^ "Pope Francis receives Grand Duke and Duchess of Luxembourg". news.va. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2016. Diakses tanggal 1 October 2016.
- ^ "Privilege for Fabiola", New York Times (June 10, 1961), 10.
- ^ "Speeches 1939 - PIUS XII". vatican.va. Diakses tanggal 1 October 2016.
- ^ "Italian Princes See Pope: Duke and Duchess of Genoa Among Seven of House of Savoy Present". The New York Times (dipublikasikan tanggal 1929-12-29). 29 December 1929. ISSN 0362-4331. OCLC 1645522. Diakses tanggal 2016-06-08.
Pope Pius received additional Princes of the ruling House of Savoy in audience today. They included the Duke and Duchess of Genoa, the Prince of Udine, the Duke of Pistoia, the Duke of Bergamo, Princess Maria Adelaide and the Duke of Ancona.
- ^ "Prince and Sisters Pay Visit to Pope", New York Times (December 8, 1929), 5.
- ^ "Italy's Sovereigns Make First Visit to Pope", New York Times (December 6, 1929), 1.
- ^ "Alfonso Received in Papal Splendor", New York Times (November 20, 1923), 7.