Tritunggal

Tritunggal adalah doktrin umat Kristiani mengenai tiga kepribadian Tuhan yang adalah satu. Tiga kepribadian dalam satu Tuhan tersebut adalah Bapa, Anak (Putra) dan Roh Kudus. Tuhan dalam bahasa latin disebut Kurios (Penguasa Tunggal) dan dalam bahasa Ibrani disebut Adonai.

Tritunggal juga dikenali dengan nama "Triniti". Di dalam Bahasa Inggeris, ia disebut "Trinity" iaitu gabungan daripada dua perkataan; "Tri" atau "Three" yang bermaksud "tiga" dan "Unity" yang bermaksud "kesatuan".

Dalam Alkitab Allah ( dalam bahasa Ibrani: Elohim) itu Roh atau Pribadi. Itulah sebabnya nama dari YHVH (Yehovah) ialah AKU ADALAH AKU dan nama itu diletakkan, ditinggikan dan dimuliakan di dalam sebuah nama, yaitu nama Yesus yang artinya YHVH adalah Keselamatan ( Dalam bahasa Ibrani: Yeshua / Yeshu / Jeshua. Dalam bahasa Arab: Isa).

Penjelasan mengenai doktrin ini sendiri bersifat terlalu luas untuk dimengerti oleh pikiran manusia yang terbatas.

Dalam Alkitab, Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus). Ketritunggalan Allah ini sangat sulit dipahami logika manusia karena memang ini adalah rahasia Allah. Dalam bahasa Indonesia mungkin dapat dijelaskan dengan Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni.

Allah Tritunggal adalah Allah yang terdiri dari tiga aspek kepribadian (Bapa, Putra, Roh Kudus) tapi esensnya (inti-Nya, Pribadi-Nya) adalah satu (esa).

Penjelasan 3 Kepribadian Allah secara umum dalam kehidupan kita selaku orang beriman dalam Kristus,ialah ;

1. Bapa : Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak / para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi. Allah sebagai Bapa Sorgawi merupakan Bapa yang sempurna dari segala bapa (bapak-bapak /para ayah) dunia ini yang adalah gambaran dan rupa (duplikat dan bayangan) dari Sang Bapa Sorgawi yang murni. Bapa (Kepribadian Bapa) tidaklah lebih tinggi daripada Anak ataupun juga dengan Roh Kudus.

2. Anak : Allah sebagai teladan dengan Ia merendahkan diri-Nya dalam rupa manusia dan mengenakan nama Yesus yang adalah Kristus (Allah yang datang sebagai manusia), taat pada semua hukum yang telah Ia tetapkan, mati di kayu salib, lalu bangkit pada hari yang ketiga dan naik ke Sorga. Ia adalah teladan iman sejati dan sumber kehidupan bagi orang beriman. Allah telah menunjukan kasih-Nya yang terbesar dengan menjadi Anak yang mati di kayu salib. Ini adalah berita Injil yang adalah kekuatan Allah. Alkitab menyatakan bahwa Anak merupakan yang Anak sulung Allah dari semua anak-anak Allah dimaksudkan bahwa Anak pun merupakan Sahabat Sejati yang rela mengorbankan Nyawa-Nya dan tidak menyayangkannya sama sekali untuk manusia dapat diterima sebagai anak-anak Allah. Anak (Kepribadian Anak)tidak pernah lebih rendah daripada Bapa.

3. Roh Kudus : Allah sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong, Penyerta dan Penghibur yang tidak terlihat, namun berada dalam hati setiap manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan hidup didalam-Nya. Roh Kudus bukanlah tenaga aktif. Roh Kudus bukanlah kebijaksanaan (pikiran) tertinggi dari seluruh alam jagad kosmik. Roh Kudus bukanlah manusia tokoh pendiri suatu agama baru. Roh Kudus tidak pernah berbau hal yang mistik. Memang benar bahwa Allah itu maha kuasa, tetapi Roh Kudus itu bukan sekedar kuasa / kekuatan, tetapi Roh Kudus adalah Allah, sebab Allah itu Roh. Dengan demikian Roh Kudus adalah Pribadi Allah itu sendiri dan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Allah. Kepribadian Roh Kudus tidak pernah lebih rendah daripada Bapa maupun Anak.

Memang benar bahwa Allah tidak beranak (tidak membuat anak kekal (yang diciptakan), baik dalam arti anak secara roh dan anak daging secara khusus setingkat dan sama dengan diri-Nya) dan tidak memperanakan (tidak membuat " Allah lain " yang setingkat dan sama dengan diri-Nya). Yang ada ialah Allah menciptakan manusia agar beriman pada diri-Nya dalam Tuhan Yesus Kristus, agar Ia mengangkat manusia sebagai anak-anak-Nya (anak angkat Allah), sekalipun dalam hati, pikiran dan tindakan kasih Allah sebagai Bapa yang Sejati telah menerima kita sebagai anak-anak kesayangan-Nya yang paling disayangi-Nya.

Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni artinya Allah yang memiliki Kepribadian Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah sederajat, setingkat, setaraf, sehati, setujuan, tidak terpisahkan dan berjalan bersama-sama. Kepribadian Allah dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (ketritunggalan Allah) tidaklah pernah sama dengan manusia aneh yang memiliki dua kepribadian, dimana tiap kepribadian tidak bisa berjalan bersama-sama dalam saat yang sama, sedangkan Allah kita berbeda. Contoh Allah Tritunggal pada:

- Saat Yesus dibaptis disungai Yordan, Ia menunjukan kepribadian-Nya pada saat yang sama dan bermunculan bersama-sama dengan Roh Kudus turun ke atas Anak dan Bapa berfirman dengan lantang penuh kasih.

- Saat penciptaan, dimana Bapa mencipta, Anak berfirman, dan Roh Kudus yang memulihkan (melayang-layang) sempurna

- Saat Pencurahan Pentakosta, dimana Bapa mengutus, Anak yang memberikan Roh Kudus dan Roh Kudus tercurah pada murid-murid Yesus yang ada diatas loteng.

- Saat Yesus ada diatas gunung, setelah Ia meneladani manusia dengan berdoa, Ia menunjukan kemuliaan-Nya dan menampakkan kepribadian-Nya dengan sang Anak wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang, Roh Kudus turunlah awan yang terang menaungi 3 orang murid Yesus, Bapa dari dalam awan itu memperdengarkan suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

- Saat kehidupan kita semua sebagai orang beriman dalam Kristus.

Apapun pengertian untuk mendalami ke-Tritunggal-an Allah akan semakin sulit dijelaskan pada seseorang, bila orang tersebut tidak mengalami ke-Tritunggal-an Allah. Tentunya pengalaman ketritunggalan Allah ini hanya dapat dilakukan oleh Roh Kudus dalam kasih karunia Bapa Sorgawi, setelah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dan hidup didalam-Nya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa Yesus itu hidup.

Masalah yang sering timbul adalah pada orang yang berbeda keyakinan dengan iman didalam Kristus yang sejati, apalagi bila seseorang itu mengakui hanya satu Allah dan tetap menolak paham Tritunggal Allah.

Masalah selanjutnya ada pada orang yang berbeda keyakinan iman dalam Kristus adalah karena kebanyakan keyakinan mereka masih baru sekalipun mereka mungkin sudah lama menganutnya. Sebab keyakinan para nenek moyang mereka dulunya pemuja berhala dan setelah itu " bertobat " dan mengakui adanya satu Allah, satu Tuhan, sehingga sulit sekali untuk menerima iman Allah Tritunggal dalam Tuhan Yesus Kristus.

Tentu saja tetap yang terpenting adalah bahwa kita selaku umat yang beriman dalam Kristus memahami bahwa Tuhan Allah kita itu satu (esa)dan bukan tiga Allah atau tiga Tuhan atau tiga Tuhan Allah.Tuhan itu satu, Allah itu satu. Nama Tuhan Allah kita yang Tritunggal itu ialah Tuhan Yesus Kristus.

Tritunggal Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Langsung ke: panduan arah, cari

Tritunggal adalah doktrin umat Kristiani mengenai tiga peranan Tuhan yang adalah satu. Tiga peranan dalam satu Tuhan tersebut adalah peranan Tuhan dalam Bapa, Anak (Putra) dan Roh Kudus. Tuhan dalam bahasa latin disebut Kurios (Penguasa Tunggal) dan dalam bahasa Ibrani disebut Adonai.

Tritunggal juga dikenali dengan nama "Triniti". Di dalam Bahasa Inggeris, ia disebut "Trinity" iaitu gabungan daripada dua perkataan; "Tri" atau "Three" yang bermaksud "tiga" dan "Unity" yang bermaksud "kesatuan". Sebenarnya yang dimaksud Allah ialah peranan diri-Nya yang ada tiga.

Dalam Alkitab Allah ( dalam bahasa Ibrani: Elohim) itu Roh atau Pribadi. Itulah sebabnya nama dari YHVH (Yehovah) ialah AKU ADALAH AKU dan nama itu diletakkan, ditinggikan dan dimuliakan di dalam sebuah nama, yaitu nama Yesus yang artinya YHVH adalah Keselamatan ( Dalam bahasa Ibrani: Yeshua / Yeshu / Jeshua. Dalam bahasa Arab: Isa). Dalam kenyataannya bangsa Israel menyamakan YHVH dengan Elohim (Allah dalam bahasa Indonesia). Digunakan Elohim, karena nama YHVH itu Maha Kudus dan Ajaib. Penjelasan mengenai doktrin ini sendiri bersifat terlalu luas untuk dimengerti oleh pikiran manusia yang terbatas. Doktrin Tritunggal bukan harus ditentang dengan menganggap harus menjadi doktrin kesatuan yang benar, bukan seperti itu yang diharapkan (bila terjadi demikian maka gereja akan makin terpecah-pecah lebih kecil lagi dan makin banyak timbul sakit hati,karena menganggap dirinya benar masing-masing, tanpa ada solusi/jawaban), tetapi harus diarahkan kepada kebenaran yang asli dan murni.

Dalam Alkitab, Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus). Ketritunggalan Allah ini sangat sulit dipahami logika manusia karena memang ini adalah rahasia Allah. Dalam bahasa Indonesia mungkin dapat dijelaskan dengan Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni.

Allah Tritunggal adalah Allah yang terdiri dari tiga aspek peranan (Bapa, Putra, Roh Kudus) tapi esensnya (inti-Nya, Pribadi-Nya) adalah satu (esa).

Penjelasan 3 peranan Allah secara umum dalam kehidupan kita selaku orang beriman dalam Kristus,ialah ;

1. Bapa : Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak / para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi. Allah sebagai Bapa Sorgawi merupakan Bapa yang sempurna dari segala bapa (bapak-bapak /para ayah) dunia ini yang adalah gambaran dan rupa (duplikat dan bayangan) dari Sang Bapa Sorgawi yang murni. Bapa (peranan Bapa) tidaklah lebih tinggi daripada Anak ataupun juga dengan Roh Kudus.

2. Anak : Allah sebagai teladan dengan Ia merendahkan diri-Nya dalam rupa manusia dan mengenakan nama Yesus yang adalah Kristus (Allah yang datang sebagai manusia), taat pada semua hukum yang telah Ia tetapkan, mati di kayu salib, lalu bangkit pada hari yang ketiga dan naik ke Sorga. Ia adalah teladan iman sejati dan sumber kehidupan bagi orang beriman. Allah telah menunjukan kasih-Nya yang terbesar dengan menjadi Anak yang mati di kayu salib. Ini adalah berita Injil yang adalah kekuatan Allah. Alkitab menyatakan bahwa Anak merupakan yang Anak sulung Allah dari semua anak-anak Allah dimaksudkan bahwa Anak pun merupakan Sahabat Sejati yang rela mengorbankan Nyawa-Nya dan tidak menyayangkannya sama sekali untuk manusia dapat diterima sebagai anak-anak Allah. Anak (Peranan Anak)tidak pernah lebih rendah daripada Bapa.

3. Roh Kudus : Allah sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong, Penyerta dan Penghibur yang tidak terlihat, namun berada dalam hati setiap manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan hidup didalam-Nya. Roh Kudus bukanlah tenaga aktif. Roh Kudus bukanlah kebijaksanaan (pikiran) tertinggi dari seluruh alam jagad kosmik. Roh Kudus bukanlah manusia tokoh pendiri suatu agama baru. Roh Kudus tidak pernah berbau hal yang mistik. Memang benar bahwa Allah itu maha kuasa, tetapi Roh Kudus itu bukan sekedar kuasa / kekuatan, tetapi Roh Kudus adalah Allah, sebab Allah itu Roh. Dengan demikian Roh Kudus adalah Pribadi Allah itu sendiri dan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Allah. Peranan Roh Kudus tidak pernah lebih rendah daripada Bapa maupun Anak.

Memang benar bahwa Allah tidak beranak (tidak membuat anak kekal (yang diciptakan), baik dalam arti anak secara roh dan anak daging secara khusus setingkat dan sama dengan diri-Nya) dan tidak memperanakan (tidak membuat " Allah lain " yang setingkat dan sama dengan diri-Nya). Yang ada ialah Allah menciptakan manusia agar beriman pada diri-Nya dalam Tuhan Yesus Kristus, agar Ia mengangkat manusia sebagai anak-anak-Nya (anak angkat Allah), sekalipun dalam hati, pikiran dan tindakan kasih Allah sebagai Bapa yang Sejati telah menerima kita sebagai anak-anak kesayangan-Nya yang paling disayangi-Nya.

Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni artinya Allah yang memiliki Peranan Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah sederajat, setingkat, setaraf, sehati, setujuan, tidak terpisahkan dan berjalan bersama-sama. Kepribadian Allah dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (ketritunggalan Allah) tidaklah pernah sama dengan manusia aneh yang memiliki dua kepribadian, dimana tiap Peranan tidak bisa berjalan bersama-sama dalam saat yang sama, sedangkan Allah kita berbeda. Contoh Allah Tritunggal pada:

- Saat Yesus dibaptis disungai Yordan, Ia menunjukan Peranan-Nya pada saat yang sama dan bermunculan bersama-sama dengan Roh Kudus turun ke atas Anak dan Bapa berfirman dengan lantang penuh kasih.

- Saat penciptaan, dimana Bapa mencipta, Anak berfirman, dan Roh Kudus yang memulihkan (melayang-layang) sempurna

- Saat Pencurahan Pentakosta, dimana Bapa mengutus, Anak yang memberikan Roh Kudus dan Roh Kudus tercurah pada murid-murid Yesus yang ada diatas loteng.

- Saat Yesus ada diatas gunung, setelah Ia meneladani manusia dengan berdoa, Ia menunjukan kemuliaan-Nya dan menampakkan kepribadian-Nya dengan sang Anak wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang, Roh Kudus turunlah awan yang terang menaungi 3 orang murid Yesus, Bapa dari dalam awan itu memperdengarkan suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

- Saat kehidupan kita semua sebagai orang beriman dalam Kristus.

Apapun pengertian untuk mendalami ke-Tritunggal-an Allah akan semakin sulit dijelaskan pada seseorang, bila orang tersebut tidak mengalami ke-Tritunggal-an Allah. Tentunya pengalaman ketritunggalan Allah ini hanya dapat dilakukan oleh Roh Kudus dalam kasih karunia Bapa Sorgawi, setelah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dan hidup didalam-Nya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa Yesus itu hidup.

Masalah yang sering timbul adalah pada orang yang berbeda keyakinan dengan iman didalam Kristus yang sejati, apalagi bila seseorang itu mengakui hanya satu Allah dan tetap menolak paham Tritunggal Allah.

Masalah selanjutnya ada pada orang yang berbeda keyakinan iman dalam Kristus adalah karena kebanyakan keyakinan mereka masih baru sekalipun mereka mungkin sudah lama menganutnya. Sebab keyakinan para nenek moyang mereka dulunya pemuja berhala dan setelah itu " bertobat " dan mengakui adanya satu Allah, satu Tuhan, sehingga sulit sekali untuk menerima iman Allah Tritunggal dalam Tuhan Yesus Kristus.

Tentu saja tetap yang terpenting adalah bahwa kita selaku umat yang beriman dalam Kristus memahami bahwa Tuhan Allah kita itu satu (esa)dan bukan tiga Allah atau tiga Tuhan atau tiga Tuhan Allah. Kalau dikatakan ada tiga pribadi Tuhan atau juga tiga pribadi Allah, maka berarti orang beriman dalam Kristus menyembah tiga Tuhan atau juga tiga Allah dan itu membuktikan orang beriman dalam Kristus sama dengan menganut aliran polytheisme (menyembah banyak pribadi tuhan yang pada dasarnya bukan Tuhan yang asli). Apapun masalah dari penganut polytheisme sama saja dengan pemuja berhala. Tuhan itu satu, Allah itu satu. Nama Tuhan Allah kita yang Tritunggal itu ialah Tuhan Yesus Kristus. Nama Bapa ialah Tuhan Yesus Kristus, Nama Anak ialah Tuhan Yesus Kristus, Nama Roh Kudus ialah Tuhan Yesus Kristus. Akhir kata Tritunggal Allah merupakan hal yang sangat indah untuk dinikmati dan dimiliki, bukan untuk dikecam, dihapus dan dilupakan habis untuk selamanya. Tritunggal Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Langsung ke: panduan arah, cari

Tritunggal adalah doktrin umat Kristiani mengenai tiga peranan Tuhan yang adalah satu. Tiga peranan dalam satu Tuhan tersebut adalah peranan Tuhan dalam Bapa, Anak (Putra) dan Roh Kudus. Tuhan dalam bahasa latin disebut Kurios (Penguasa Tunggal: atau bisa juga Penguasa Satu-satunya atas segala sesuatu) dan dalam bahasa Ibrani disebut Adonai.

Tritunggal juga dikenali dengan nama "Triniti". Di dalam Bahasa Inggeris, ia disebut "Trinity" iaitu gabungan daripada dua perkataan; "Tri" atau "Three" yang bermaksud "tiga" dan "Unity" yang bermaksud "kesatuan". Sebenarnya yang dimaksud Allah ialah peranan diri-Nya yang ada tiga.

Dalam Alkitab Allah ( dalam bahasa Ibrani: Elohim) itu Roh atau Pribadi. Itulah sebabnya nama dari YHVH (Yehovah) ialah AKU ADALAH AKU dan nama itu diletakkan, ditinggikan dan dimuliakan di dalam sebuah nama, yaitu nama Yesus yang artinya YHVH adalah Keselamatan ( Dalam bahasa Ibrani: Yeshua / Yeshu / Jeshua. Dalam bahasa Arab: Isa). Dalam kenyataannya bangsa Israel menyamakan YHVH dengan Elohim (Allah dalam bahasa Indonesia). Digunakan Elohim, karena nama YHVH itu Maha Kudus dan Ajaib. Penjelasan mengenai doktrin ini sendiri bersifat terlalu luas untuk dimengerti oleh pikiran manusia yang terbatas.

Memang benar istilah Tritunggal Allah tidak pernah ada dalam Alkitab. Para Rasul dan para nabi, serta semua orang diabad pertama tidak pernah mengemukakan Tritunggal Allah. Pada kenyataannya sekalipun tulisan Tritunggal tidak pernah ada, tokh istilah gereja juga tidak pernah ada dalam Alkitab, tapi tetap dipakai resmi oleh semua orang beriman dalam Kristus. Doktrin Tritunggal itu sudah resmi, bukan harus ditentang dengan menganggap harus menjadi doktrin kesatuan yang benar, bukan seperti itu yang diharapkan (bila terjadi demikian maka lebih banyak lagi gereja akan makin terpecah-pecah lebih kecil lagi dan makin banyak timbul sakit hati,karena menganggap dirinya benar masing-masing, tanpa ada solusi/jawaban: justru yang gereja yang saling menuduh dan pecah bermusuhan menjadi tertawaan iblis). Doktrin Tritunggal Allah itu Alkitabiah bila melihat Allah secara keseluruhan, bukannya dilihat secara sepotong-sepotong. Harusnya diarahkan kepada kebenaran yang asli dan murni. Hal ini perlu berani menerangkan kebenaran Tritunggal Allah dengan hikmat Allah bukan hikmat manusia dalam kuasa Roh-Nya. Tentunya jangan sampai yang tidak ada masalah lalu dipermasalahkan tanpa ada ujungnya.

Dalam Alkitab, Tritunggal Allah atau Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus). Ketritunggalan Allah ini sangat sulit dipahami logika manusia bila mengandalkan kekuatan dan pemahaman manusia. Tritunggal Allah harus dipahami dengan hikmat Allah dan terbuka menerima agar rahasia Allah makin mudah terbuka. Dalam bahasa Indonesia mungkin dapat dijelaskan dengan Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni.

Allah Tritunggal adalah Allah yang terdiri dari tiga aspek peranan (Bapa, Putra, Roh Kudus) tapi esensnya (inti-Nya, Pribadi-Nya) adalah satu (esa).

Penjelasan 3 peranan Allah secara umum dalam kehidupan kita selaku orang beriman dalam Kristus,ialah ;

1. Bapa : Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak / para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi. Allah Bapa mencipta segala sesuatu dan tetap memelihara alam semesta ciptaanNya dengan begitu detil dan teramat rinci, namun dikerjakanNya dengan sangat mudah, sempurna, amat baik dan tidak pernah susah apalagi tidak pernah kelelahan. Allah sebagai Bapa Sorgawi merupakan Bapa yang sempurna dari segala bapa (bapak-bapak /para ayah) dunia ini yang adalah gambaran dan rupa (duplikat dan bayangan) dari Sang Bapa Sorgawi yang murni. Bapa (peranan Bapa) tidaklah lebih tinggi daripada Anak ataupun juga dengan Roh Kudus.

2. Anak : Allah sebagai teladan dengan Ia merendahkan diri-Nya dalam rupa manusia dan mengenakan nama Yesus yang adalah Kristus (Allah yang datang sebagai manusia), taat pada semua hukum yang telah Ia tetapkan, mati di kayu salib, lalu bangkit pada hari yang ketiga dan naik ke Sorga. Ia adalah teladan iman sejati dan sumber kehidupan bagi orang beriman. Allah telah menunjukan kasih-Nya yang terbesar dengan menjadi Anak yang mati di kayu salib. Ini adalah berita Injil yang adalah kekuatan Allah. Alkitab menyatakan bahwa Anak merupakan yang Anak sulung Allah dari semua anak-anak Allah dimaksudkan bahwa Anak pun merupakan Sahabat Sejati yang rela mengorbankan Nyawa-Nya dan tidak menyayangkannya sama sekali untuk manusia dapat diterima sebagai anak-anak Allah. Anak (Peranan Anak)tidak pernah lebih rendah daripada Bapa. Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati merupakan berita inti keselamatan dalam Injil.

3. Roh Kudus : Allah sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong, Penyerta dan Penghibur yang tidak terlihat, namun berada dalam hati setiap manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan hidup didalam-Nya. Roh Kudus bukanlah tenaga aktif. Roh Kudus bukanlah kebijaksanaan (pikiran) tertinggi dari seluruh alam jagad kosmik. Roh Kudus bukanlah manusia tokoh pendiri suatu agama baru. Roh Kudus tidak pernah berbau hal yang mistik. Memang benar bahwa Allah itu Maha Kuasa, tetapi Roh Kudus itu bukan sekedar kuasa / kekuatan. Roh Kudus adalah Allah, sebab Allah itu Roh. Dengan demikian Roh Kudus adalah Pribadi Allah itu sendiri dan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Allah. Peranan Roh Kudus tidak pernah lebih rendah daripada Bapa maupun Anak.

Memang benar bahwa Allah tidak beranak (tidak membuat anak kekal (yang diciptakan), baik dalam arti anak secara roh dan anak daging secara khusus setingkat dan sama dengan diri-Nya) dan tidak memperanakan (tidak membuat " Allah lain " yang setingkat dan sama dengan diri-Nya). Yang ada ialah Allah menciptakan manusia agar beriman pada diri-Nya dalam Tuhan Yesus Kristus, agar Ia mengangkat manusia sebagai anak-anak-Nya (anak angkat Allah), sekalipun dalam hati, pikiran dan tindakan kasih Allah sebagai Bapa yang Sejati telah menerima kita sebagai anak-anak kesayangan-Nya yang paling disayangi-Nya.

Allah Tritunggal adalah Allah yang saling huni artinya Allah yang memiliki Peranan Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah sederajat, setingkat, setaraf, sehati, setujuan, tidak terpisahkan dan berjalan bersama-sama. Peranan Allah dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (ketritunggalan Allah) tidaklah pernah sama dengan peranan manusia yang hanya bisa melakukan satu peranan ke peranan lainnya dan tiap peranan tidak bisa berjalan bersama-sama dalam saat yang sama, sedangkan Allah kita berbeda. Peranan Allah itu bekerja secara kompak (serempak) langsung bersama-sama, hal ini untuk menunjukkan bahwa Allah berdaulat, penuh kemuliaan dan Maha Kuat dalam segalanya . Contoh Allah Tritunggal pada:

- Saat Yesus dibaptis disungai Yordan, Ia menunjukan Peranan-Nya pada saat yang sama dan bermunculan bersama-sama dengan Roh Kudus turun ke atas Anak dan Bapa berfirman dengan lantang penuh kasih.

- Saat penciptaan, dimana Bapa mencipta, Anak berfirman, dan Roh Kudus yang memulihkan (melayang-layang) sempurna

- Saat Pencurahan Pentakosta, dimana Bapa mengutus, Anak yang memberikan Roh Kudus dan Roh Kudus tercurah pada murid-murid Yesus yang ada diatas loteng.

- Saat Yesus ada diatas gunung, setelah Ia meneladani manusia dengan berdoa, Ia menunjukan kemuliaan-Nya dan menampakkan peranan-Nya dengan sang Anak wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang, Roh Kudus turunlah awan yang terang menaungi 3 orang murid Yesus, Bapa dari dalam awan itu memperdengarkan suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

- Saat kehidupan kita semua sebagai orang beriman dalam Kristus.

Apapun pengertian untuk mendalami ke-Tritunggal-an Allah akan semakin sulit dijelaskan pada seseorang, bila orang tersebut tidak mengalami ke-Tritunggal-an Allah. Tentunya pengalaman ketritunggalan Allah ini hanya dapat dilakukan oleh Roh Kudus dalam kasih karunia Bapa Sorgawi, setelah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dan hidup didalam-Nya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa Yesus itu hidup.

Masalah yang sering timbul adalah pada orang yang berbeda keyakinan dengan iman didalam Kristus yang sejati, apalagi bila seseorang itu mengakui hanya satu Allah dan tetap menolak paham Tritunggal Allah.

Masalah selanjutnya ada pada orang yang berbeda keyakinan iman dalam Kristus adalah karena kebanyakan keyakinan mereka masih baru sekalipun mereka mungkin sudah lama menganutnya. Sebab keyakinan para nenek moyang mereka dulunya pemuja berhala dan setelah itu " bertobat " dan mengakui adanya satu Allah, satu Tuhan, sehingga sulit sekali untuk menerima iman Allah Tritunggal dalam Tuhan Yesus Kristus.

Ada juga pemahaman Allah Tritunggal atau Tritunggal Allah yang harus dipahami, bahwa Allah bukan tiga kepribadian. Secara ilmu kejiwaan dikenal bahwa seseorang yang memiliki lebih dari satu kepribadian sudah dianggap terganggu jiwanya. Manusia ialah gambar dan rupa Allah. Manusia yang normal hanya memiliki satu kepribadian, sebab Allah juga memiliki satu kepribadian. Allah yang benar hanya memiliki satu kepribadian Allah dengan peranan-Nya ada tiga. Masalah peranan Allah ada tiga dapat dilakukan Allah tanpa mengalami kesulitan apapun, karena bagi Allah tidak ada satu hal yang mustahil. Allah itu Maha Kuasa.

Tentu saja tetap yang terpenting adalah bahwa kita selaku umat yang beriman dalam Kristus memahami bahwa Tuhan Allah kita itu satu (esa)dan bukan tiga Allah atau tiga Tuhan atau tiga Tuhan Allah. Kalau dikatakan ada tiga pribadi Tuhan atau juga tiga pribadi Allah, maka berarti orang beriman dalam Kristus menyembah tiga Tuhan atau juga tiga Allah dan itu membuktikan orang beriman dalam Kristus sama dengan menganut aliran polytheisme (menyembah banyak pribadi tuhan yang pada dasarnya bukan Tuhan yang asli). Apapun masalah dari penganut polytheisme sama saja dengan pemuja berhala. Orang beriman dalam Kristus hanya menyembah satu Allah (Monotheisme) yaitu Tuhan Yesus Kristus. Allah Tritunggal itu bukan tiga pribadi Allah, melainkan tiga peranan Allah. Tuhan itu satu, Allah itu satu.

Nama Tuhan Allah kita yang Tritunggal itu ialah Tuhan Yesus Kristus. Nama Bapa ialah Tuhan Yesus Kristus, Nama Anak ialah Tuhan Yesus Kristus, Nama Roh Kudus ialah Tuhan Yesus Kristus. Akhir kata Tritunggal Allah merupakan hal yang sangat indah dan manis untuk dinikmati dan dimiliki, bukan untuk dikecam, dihapus dan dilupakan habis untuk selamanya.

Lihat pula

• Agama Kristen dari A - Z
• Katolik
• Protestan
• gereja
• Tuhan

Pranala luar

Umum

• Doctrine of the Trinity Overview of history, doctrinal statements and critics of the doctrine of the Trinity.

Tritunggal

• The Trinity — Historic Christian Essays by Jonathan Edwards, John Owen, Athanasius, Augustine and more. Extensive resource arguing for the doctrine's biblical nature from a conservative Calvinist POV.
• [1] Andrei Rublev's icon of the Trinity, with discussion of the history of the Trinity in iconography.
• Jesus Christ our Creator: A Biblical Defence of the Trinity
• Catechism of the Catholic Church, chapter on the Creed.
• The Trinity, the Definition of Chalcedon, and Oneness Theology (defending the Trinity against Modalism)
• Jesus: God's Wisdom
• The Divine Claims of Jesus
• What does the Bible say about the Trinity?
• Comprehending God — Part 1 mp3 sermon/study from Hope Video Ministries
• Comprehending God — Part 2 mp3 sermon/study from Hope Video Ministries
• Amazing Facts Questions Answers about trinity
• One God in three Persons

Anti-Tritunggal

• "The Oneness of God" by David K. Bernard (Series in Pentecostal Theology, Volume 1)
• Christology Series of articles and essays on a Christadelphian discussion forum.
• Should you believe in the Trinity? — Jehovah's Witnesses' view.
• Comparing scripture with the Trinity doctrine — Includes a forum.
• "Trinity" in the Forerunner Commentary — Scriptural evidence against the Trinity belief.
• Is the Trinity a biblical doctrine? from Iglesia ni Cristo