Karya Aristoteles

Revisi sejak 20 September 2024 01.37 oleh Lokamaya (bicara | kontrib)

Karya Aristoteles, juga dikenal sebagai Corpus Aristotelicum dalam bahasa Latin, adalah kumpulan karya Aristoteles yang masih bertahan sejak zaman kuno.

Menurut pembagian dari Aristoteles sendiri, tulisan-tulisannya dapat dibagi menjadi dua kelompok: eksoteris dan esoteris.[1] Para peneliti memahami hal ini sebagai perbedaan antara karya-karya yang ditujukan untuk umum (eksoterik), dan karya-karya yang lebih teknis untuk digunakan dalam pengajaran bagi murid-muridnya di Lyceum (esoterik).[2] Para sarjana modern umumnya berasumsi bahwa catatan-catatan ini merupakan catatan kuliah Aristoteles yang belum dipoles, atau dalam beberapa kasus mungkin merupakan catatan-catatan yang dibuat oleh para muridnya.[3] Namun, Ammonius Hermiae, seorang Neoplatonis abad ke-5, mengatakan bahwa gaya penulisan Aristoteles sengaja dibuat ambigu (obskurantis) agar "orang yang tepat dapat mengembangkan pikirannya lebih jauh, sedangkan orang awam yang tidak peduli akan tenggelam dalam ketidakjelasan ketika mereka menemukan kalimat-kalimat yang ambigu."[4]

Tidak semua Corpus Aristotelicum dianggap asli, tetapi berbeda-beda dalam hal hubungannya dengan Aristoteles, rekan-rekannya, dan pandangannya. Beberapa di antaranya dianggap oleh sebagian besar sarjana sebagai produk "sekolah" Aristoteles dan disusun di bawah arahan atau pengawasannya. Karya lainnya, seperti On Colors (Tentang Warna), malah boleh jadi merupakan produk murid-murid Aristoteles di Lyceum, misalnya, Theophrastus dan Strato dari Lampsacus. Ada pula yang dinisbatkan kepada Aristoteles melalui kesamaan dalam doktrin atau isi, seperti De Plantis yang kemungkinan besar ditulis oleh Nicolaus dari Damaskus. Klasifikasi terakhir, yang tidak akan dicantumkan di sini, mencakup ramalan tangan abad pertengahan, teks astrologi dan magis yang semata-mata dinisbatkan kepada Aristoteles demi promosi diri.

Dalam beberapa risalah, terdapat rujukan ke karya-karya lainnya dalam korpus. Berdasarkan referensi tersebut, sejumlah cendekiawan telah mengusulkan kemungkinan urutan kronologis untuk sejumlah tulisan Aristoteles. WD Ross, misalnya, menyarankan kronologi umum sebagai berikut: Kategori, Topik, Sophistici Elenchi, Analisis, Metafisika Δ, karya fisik, Etika, dan sisa Metafisika.[5] Namun banyak sarjana modern, yang hanya berdasarkan pada kurangnya bukti, bersikap skeptis terhadap upaya untuk menentukan urutan kronologis tulisan Aristoteles.[6]

Latar Belakang Sejarah

Menurut Strabo dan Plutarch, setelah kematiannya karya-karya Aristoteles dipegang oleh Theophrastus, pengganti Aristoteles sebagai kepala Lyceum dan sekolah Peripatetik).[7] Setelah kematian Theophrastus, perpustakaan kemudian diberikan kepada Neleus dari Scepsis.[8]:5

Beberapa waktu kemudian, Kerajaan Pergamon mulai menyita buku-buku Aristoteles untuk menjadi koleksi perpustakaan kerajaan, karena itu pewaris Neleus menyembunyikan koleksi mereka di ruang bawah tanah agar tidak turut disita. Buku-buku Aristoteles tersimpan di sana selama sekitar satu setengah abad dalam kondisi yang tidak ideal untuk pelestarian dokumen. Setelah kematian Attalus III, yang juga mengakhiri program perpustakaan Kerajaan Pergamon, keberadaan perpustakaan Aristoteles terungkap. Maka koleksi yang ada kemudian dibeli oleh Apellicon dan dibawa pulang ke Athena pada sekitar 100 SM.[8]:5–6 : 5–6 

Selain menyelamatkan koleksi yang ada, Apellicon juga berupaya memulihkan teks-teks tersebut karena banya di antaranya yang telah rusak. Dia menyalinnya ke dalam manuskrip baru, dan menggunakan tebakan terbaiknya untuk mengisi kekosongan di mana naskah asli tidak dapat dibaca.[8]:5–6 : 5–6 

Ketika Kerajaan Romawi di bawah pimpinan Sulla merebut Athena pada 86 SM, ia menyita perpustakaan tersebut dan memindahkannya ke Roma. Di sana, Andronicus dari Rhodes menyusun teks-teks tersebut dalam wujud edisi lengkap pertama karya-karya Aristoteles (dan karya-karya yang dikaitkan dengannya).[9] Teks Aristoteles yang kita miliki saat ini didasarkan pada pekerjaannya.[8] : 6–8 

Dalam Vitae Philosophorum (c. 230 M), Diogenes Laërtius mencantumkan karya Aristoteles sebanyak 156 judul yang dibagi menjadi sekitar 400 buku, yang ia laporkan berjumlah 445.270 baris tulisan;[10] tetapi banyak dari karya-karya ini yang hilang atau hanya tersisa dalam bentuk fragmen, dan beberapa mungkin telah dinisbatkan secara tidak berdasar.[8]:9–11 : 9–11 

Referensi

  1. ^ Barnes 1995; Aristotle himself: Nicomachean Ethics 1102a26–27. Aristotle himself never uses the term "esoteric" or "acroamatic". For other passages where Aristotle speaks of exōterikoi logoi, see W. D. Ross, Aristotle's Metaphysics (1953), vol. 2, pp. 408–410. Ross defends an interpretation according to which the phrase, at least in Aristotle's own works, usually refers generally to "discussions not peculiar to the Peripatetic school", rather than to specific works of Aristotle's own.
  2. ^ House, Humphry (1956). Aristotles Poetics. hlm. 35. 
  3. ^ Barnes 1995, hlm. 12.
  4. ^ Ammonius (1991). On Aristotle's Categories. Ithaca, NY: Cornell University Press. ISBN 0-8014-2688-X.  p. 15
  5. ^ W. D. Ross, Aristotle's Metaphysics (1953), vol. 1, p. lxxxii. By the "physical works", Ross means the Physics, On the Heavens, On Generation and Corruption, and the Meteorology; see Ross, Aristotle's Physics (1936), p. 3.
  6. ^ E.g., Barnes 1995.
  7. ^ Strabo. Historical Sketches. XIII. 
  8. ^ a b c d e Aristotle (1885). "On the Nicomachean Ethics, in relation to the other Ethical Writings included among the Works of Aristotle". Dalam Grant, Alexander. The Ethics of Aristotle, Illustrated with Essays and Notes. 1 (edisi ke-4th). Longmans, Green & Co. 
  9. ^ Porphyry. The Life of Plotinus. 24. 
  10. ^ Laërtius, Diogenes. "V. Aristotle". The Lives and Opinions of Eminent Philosophers.