Faisal Basri
Artikel ini membahas seorang tokoh yang baru saja meninggal. Beberapa informasi, terutama seputar sebab kematian dan pemakamannya, dapat berubah sewaktu-waktu. |
Faisal Batubara, S.E., M.A. atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri (6 November 1959 – 5 September 2024) adalah seorang ekonom dan politikus Indonesia. Memegang gelar Master of Arts dari Universitas Vanderbilt, sejak 1981 ketika masih menempuh program sarjana ia telah mulai mengajar dan menjadi peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Karier politiknya bermula pada 1985 ketika dilibatkan menadi anggota tim untuk Asisten II Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia hingga 1986. Pada 1995, ia diangkat menjadi tenaga ahli proyek pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi Indonesia hingga 1999. Pasca-reformasi Indonesia, ia terlibat dalam pendirian Partai Amanat Nasional dan didapuk menjadi sekretaris jenderal meski mengundurkan diri tiga tahun kemudian. Pada 2000, ia dipercaya pemerintah Indonesia menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden Abdurrahman Wahid, selain juga menjadi anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha hingga 2006. Pada 2014, ia ditunjuk sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia. Di tahun 2023 ia diangkat menjadi anggota Satgas Tindak Pidana Pencucian Uang. [1]
Faisal Hasan Basri Batubara | |
---|---|
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional ke-1 | |
Masa jabatan 1998–2000 | |
Ketua Umum | Amien Rais |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bandung, Indonesia | 6 November 1959
Meninggal | 5 September 2024 Jakarta, Indonesia | (umur 64)
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Syahfitri Nasution |
Anak | 3 |
Kerabat | Adam Malik (kakek) |
Almamater | Universitas Indonesia Universitas Vanderbilt |
Pekerjaan | Ekonom, politikus |
Situs web | faisalbasri |
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan awal dan karier ekonom
Pria berdarah Angkola ini merupakan salah seorang cucu dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik. Nenek Faisal, Fatimah Syam Hutauruk, adalah kakak kandung Adam Malik.[2] Basri merupakan nama ayahnya (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya.
Faisal lahir di Bandung pada 6 November 1959 dari pasangan Hasan Basri, seorang pegawai perusahaan percetakan di Jakarta, dan Saidah Nasution. Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri Halimun I Pagi, SMP Negeri 67 Jakarta, dan SMA Negeri 3 Jakarta.[3]
Pada 1978, Faisal lulus seleksi masuk tiga perguruan tinggi ternama: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI), Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, dan Akademi Ilmu Statistik. Ia memutuskan memilih masuk FE-UI karena ketertarikannya pada ekonomi politik setelah membaca majalah Prisma. Ia sempat aktif mengurusi majalah kampus Berita Mahasiswa, dan bergabung menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa hanya sampai tingkat tiga kuliah.[3]
Pada 1981, Faisal memulai karier sebagai peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FE-UI untuk membiayai uang kuliahnya setelah ayahnya wafat. Sebagai peneliti LPEM FE-UI, ia juga diwajibkan mengajar sebagai asisten dosen. Pada 1985, ia berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi (Drs.) dari Universitas Indonesia.[3]
Selepas lulus kuliah, selain diangkat menjadi dosen tetap di FE-UI, Faisal juga sering menjadi asisten peneliti untuk Dorodjatun Kuntjoro-Jakti. Di tahun 1985, ia dilibatkan menjadi Anggota Tim "Perkembangan Perekonomian Dunia" pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Pengawasan Pembangunan hingga 1987. Kemudian pada 1988 dengan beasiswa ia berhasil meraih gelar Master of Arts dalam bidang ekonomi dari Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat. Pada 1991, ia menjadi Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FE-UI. Pada 1993, ia dipromosikan menjadi Kepala LPEM FE-UI dan menjabat hingga 1995. Pada 1995, ia diangkat menjadi tenaga ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi Indonesia hingga 1999. Ia sempat melanjutkan kuliah program doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia antara 1995 hingga 1998, tetapi mengundurkan diri.[3]
Pada Agustus 1995, Faisal ikut mendirikan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).[4] Di tahun 1995 pula, ia diangkat menjadi Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan FE-UI dan menjabat hingga 1998. Menjelang kejatuhan Presiden Soeharto akibat krisis finansial Asia 1997, ia terlibat dalam diskusi dan orasi demonstrasi bersama mahasiswa UI. Pada 1999 hingga 2003, ia diangkat menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta.[3]
Karier politik
Pada 14 Mei 1998, Faisal ikut menjadi salah satu pendiri Majelis Amanat Rakyat, yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN) di mana ia ditunjuk sebagai Sekretaris jenderal. Pada 2000, ia mengundurkan diri dari jabatannya di PAN dan diangkat menjadi Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan partai yang hanya dijalaninya selama setahun hingga mengundurkan diri dari partai.
Pada 2000, Faisal diangkat menjadi Anggota Tim Asistensi Ekonomi, Keuangan, dan Industri Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid. Ia juga mendirikan dan bergabung dengan beberapa organisasi nirlaba seperti Pergerakan Indonesia, Forum Indonesia Damai, Komisi Darurat Kemanusiaan, Dewan Tani Indonesia, Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia.[3] Pada tahun 2000 hingga 2006, ia diangkat menjadi anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha.[3][5] Pada 14 November 2014, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (ESDM) Sudirman Said mengangkat Faisal Basri menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi.[6][7]
Pencalonan Gubernur DKI Jakarta
Pada 2006, Faisal Basri ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta dalam proses seleksi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.[8]
Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen[9] tetapi dia tidak berhasil memenangkan pemilu, dengan suara lebih sedikit dari Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid, dan lebih banyak dari Alex Noerdin dan Hendardji Soepandji.[10]
Karier
- 1981-sekarang: Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, Sejarah Pemikiran Ekonomi
- 1988-sekarang: Pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), Program Pascasarjana Universitas Indonesia untuk mata kuliah Analisis Lingkungan Bisnis, Perdagangan Internasional, Keuangan Internasional, dan Makroekonomi untuk Manajer, Ekonomi Regulasi, Ekonomi Politik, dan Etika Perencanaan
- 1997-sekarang: Editorial Board, Jurnal Bisnis & Ekonomi Politik (Quarterly Journal of the Indonesian Economy), diterbitkan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
- 1999-2003: Ketua, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta
- 1995-2000: Expert (dan Pendiri), Institute for Development of Economics & Finance (Indef)
- 1999-2000: Redaktur Ahli Koran Mingguan “Metro”
- 1999-2000: Dewan Pengarah Jurnal Otonomi, diterbitkan oleh Yayasan Pariba
- 2000: Anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI
- 1995-1999: Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi
- 1981-1998: Peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEUI
- 1987-1998: Pengajar pada Program Extension FEUI untuk mata kuliah Perekonomian Indonesia, Teori Makroekonomi, Metode Penelitian, Ekonomi Internasional, dan Organisasi Industri
- 1991-1998: Sekretaris Program pada Pusat Antar Universitas bidang Ekonomi, Universitas Indonesia
- 1991-1998: Pengajar pada Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi-Politik Hubungan Internasional; dan Jepang & Negara-negara Industri Baru, dan Ekonomi Politik Internasional
- 1992-1998: Anggota Redaksi Jurnal Ekonomi Indonesia, diterbitkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
- 1995-1998: Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEUI
- 1995-1998: Pengajar pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia, bidang studi Ekonomi, untuk mata kuliah Strategi dan Kebijakan Pembangunan; dan Program Studi Kajian Wanita; dan Program Studi Khusus Hubungan Internasional
- 1995-1998: Guest Editor pada NIPPON (Seri Publikasi Monograf Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia)
- 1996-1998: Anggota Dewan Redaksi Majalah Kajian Ekonomi-Bisnis “Media Eksekutif”, Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
- 1997-1998: Research Associate dan Koordinator Penelitian Bidang Ekonomi dalam rangka kerja sama penelitian antara Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia dengan University of Tokyo
- 1993-1997: Koordinator Bidang Ekonomi, Panitia Kerja Sama Kebahasaan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim)
- 1993-1995: Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI)
- 1994-1995: Pakar Ekonomi pada P3I DPR-RI
- 1991-1993: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
- 1989-1990: Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU-Ek-UI
- 1990: Pengajar pada Sekolah Tinggi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) untuk mata kuliah Pengantar Makroekonomi
- 1985-1987: Anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN
Kegiatan lain
- Pergerakan Indonesia (PI), pendiri
- American Economist Association (AEA), anggota
- Society for International Development (SID), anggota
- Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI): 1996-2000 sebagai Pembantu Ketua Bidang III
- Komite Pemantau Korupsi Nasional (KONSTAN) – National Corruption Watch (NCW), sejak peresmian pada 6 April 2000 sebagai Ketua Dewan Etik.
- Partai Amanat Nasional (PAN): Pendiri; periode 1998-2000 sebagai Sekretaris Jenderal; 2000-01 sebagai Ketua yang membawahi bidang Penelitian dan Pengembangan.
Bea Siswa
- Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981.
- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan-Proyek Pengembangan Pusat Fasilitas Bersama antar Universitas/IUC (Bank Dunia XVII), 1987-88.
Wafat
Faisal Basri meninggal dunia pada 5 September 2024 dalam usia 64 tahun.[11]
Penghargaan
- Dosen Teladan III Universitas Indonesia (1996)
- Penghargan “Pejuang Anti Korupsi 2003,” diberikan oleh Masyarakat Profesional Madani (MPM), Gedung Joang 45, Jakarta, 15 Januari 2004
- “FEUI Award 2005″ untuk kategori prestasi, komitmen dan dedikasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, Depok, 17 September 2005
Referensi
- ^ "Pemerintah Resmi Bentuk Satgas TPPU". VOA Indonesia. 7 May 2023. Diakses tanggal 5 September 2024.
- ^ Fausta, Satria Rangga (19 November 2011). "Faisal Basri". MEasia magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2013.
- ^ a b c d e f g "profil di tokoh Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-02. Diakses tanggal 2024-09-25.
- ^ "Tentang Kami – INDEF". indef.or.id. Diakses tanggal 5 Sep 2024.
- ^ "Ekonom Faisal Basri Masuk Tim Ahli Satgas TPPU Bentukan Mahfud MD, Ini Profilnya". Tempo. 7 September 2023. Diakses tanggal 5 September 2024.
- ^ https://migas.esdm.go.id/post/Faisal-Basri:-Migas-Bukan-Sekadar-Energi
- ^ https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/benahi-pengelolaan-migas-pemerintah-bentuk-tim-reformasi-tata-kelola-migas
- ^ https://web.archive.org/web/20090511164709/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/f/faisal-basri/biografi/02.shtml
- ^ Harahap, Lia (6 Oktober 2011). "Maju Jadi Cagub DKI, Faisal Basri Gandeng Putra Benyamin Sueb". detikNews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Oktober 2011. Diakses tanggal 18 June 2017.
- ^ "Jokowi-Ahok Unggul di Pemilukada Putaran I". BeritaSatu. 19 Juli 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-12. Diakses tanggal 18 Juni 2017.
- ^ Herdi Alif Al Hikam (5 September 2024). "Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia". Detik.com. Diakses tanggal 5 September 2024.
Jabatan partai politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: - |
Sekretaris Jenderal PAN 1998–2000 |
Diteruskan oleh: Hatta Rajasa |