Taman Hutan Raya Abdul Latief

Revisi sejak 6 September 2024 14.02 oleh Nur Sifatullah (bicara | kontrib) (Membuat artikel)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul Latief di Sinjai Borong, Sulawesi Selatan, merupakan kawasan konservasi seluas 720 hektare yang berfungsi sebagai pusat penelitian, pengembangan, dan pelestarian keanekaragaman hayati. Terletak di Desa Batu Belerang pada ketinggian 900-1200 meter di atas permukaan laut, kawasan ini merupakan hutan hujan tropis dengan vegetasi yang beragam. Sejak ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 2008, Tahura Abdul Latief juga berperan sebagai sumber mata air utama di Kabupaten Sinjai dan menjadi destinasi edukasi serta rekreasi alam. Keunikan flora dan fauna di kawasan ini menjadikannya area penting untuk penelitian biodiversitas, terutama karena keterkaitannya dengan ekosistem Gunung Lompobattang.[1][2][3]

Sejarah

Letak, Batas dan Luas Wilayah

Zonasi

Taman Hutan Raya (Tahura) Abdul Latief di Sinjai Borong dibagi menjadi lima blok yang masing-masing memiliki karakteristik flora dan fauna yang berbeda, berdasarkan potensi sumber daya alamnya. Pembagian blok ini diatur oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.76/Menlhk-Setjen/2015, yang menetapkan kriteria zona pengelolaan taman nasional dan blok pengelolaan kawasan konservasi.[1][3]

  1. Blok Perlindungan (403,13 ha) fokus pada konservasi dan perlindungan ekosistem alami, termasuk kegiatan penelitian, pengamanan, dan pemantauan.
  2. Blok Pemanfaatan (225,05 ha) digunakan untuk wisata alam, edukasi, dan pemanfaatan sumber daya lingkungan seperti air dan energi.
  3. Blok Koleksi (40,23 ha) menyimpan koleksi flora dan fauna untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
  4. Blok Tradisional (30,24 ha) dikelola oleh masyarakat lokal untuk pertanian dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
  5. Blok Rehabilitasi (21,5 ha) berfungsi untuk memulihkan ekosistem, termasuk pelepasliaran satwa liar dan pengelolaan jasa lingkungan.

Flora dan Fauna

Referensi

  1. ^ a b Turrahmi, Mawadda; Hasyimuddin; Sijid, St. Aisyah (September 2020). "Komposisi Makrofauna Tanah di Taman Hutan Raya Abdul Latief Sinjai". Prosiding Seminar Nasional Biologi di Era Pandemi COVID-19 Gowa. Vol. 6 (No. 1): 469–474. doi:: https://doi.org/10.24252/psb.v6i1.16948 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  2. ^ Sribianti, Irma; Sultan; Muthaminnah, M.; Daud; Nirwana (2022). "Estimasi Biomassa, Cadangan Karbon, Produksi O2 dan Nilai Jasa Lingkungan Serapan CO2 Tegakan Hutan di Taman Hutan Raya Abdul Latief". Jurnal Hutan dan Masyarakat. Vol. 14 (No. 1): 12–26. doi:https://doi.org/10.24259/jhm.v14i1.18022 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  3. ^ a b Hasyimuddin; Sijid, St. Aisyah; Masriany; Zulkarnain; Amrullah, Syarif Hidayat (2022). Fauna Taman Hutan Raya Abdul Latief (Eksplorasi Biodiversitas). Gowa: Alauddin University Press. ISBN ISBN: 978-602-328-470-2 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan).