Manhwa

komik asal Korea
Revisi sejak 17 September 2024 07.24 oleh 린눈라단 (bicara | kontrib) (Sejarah)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Manhwa (Korean: 만화; Hanja: 漫畵; Ejaan Bahasa Indonesia: [manhwa]) ialah istilah dalam bahasa Korea untuk menyebut komik.

Manhwa
Hangul
만화
Hanja
Alih Aksaramanhwa
McCune–Reischauermanhwa
Museum manhwa di Bucheon,Korea Selatan

Di luar wilayah Korea, istilah manhwa mengacu pada komik buatan Korea Selatan. Ada beberapa Manhwa yang cukup terkenal dari Kakaopage: The way to protect female lead older brother atau 록사나 : 여주인공의 오빠를 지키는 방법. Webtoon : White blood atau 화이트 블러드.

Kata ini mirip dengan "manga" dalam Bahasa Jepang dan "manhua" dalam Bahasa China, karena karakter huruf Cina menjadi dasar pada ketiga kata tersebut.

Awalnya, manhwa hanya diterjunkan di aplikasi atau situs web saja, tetapi karena minat para masyarakat yang terus naik maka akhirnya para pembuat karya tersebut membuatnya menjadi buku komik.

Memang jika ditinjau lebih jauh, buku komik tersebut memang menarik karena gambar yang tercantum bagus. Tidak hitam putih seperti komik pada umumnya.

Manhwa pun ada yang 18+, jadi mohon dipilih terlebih dahulu

Sejarah

sunting
 
Manhwa tahun 1908 tentang Reformasi Gwangmu (광무개혁)
 
Ilustrasi (1909) dari Daehanminbo (대한민보, "Koran Rakyat Korea")

Secara linguistik, manga (漫画), manhua (漫畵), dan manhwa (漫畫) semuanya berarti 'komik' masing-masing dalam bahasa Jepang, Cina, dan Korea. Dalam bahasa Korea manhwa dan dalam bahasa Jepang manga adalah sanak dari frase Cina manhua ( transl.  "Naskah Sketsa" ). Penggunaan istilah manhwa dan manhua saat ini sebagian besar karena keberhasilan manga Jepang secara internasional. Meskipun dalam pengertian tradisional, dalam bahasa-bahasa ini istilah manga/manhua/manhwa memiliki arti yang mirip dengan secara luas, dalam bahasa Inggris istilah manhwa dan manhua umumnya mengacu pada komik yang terinspirasi dari manga.

Istilah manhwa mulai populer digunakan di Korea selama tahun 1920-an, ketika diterapkan pada kartun. Korea berada di bawah kekuasaan Jepang dari tahun 1910 hingga 1945 dan selama itu unsur-unsur bahasa dan budaya Jepang masuk ke dalam masyarakat Korea. Pada pertengahan 1920-an, sebagian besar perusahaan surat kabar politik ditutup, dan politik dan kartun sosial ditinggalkan dan mendukung ilustrasi tentang anak-anak dan hiburan.

Kartun politik perlahan-lahan muncul kembali setelah berdirinya Republik Korea (yang saat ini dikenal sebagai Korea Selatan) pada tahun 1948. Setelah bertahun-tahun sejak Jepang berkuasa, komik surat kabar menampilkan banyak kritik sosial. Artis populer Kim Yong-hwan mulai membuat majalah komik pertama Korea, Manhwa Haengjin, pada tahun 1948, tetapi majalah itu segera ditutup karena pemerintah saat itu tidak menyetujui sampulnya.

Popularitas komik meningkat selama tahun 1950-an dan 1960-an, dan keragaman gaya serta materi pelajaran menyebabkan terciptanya genre baru seperti sunjeong (atau soonjung), cerita romantis yang ditujukan untuk wanita muda (setara dengan Genre Manga Jepang Shoujo ). Manhwabang, comic cafe dan toko yang mana pembacanya harus membayar tarif tertentu untuk duduk dan membaca komik, juga diperkenalkan kepada publik. Menanggapi meningkatnya publikasi komik, serta perubahan sosial dan politik di Korea Selatan, pemerintah mulai memberlakukan undang-undang sensor dan, pada pertengahan 1960-an, menciptakan monopoli distribusi komik yang selanjutnya menyensor manhwa.

Manga memengaruhi manhwa dari medium pembuatan selama Jepang berkuasa di Korea dan terus memberikan pengaruh yang kuat karena industri manga menjadi kekuatan utama dalam budaya Jepang dan mulai mengekspor komik ke luar negeri. Penulis atau seniman manhwa disebut manhwaga ( 만화가 ;漫 畵 家). Manhwaga tidak terisolasi secara budaya, dan masuknya manga ke pasar komik Korea memiliki pengaruh kuat pada seni dan konten manhwa banyak seniman.

Webtoon

sunting

Webtoons pertama kali menjadi populer pada awal 2000-an karena akses gratis dan ketersediaannya di internet. Sejak pembuatannya, webtoon telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan bahkan telah diadopsi di luar Korea sebagai bentuk lain dari publikasi komik.

Pranala luar

sunting